22 Mei, YouTube Luncurkan Pesaing Spotify

- YouTube agaknya tak puas hanya merajai industri video. Layanan di bawah naungan Google tersebut hendak menggeser dominasi Spotify dan Apple Music lewat “YouTube Music”.
Upaya YouTube untuk masuk ke bisnis music-streaming sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya, YouTube sempat menghadirkan “YouTube Music Key” pada 2014, namun hanya bertahan satu tahun.
Lantas, seperti apa YouTube Music? Secara garis besar model bisnisnya mirip Spotify. Pengguna bisa memilih untuk berlangganan gratis dengan sisipan iklan, atau berlangganan dengan iuran bulanan tanpa iklan alias “Premium”.
Adapun nominal untuk berlangganan YouTube Music Premium adalah 9,99 dollar AS (Rp 140.000-an) per bulan, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (17/5/2018), dari Google Blog.
Layanan ini akan lebih dulu tersedia untuk pasar Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Meksiko, dan Korea Selatan. Selanjutnya, ada 14 negara lain yang masuk gelombang kedua peluncuran YouTube Music. Belum jelas apakah Indonesia masuk di dalamnya atau tidak.
Keunggulan dibandingkan Spotify
Salah satu nilai jual YouTube Music adalah kemampuan untuk memanfaatkan informasi tanpa batas yang diketahui Google tentang seseorang. Kebiasaan seseorang memanfaatkan layanan Google bisa dijadikan rujukan dalam meningkatkan pengalaman mendengarkan musik via YouTube Music.
Menurut kabar yang beredar, Google Assistant bakal tersemat dalam YouTube Music. Hal ini memungkinkan pengguna mendapat rekomendasi yang lebih tepat untuk mendengarkan lagu berdasarkan waktu, lokasi, dan selera.
Selain itu, unsur visual YouTube yang kuat tak akan ditandaskan pada YouTube Music. Kabarnya, akan ada elemen-elemen visual yang ciamik untuk melengkapi pengalaman pengguna dalam menjajal sebuah layanan music-streaming.
YouTube Music ini akan menyatu dengan Google Play Music. Artinya, pelan-pelan Google akan membunuh layanan musiknya tersebut agar fokus ke satu platform musik.
Kita tunggu saja seperti apa YouTube Music yang bakal diperkenalkan beberapa hari ke depan.
Baca juga: Layanan Music Streaming Sumbang 43 Persen Pendapatan Industri Musik
Terkini Lainnya
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek