WhatsApp Jadi Alat Pengaruhi Pemilu India
- Seperti di Indonesia, WhatsApp juga masif digunakan di India. Layanan pesan instan ini pun tak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi peer-to-peer saja. Saking banyaknya pengguna, WhatsApp menjadi panggung politik baru di India, yang memiliki peran cukup penting dalam memengaruhi pemilu negara bagian.
WhatsApp yang lebih banyak digunakan di negara berkembang, disebut memiliki peran penting dalam kampanye digital, ketimbang aplikasi serupa lainnya. Salah satu contohnya adalah kontestasi Pemilu negara bagian Karnataka, India 12 Mei lalu.
Intensitas kampanye orasi yang biasa turun ke jalan, kini pindah mimbar ke grup WhatsApp. Meskipun diikuti beberapa partai, namun ada dua partai besar di Karnataka, yakni partai Bharatiya Janata (BJP) yang berorientasi ke Hindu dan Indian National Congress (Congress) yang lebih condong sebagai partai sekuler.
Salah satu kader muda BJP, Pranav Bhat (18) mengaku memanfaatkan WhatsApp untuk berhubungan dengan 60 pemilih. Kepada mereka, mahasiswa ini menggeber pesan WhatsApp berisi kritikan dari pemerintah yang dikuasai partai BJP.
Pesan lain juga melontarkan kecaman keras bagi umat Hindu yang dibunuh muslim. Bhat juga mengirim pesan guyonan yang terkesan mencela para pemimpin partai Congress.
Secara garis besar, WhatsApp milik Bhat dibanjiri informasi seputar pemilu India yang berisikan video yang mendukung BJP dan berita hoaks, seperti polling yang memprediksi kemenangan partai BJP.
Mengapa WhatsApp menjadi favorit?
"Kami bergulat di Twitter. Pertempuran ada di Facebook. Perang ada di WhatsApp," ujar salah satu ahli strategi partai Aam Aadmi yang merupakan partai dengan kursi minoritas di Karnataka.
Baca juga: WhatsApp Dikabarkan Segera Rilis Fitur ?Pembungkam? Anggota Grup
Menurutnya, WhatsApp menjadi alat kampanye digital favorit karena pengawasannya yang minim, dibanding "induk" dan "saudaranya", Facebook serta Instagram.
Kedua platform itu mendapat pengwasan ketat setelah ketahuan digunakan agen Rusia untuk memanipulasi pemilih AS dalam Pilpres AS 2016 lalu. WhatsApp tidak menjadi fokus perhatian, karena lebih banyak diadopsi di negera berkembang seperti India, Indonesia, atau Brasil, ketimbang Amerika Serikat.
WhatsApp juga terkesan lebih intim dan personal, tidak seperti Instagram dan Facebook yang bersifat publik. Beberapa fitur WhatsApp juga mendukung potensi menyebarkan informasi salah dan bisa disalahgunakan.
Terkini Lainnya
- Grab Rilis Fitur Akun Keluarga, Bisa Pantau Perjalanan "Real-Time"
- Kenapa Tidak Boleh Main HP saat BAB? Begini Akibatnya
- Fungsi True Tone di iPhone yang Perlu Diketahui
- 7 Tips biar Memori HP Tetap Lega dan Tidak Cepat Penuh
- Oppo Find X8 Series Punya Fitur "Touch to Share", Mudahkan Transfer File iPhone ke HP Android
- 2 Cara Memblokir Nomor WhatsApp dengan Mudah dan Cepat
- Apa Arti “Re” di Gmail? Begini Penjelasannya
- Oppo Run 2024 Digelar di Bali, Diikuti 5.700 Peserta dari 23 Negara
- Cara Mengubah Tulisan WhatsApp di iPhone dengan Mudah
- Cara Bikin Kata-kata untuk Hari Guru 2024 yang Berkesan via ChatGPT, Mudah
- Kemenperin Ungkap Aksesori Apple yang Diproduksi di Bandung
- Mengulik Desain Oppo Find X8 Pro, Ada Tombol Kamera "Quick Button"
- Oppo Find X8 Series Pakai Teknologi Baterai Karbon Silikon, Apa Keunggulannya?
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Cara Pakai Rumus CONCAT di Microsoft Excel dan Contoh Penggunaannya