Bos Apple Sindir Facebook soal Kebocoran Data

— Skandal bocornya data pengguna Facebook yang digunakan tim kampanye Donald Trump membuat media sosial ini masih dihujani hujatan. Kali ini giliran CEO Apple Tim Cook yang melontarkan sindiran pada Facebook.
Pada sebuah sesi wawancara , Cook mengatakan bahwa jika ia bisa bertukar posisi dengan Mark Zuckerberg, ia takkan membiarkan data-data bocor dan menjualnya pada pihak yang tak berhak.
Baca juga: Cambridge Analytica Disebut Curi Data 50 Juta Pengguna Facebook
"Apa yang akan saya lakukan? Saya tidak akan berada dalam situasi tersebut," ujar Cook.Ia kemudian sesumbar melanjutkan bahwa Apple sebenarnya bisa saja melakukan hal yang sama dengan Facebook.
"Jika kami memonetisasi pelanggan kami—jika pelanggan kami adalah produk kami, maka kami bisa saja menghasilkan uang yang banyak. Tapi kami memilih untuk tidak melakukannya," kata Cook sebagaimana dilansir KompasTekno dari Recode, Minggu (1/4/2018).
Skandal bocornya data 50 juta pengguna Facebook memang menjadi sorotan karena melanggar privasi yang notabene merupakan hak setiap manusia yang harus dihormati.
Baca juga: Christopher Wylie, Mahasiswa Pengungkap Kebocoran Data Pengguna Facebook
Tim Cook juga kemudian mengatakan bahwa Facebook sejatinya bisa saja meregulasi diri mereka sendiri, tapi sudah terlambat. Kepercayaan pengguna kini kian luntur lantaran terungkapnya kasus penjualan data ini.
Tim Cook memang dikenal getol mengampanyekan perlindungan data pengguna. Bahkan, beberapa kali ia mengkritik layanan gratis yang sebenarnya tidak gratis karena memonetisasi pengguna. Cook menilai layanan gratis seperti Facebook atau media sosial lainnya menyetor histori pencarian dan data-data lainnya agar dijual untuk tujuan iklan.
"Saya pikir peraturan terbaik yang bisa diikuti adalah self-regulation, pengaturan terhadap diri sendiri," kata Cook. "Situasi (yang dialami Facebook) saat ini sangat mengerikan dan menjadi masalah besar sehingga sekiranya dibutuhkan sebuah regulasi yang dirancang dengan amat baik," lanjut dia.
Baca juga: Ini Cara Cambridge Gunakan Data Facebook untuk Menangkan Trump
Facebook memang tengah dilanda krisis kepercayaan dari penggunanya. Hal ini bermula dari terungkapnya pencurian sebanyak 50 juta data pribadi pengguna Facebook oleh pihak ketiga bernama Cambridge Analytica. Data tersebut kemudian digunakan untuk mendukung kampanye Donald Trump di Pilpres AS 2016 lalu.
Terkini Lainnya
- Kabar Kurang Baik dari Samsung soal Update One UI 7
- Canva Rilis Fitur Baru Berbasis AI, Bisa Buat Coding hingga Bikin Gambar
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- 5 Besar Vendor Smartphone Global Awal 2025 Versi Counterpoint
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Samsung Rilis Duo Perangkat Tangguh, Smartphone XCover7 Pro dan Tab Active5 Pro
- Antisipasi Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa