Riset Terbaru: Ponsel Tak Membunuh Manusia
- Berdasarkan hasil penelitian National Toxicology Program (NTP) Amerika Serikat, menunjukan bahwa penggunaan ponsel dalam jangka panjang tidak akan membunuh manusia secara langsung.
Kesimpulan dari penelitian berjudul "Cell Phones and Cancer Risk" ini, berkaitan dengan radiasi ponsel yang memicu sel kanker.
NTP menjelaskan, paparan energi radiofrekuensi yang dihasilkan ponsel, merupakan bentuk radiasi non-ionisasi.
Tak seperti radiasi ionisasi, radio frekuensi tidak menyebabkan kerusakan DNA yang dapat menyebabkan kanker.
Radiasi non-ionisasi secara konsisten menyebabkan efek biologis, yakni peningkatan suhu dalam jaringan. Sebab, jaringan yang berdekatan dengan antena ponsel akan menyerap energi radiofrekuensi.
NTP menggunakan tikus dalam percobaan paparan radiasi radiofrekuensi (RFR), yang dibagi menjadi dua kelompok, yakni yang terpapar RFR dan yang tidak.
Hasilnya, kedua kelompok tikus memiliki kesehatan yang sama. Beberapa tikus yang terpapar RFR dengan dosis tinggi, mampu bertahan hidup lebih lama dan sebagian lainnya mati lebih cepat.
Baca juga: 8 Cara Mengurangi Dampak Buruk Radiasi Ponsel
"Tidak ada bukti konsisten saat ini yang menunjukkan peningkatan risiko kanker akibat non-ionisasi", jelas senior peneliti NTP, Dr John Bucher seperti KompasTekno kutip dari New York Post, Senin (12/3/2018).
Tidak ada bukti konsisten
Penelitian yang dipublikasikan dalam situs resmi National Cancer Institute, juga menyertakan beberapa penelitian sebelumnya dari peneliti yang berbeda.
Senada dengan pernyataan Bucher, badan pengawas pangan dan obat-obatan AS (Food and Drug Administration) juga mengatakan jika sebagian besar penelitian epidemiologi manusia, gagal menunjukkan hubungan antara paparan RFR dan masalah kesehatan.
Setali tiga uang, European Comission Scientific Committee juga menunjukan tidak adanya peningkatan risiko tumor otak atau kanker lain di bagian kepala dan leher.
Mereka menambahkan, penelitian tersebut tidak mengindikasikan peningkatan risiko penyakit berbahaya, termasuk kanker pada anak-anak.
Namun, hasil penelitian berbeda justru ditemukan California Department of Public Health bulan Desember 2017 lalu.
Dirangkum KompasTekno dari Times, Senin (12/3/2018), penggunaan ponsel dalam jangka panjang dapat mengakibatkan beberapa jenis kanker dan akibat buruk lain bagi kesehatan.
Termasuk di antaranya kanker otak, tumor saraf akustik dan kelenjar ludah, penurunan produksi sperma, sakit kepala, penurunan konsentrasi belajar, penurunan daya ingat gangguan pendengaran, dan gangguan tidur.
Waspada aktivitas karsinogenik
Penggunaan ponsel dalam jangka panjang bukan tanpa efek buruk sama sekali. Bucher menyoroti adanya aktivitas karsinogenik yang dapat memicu risiko kanker ketika menggunakan ponsel, yang menghasilkan paparan RFR tinggi.
Namun, ada beberapa cara untuk menguranginya, seperti dipaparkan di halaman dua berikut ini.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya