cpu-data.info

Sisa Bitcoin yang Bisa “Ditambang” Tinggal 20 Persen

Souvenir koin emas bitcoin yang dipamerkan di London, Inggris, pada 20 November 2017.
Lihat Foto

- Sejak awal penciptaannya, jumlah Bitcoin dibatasi agar hanya bisa ada stok sebanyak 21 juta keping. Pada pertengahan Januari 2018 ini, tercatat ada 16,8 juta Bitcoin yang sudah “ditambang”.

Jumlah tersebut merupakan 80 persen dari keseluruhan Bitcoin yang bisa dihasilkan. Artinya, kini hanya ada 20 persen atau sebanyak 4,2 juta Bitcoin yang masih bisa “ditambang” lewat proses mining.

Mining adalah proses kolektif yang memanfaatkan jasa komputer-komputer para penambang Bitcoin di seluruh dunia, untuk memproses transaksi di jaringan Bitcoin (Blockchain).

Proses mining ini membutuhkan tenaga komputer yang besar. Sebagai ganjarannya, sistem Bitcoin memberikan sejumlah kepingan Bitcoin baru untuk setiap rekaman transaksi (block) baru yang ditambahkan ke blockchain.

Baca: Nilai Uang Digital Ini Meroket dalam Sebulan, Bukan Bitcoin

Jumlah kepingan Bitcoin baru yang dihasilkan ini mencapai 12,5 keping per blok pada 9 Juli 2016. Namun, angkanya akan dikurangi sebanyak setengahnya, untuk setiap 210.000 blok baru yang ditambahkan, atau kira-kira tiap empat tahun sekali.

Dengan kata lain, pada 2020 nanti, kemungkinan jumlah Bitcoin baru yang dihasilkan hanya akan sebanyak 6,25 keping per blok.

Ketika pertama kali “menambang” blok Bitcoin pada 2009, pencipta Bitcoin Satoshi Nakamoto masih mendapat Bitcoin baru sebanyak 50 keping, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Digital Trends, Senin (22/1/2018).

Karena jumlah kepingan baru yang dihasilkan makin lama makin berkurang, jumlah maksimum 21 Juta Bitcoin diperkirakan baru akan habis “ditambang” pada tahun 2140 mendatang.

Berbeda dari Bitcoin, Ethereum, salah satu cryptocurrency populer lain, tidak menerapkan batasan kepingan uang virtual yang bisa dihasilkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat