Ini Alasan XL Axiata Lepas Saham Situs Belanja Elevenia
JAKARTA, - CEO XL Axiata (XL), Dian Siswarini, membeberkan alasan dilepasnya situs e-commerce Elevenia. Beberapa alasannya, menurut Dian, adalah persaingan yang dinilai semakin ketat, datangnya pemain-pemain besar ke Indonesia, dan kemungkinan bleeding (kerugian) yang lebih panjang.
“Saat ini persaingan di bisnis e-commerce semakin ketat. Apalagi dengan datangnya pemain-pemain besar dari luar negeri, karena itu kami memutuskan untuk melepasnya (Elevenia),” tutur Dian saat bincang dengan wartawan di sela acara Gerakan Donasi Kuota, di Graha XL, Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Perusahaan e-commerce besar yang dimaksud Dian adalah Alibaba. Perusahaan tersebut masuk ke Tanah Air melalui investasi di Lazada Indonesia. Selain itu, ada kemungkinan Amazon, yang merupakan raksasa e-commerce Amerika Serikat, masuk juga ke Indonesia.
“Persaingannya jadi semakin ketat. Sementara itu, kita tahu kalau bisnis e-commerce ini kan dalam lima tahun pertamanya bleeding. Dengan persaingan yang semakin ketat, bleeding-nya bisa jadi lebih besar,” terang Dian.
Baca: XL Axiata Juga Lepas Saham Situs Belanja Elevenia
“Telekomunikasi kan butuh dana besar, untuk bertahan di e-commerce juga butuh dana besar. Profitabilitas e-commerce juga mengecil seiring makin banyak pemain. Karena itu kami memutuskan kembali ke fokus,” imbuhnya.
Elevenia sendiri merupakan situs marketplace yang diluncurkan atas kerja sama XL dengan SK Planet. Sejak didirikan pada 2014 lalu, popularitas Elevenia diklaim terus menanjak dan menjadi salah satu e-commerce terbesar di Indonesia dari sisi volume transaksi.
XL dan SK Planet pada pekan lalu memutuskan untuk melepas seluruh saham di Elevenia. Selanjutnya, saham tersebut diserahkan kepada PT Jaya Kencana Mulia Lestari dan Superb Premium Pte. Ltd. melalui mekanisme Perjanjian Jual Beli Bersyarat atau CSPA.
Dengan melepas Elevenia, XL berharap dampak kerugian yang timbul dari pengelolaan unit bisnis tersebut bakal berkurang. Perusahaan pun bisa mengalokasikan modal untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
Sebagai gantinya, XL akan lebih fokus pada pengembangan bisnis seluler yang memang merupakan inti perusahaan. Di sisi lain, ada juga sejumlah bisnis digital yang tetap dipertahankan, yakni kategori entertainment, iklan, dan uang digital.
Ketiga bisnis digital tersebut akan tetap berjalan. Namun di masa yang akan datang, perusahaan akan banyak bekerja sama dengan induknya, yakni Grup Axiata, untuk mengelola bisnis digital ini.
Terkini Lainnya
- TWS JBL Tour Pro 3 dan JBL Live 3 Meluncur di Indonesia, Punya Charging Case Layar Sentuh
- Hands-on Cincin Pintar Samsung Galaxy Ring, Desain Mewah, Bobot Ringan
- Arti Istilah “Very Demure, Very Mindful” yang Ramai di Media sosial
- OS Android Semakin Ditinggalkan di China, Ini Gantinya
- LG Pamer Layar Lentur seperti Karet, Bisa Dipasang di Pakaian
- Harga Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Efek Kemenangan Donald Trump
- Servis HP Makin Mudah! FazzFix Resmikan Gerai Pertama di Jambi
- AS Minta Pabrik Semikonduktor TSMC Tahan Ekspor Chip 7 Nm ke China
- Ilmuwan Temukan Cara Pulihkan Baterai yang Sudah "Drop"
- Pria di AS Minta Ganti Rugi ke Intel karena PC-nya Sering Error
- Ponsel ZTE Nubia Focus Pro 5G Resmi di Indonesia, Kamera 108 MP dengan Capture Button
- 5 Cara Mengosongkan Penyimpanan Google Drive yang Penuh, Mudah dan Praktis
- Australia Siapkan Undang-undang Larangan Remaja Main Medsos
- APK Bukan Singkatan dari “Aplikasi”, Begini Arti Sebenarnya
- Pengertian dan Perbedaan URL dan Link serta Contoh-contohnya
- OS Android Semakin Ditinggalkan di China, Ini Gantinya