Serangan Masif DDoS Lumpuhkan Twitter, Indonesia Terdampak

- Jumat pagi, pukul 07.10, waktu timur Amerika Serikat atau sekitar pukul 8 malam WIB, sejumlah layanan online terkenal mendadak terasa lambat saat diakses atau tumbang sama sekali.
Sebuah serangan brutal bernama Distributed Denial of Service (DDoS) rupanya tengah menimpa server Dyn. Dyn merupakan perusahaan jasa penyedia Domain Name Services (DNS) yang banyak dipakai oleh nama-nama besar, seperti Spotify, dan Twitter.
DDoS merupakan serangan paket data dalam jumlah besar ke sebuah server. Masifnya jumlah paket data yang diterima dalam waktu bersamaan bisa mengakibatkan server melambat, bahkan tumbang.
Baca: Ini Dia, Serangan Cyber Terbesar Sepanjang Sejarah
Pantauan KompasTekno, Sabtu (22/10/2016) dini hari, dua situs tersebut tidak bisa diakses saat dibuka via beberapa operator seluler dan ISP. Sejumlah pengguna di Indonesia juga mengeluhkan masalah sama lewat media sosial.
Jasa DNS menerjemahkan alamat URL (misalnya ) menjadi alamat IP numerik yang diperlukan untuk mengantar pengakses ke situs atau layanan online tujuan.
Apabila penyedia jasa DNS ini tumbang, maka situs-situs atau layanan online yang terkait dengannya akan ikut terimbas dan tidak bisa diakses.
Sebagaimana dirangkum dari ArsTechnica, serangan terjadi dua kali. Serbuan DDoS berikutnya mulai muncul siang hari, beberapa jam setelah kali pertama.
“Pada Jumat 21 Oktober 2016 pukul 11.10 UTC, kami mulai memonitor dan menangani serangan DDoS terhadap infrastruktur Dyn. Beberapa pelanggan bisa mengalami peningkatan latency (jeda waktu akses) dan penundaan perpindahan zona,” sebut Dyn dalam sebuah pernyataan resmi.
Disebutkan bahwa serangan tersebut utamanya berdampak pada para pengguna internet di kawasan timur Amerika Serikat dan sebagian wilayah Eropa.

Selain Twitter dan Spotify, situs dan layanan online lain yang ikut bermasalah karena serangan tersebut termasuk PayPal, Reddit, Yammer, GitHub, AirBnb, serta sejumlah situs berita seperti New York Times, Mashable, dan The Guardian.
Sebagian besar situs dan layanan online yang terdampak kini sudah bisa diakses kembali. Pengguna yang masih bermasalah mengakses disarankan mengganti DNS ke alamat Open DNS (208.67.222.222 atau 208.67.220.220) atau DNS Google (8.8.8.8 atau 8.8.4.4).
Belum diketahui siapa hacker atau kelompok peretas yang bertanggungjawab melancarkan serangan ini.
DDoS diketahui banyak dilakukan dengan memanfaatkan “pasukan” perangkat IoT -misalnya IP camera, router, atau perabot pintar dengan koneksi ke internet- yang dibajak dengan program jahat.
Baca: Kamera dan TV Pintar Ikut Serta Menumbangkan Twitter
Terkini Lainnya
- Ada Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming