Mengamati Kehidupan Tanpa "Gadget" Bocah Papua
JAYAPURA, - Matahari masih terik-teriknya menyembur Tanah Papua pada pukul tiga sore WIT. Suhu 32 derajat terasa mengiris kulit, tapi toh tak menghentikan tiga bocah bermain di pinggiran Danau Sentani, Kalkote, Jayapura.
Mulanya Yulius (11) menodongkan pistol kayu ke arah Deka (7). Tak terima sobat kecilnya ditawan, Titus (11) lalu membidik Yulius dengan pistol-pistolan kayu yang ia rakit sendiri. Sekejap ketiganya larut dalam tawa, lalu berlarian ke sana ke mari.
"Rumah kami dekat, di situ rumah saya yang belum jadi," kata Yulius kepada KompasTekno, Selasa (27/9/2016).
Bermain pistol-pistolan menjadi rutinitas sore bocah-bocah sekitar Danau Sentani. Kadang mereka suka lupa waktu, hingga matahari terbenam mengingatkan mereka bahwa sudah saatnya pulang ke rumah.
Mereka tak kenal smartphone, internet, apalagi media sosial. Tak ada artis Instagram yang mereka buntuti atau kerap diistilahkan "stalking".
Bermain, berlari tanpa alas kaki, melawan terpaan angin, dan menyaksikan matahari perlahan-lahan pamit, sudah cukup membuat mereka bahagia.
Membawa peradaban ke Tanah Papua
Papua bisa dibilang salah satu wilayah Indonesia yang belum banyak terpapar teknologi. Tak usah bicara soal video-streaming dan Snapchat, smartphone saja belum banyak yang memilikinya di sini.
Jurnalis KompasTekno merasakan betul perjuangan mencari sinyal seluler ketika pertama kali menginjakkan kaki di Bandar Udara Sentani, Jayapura. Baru sekitar 30 menit hilang dari dunia maya, KompasTekno serasa hilang seutuhnya dari dunia.
Masalah teratasi ketika KompasTekno membeli kartu perdana baru dan menyetel ulang paket internet. Sesekali sinyalnya lancar, tapi lebih sering mandek.
Hal ini menjadi perhatian Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). Melalui proyek Palapa Ring, pemerintah ingin mengalirkan jaringan internet ke daerah-daerah pelosok, salah satunya Papua.
Pekan ini, Kemenkominfo juga menggelar festival tahunan Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi (Destika) di Jayapura. Sebelumnya, Destika pernah digelar di Melung, Majalengka, dan Belitung Timur.
"Ini adalah program untuk membangun desa dari sektor teknologi. Kami ingin semua masyarakat bisa memanfaatkan teknologi secara maksimal," kata Kepala Seksi Penerapan Teknologi dan Infrastruktur Dirjen Aptika Kemenkominfo, Aris Kurniawan, kepada KompasTekno.
Festival Destika bakal digelar mulai besok, Rabu (28/9/2016) sampai Jumat (30/9/2016) di Danau Sentani, Jayapura. Tak kurang dari 1.000 peserta dari perwakilan desa dari seluruh Indonesia, Kemenkominfo, developer, startup, dan Pemda bakal berkumpul untuk saling berbagi ilmu soal pemanfaatan teknologi.
Terkini Lainnya
- 3 Game Gratis Epic Games, Ada Game Zombi "The Last Stand: Aftermath"
- Sabet Emas dan Perak, Jakarta Juara Umum PON XXI Cabor E-sports
- Spesifikasi dan Harga Realme 13 Pro 5G di Indonesia
- Jadwal MPL S14 Pekan Ini, Ada "Rematch" RRQ Hoshi Vs Evos Glory
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula
- Elon Musk Umumkan Blindsight, Inovasi agar Tunanetra Bisa Melihat Lagi
- Game "God of War Ragnarok" PC Resmi Meluncur, Ini Harganya di Indonesia
- Tablet Huawei MatePad Pro 12.2 dan MatePad 12 X Meluncur, Kompak Pakai Layar PaperMatte
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- YouTube Kini Punya Tombol "Hype" untuk Dongkrak Popularitas Kreator Pemula