Kamera Menengah Canon Mulai Tergeser "Mirrorless" Fuji
- Popularitas kamera mirrorless di Indonesia ternyata mulai mengancam penjualan kamera tipe DSLR tradisional.
Setidaknya untuk merek Canon, sebagaimana diungkapkan oleh Merry Harun, Direktur Divisi Canon PT Datascrip selaku distributor tunggal kamera Canon di Tanah Air.
“Segmen tengah DSLR sedikit termakan oleh mirrorless Fuji, tapi kami masih menguasai segmen atas dan bawah,” ujar Merry ketika ditemui KompasTekno usai acara peluncuran kamera Canon EOS-1DX Mark II di Jakarta, Sabtu (30/4/2016).
Merry mengatakan serbuan mirrorless cukup berpengaruh pada penjualan DSLR Canon secara keseluruhan, tahun lalu. Tapi dia tidak menyebutkan berapa persisnya pasar kamera DSLR Canon yang tergerus.
“Untuk memperkuat segmen menengah, kami telah menghadirkan kamera-kamra DSLR baru seperti EOS 80D,” ujar Merry.
Selain EOS 80D, di papan tengah, Canon memilki sejumlah produk DSLR lain seperti EOS 760D dan EOS 70D. Rentang harganya mulai Rp 10 juta hingga belasan juta rupiah.
Di pasaran, kamera-kamera ini antara lain berhadapan dengan aneka merek kamera mirrorless yang sama-sama menduduki segmen menengah, macam Fujifilm X-T10, X-T1, X-E2s, serta model-model dari para pabrikan mirrorless lainnya seperti Sony, Panasonic, dan Olympus.
Masih kecil
Canon sendiri sebenarnya juga memasarkan lini kamera mirrorless di Indonesia, yakni EOS M3 dan EOS M10, namun kedua produk ini termasuk segmen entry level dengan kisaran harga di bawah Rp 10 juta.
Merry mengakui kontribusi kamera mirrorless terhadap penjualan kamera dengan lensa yang bisa diganti-ganti (interchangeable lens) kategori kamera Canon di Indonesia masih terbilang kecil dibandingkan DSLR tradisional.
“Tahun ini, kami targetkan menjual 10.000 unit mirrorless karena masih banyak yang belum tahu bahwa Canon memiliki produk mirrorless. Secara keseluruhan, target penjualan kamera interchangeable lens Canon di 2016 sebanyak 90.000 unit,” katanya.
Di segmen atas, Canon dan Nikon selaku dua pabrikan utama DSLR tradisional masih menguasai pasaran kamera.
Namun, volume penjualan tipe kamera di segmen ini jauh lebih rendah dibanding segmen menengah dan bawah karena memang memiliki harga tinggi dan menyasar kalangan tertentu yang lebih spesifik, seperti studio atau jurnalis foto.
EOS-1DX Mark II yang diluncurkan dalam kesempatan itu, misalnya, sepanjang 2016 ditargetkan terjual sebanyak 150 unit. Penjualannya dimulai pada bulan Mei dengan banderol harga Rp 82,5 juta.
Terkini Lainnya
- Perusahaan Bimbel Online Bangkrut gara-gara ChatGPT
- Cara Kerja Cloud Computing dalam Menyediakan Layanan Komputasi
- Jangan Main HP Sambil BAB, Begini Dampaknya untuk Kesehatan
- Arti Kata “Simp”, Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosial
- HP Panas? Jangan Dimasukkan Kulkas, Pakai Cara Ini
- Program Beasiswa Coding Camp 2025 Dibuka, Latih 6.000 Talenta Digital
- Berapa Kapasitas Baterai Smartphone yang Ideal untuk Berbagai Kebutuhan?
- 10 Aplikasi Paling Banyak Di-download Gen Z AS, Nomor Satu "Haram" di Indonesia
- 7 Tips Rapikan Aplikasi-aplikasi di HP Android agar Tampilan Lebih Efisien
- Jadwal IESF WEC 2024 Mobile Legends, Timnas Indonesia Main Hari Ini
- Valve Rilis Steam Deck OLED Edisi Khusus, Pembelian Dibatasi dan Ketat
- 3 Cara Blokir Nomor Tidak Dikenal di WhatsApp biar Tidak Mengganggu, Mudah
- Pengguna iPhone 16 Kini Bisa Servis Mandiri
- Tol Cipularang Km 92 Ditandai sebagai "Lokasi Rawan Kecelakaan" di Google Maps
- Bangun Tidur Jangan Langsung Membuka HP, Begini Dampaknya
- Cara Kerja Cloud Computing dalam Menyediakan Layanan Komputasi