Dapati "Penyebar Kebencian" di Medsos, Apa yang Harus Dilakukan?

Menurut Damar Juniarto dari Safenet, yang juga tergabung ke FDD, langkah pertama yang harus diambil adalah dengan memberikan peringatan atau nasihat kepada pemilik akun.
Usahakan, dengan bahasa yang sopan, beritahukan kepada si pengguna akun itu bahwa hal yang dilakukan merupakan bentuk penyebaran kebencian, bukan sebagai bentuk kebebasan berpendapat.
"Jika dibalas dengan caci makian, langsung ingatkan bahwa ia bisa melanggar Pasal 40 tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi dan etnis. Semoga, ia bisa mengerti," ujar Damar dalam diskusi FDD di Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi. Tujuannya untuk mengetahui apakah pemilik akun tersebut benar sebagai penghasut atau sebenarnya hanya netizen biasa.
Sesudah diidentifikasi, segera lakukan lokalisasi masalah. Tujuannya agar masalah tersebut tidak berkembang ke arah yang semakin tidak jelas. Selain itu, identifikasi juga berperan agar hasutan tersebut tidak menyebar semakin luas.
Jika pemilik akun tersebut masih kukuh dengan statusnya, cara selanjutnya adalah mengambil screenshot dari status tersebut, kemudian sebarkan saja di media sosial, dan biarkan masyarakat yang menilai.
"Setelah itu, si pembuat status bisa saja mendapatkan hukuman sosial dari netizen lain. Semoga saja dia kapok menyebarkan status seperti itu," tuturnya.
Tahap terakhir, jika orang tersebut masih terus menyebarkan kebencian, laporkan saja kepada pihak berwenang, seperti kepolisian, atau ke situs media sosial. Dalam kasus Arif Kusnandar, pihak pemerintah meminta Facebook untuk memblokir akunnya dan melaporkannya ke kepolisian.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia