Jajal Virtual Reality di Game, Bengong dan Mual
- Oculus adalah perusahaan startup pengembang perangkat virtual reality yang namanya belakangan banyak terdengar di dunia gaming. Perusahaan ini pun hadir di AMD Developer Summit 2013 di San Jose, Amerika Serikat pada 11-13 November lalu, diwakili CEO Brendan Iribe yang menjadi salah satu pembicara.
Di lokasi acara pun disediakan dua buah booth di mana pengunjung bisa mencoba headset VR versi "developer kit" yang disalurkan ke para pengembang aplikasi untuk menggalang dukungan teknologi 3D yang diusung Occulus.
Salah satu dari booth ini memajang Occulus Rift versi baru yang sudah mendukung resolusi "HD" sehingga gambar yang dihasilkan terlihat bebas dari efek "pixellated".
Meski belum final, versi developer kit ini sudah berfungsi sepenuhnya dan bisa dipakai untuk menikmati alam virtual reality dalam game. Wartawan Kompas Tekno Oik Yusuf pun menyempatkan diri menjajal Occulus Rift "HD" selama beberapa menit.
Rasanya? Sungguh luar biasa. Iribe tidak bercanda ketika mengatakan bahwa setiap orang yang mencoba Occulus Rift untuk pertama kalinya bakal menunjukkan "Occulus Face", yaitu ekspresi bengong dan kagum dengan alam virtual reality yang benar-benar "menenggelamkan" pengguna ke dalam game.
Pengalaman yang didapat melalui headset VR ini sulit dideskripsikan melalui kata-kata atau rekaman video. Sebab, Occulus Rift menampilkan gambar melalui dua lensa yang masing-masing akan ditangkap oleh mata kanan dan kiri. Kedua gambar secara otomatis akan digabungkan oleh otak manusia sehingga menghasilkan sensasi tiga dimensi.
Tanpa penggabungan di dalam otak itu, maka yang terlihat hanyalah tampilan game dalam dua frame bundar yang masing-masing perspektifnya sedikit berbeda dari yang lain dan berjalan bersamaan seperti pada gambar di bawah.
Prinsip tampilan virtual reality dalam hal ini mirip dengan teknologi kacamata 3D, tapi teknologi Wide Stereo 3D View milik Occulus Rift lebih dahsyat karena proyeksi gambarnya mencakup hampir seluruh bidang pandang mata manusia tanpa terhalang frame kacamata dengan jangkauan selebar 110 derajat. Apa yang dilihat oleh mata nyaris tak berbeda dengan dunia nyata.
Saking realistisnya, Kompas Tekno tanpa sadar berusaha meraih setir mobil di dalam game balap yang ditayangkan melalui Occulus Rift. Dunia yang dilihat dalam lingkup game memang akan berubah mengikuti arah pandangan mata pengguna headset ini (head tracking). Jadi, selain roda kemudi, para pembalap lain dan segala macam instrumen di cockpit bisa dilihat hanya dengan menengokkan kepala.
Tak salah jika kemudian Iribe berniat memasukkan dukungan sentuhan virtual untuk Occulus Rift. "Soalnya, pasti akan muncul keinginan untuk menyentuh benda-benda virtual yang ada di alam game," ujarnya ketika berbicara dalam salah satu keynote AMD Developer Summit 2013.
Satu catatan kecil yang mesti ditambahkan, Kompas Tekno merasa sedikit mual, seperti mabuk laut setelah beberapa menit berpetualang di alam virtual Occulus Rift. Hal yang sama juga dialami rekan sesama jurnalis dari Indonesia.
Hal ini memang umum ditemui pada perangkat simulator dunia maya dan dikenal dengan istilah "VR sickness". Pihak Occulus mengakui bahwa masalah tersebut masih terhadi pada Rift dan sedang berusaha diatasi.
Iribe mengatakan bahwa masih butuh waktu beberapa lama sebelum teknologi 3D Occulus Rift tersedia untuk kalangan luas. Dia belum bisa memastikan kapan perangkat ini akan mulai beredar di pasaran, di samping perkiraan waktu sekitar "akhir 2014".
Harganya pun belum diketahui. Seorang petugas yang menjaga booth Occulus Rift menjelaskan bahwa versi developer kit dari headset VR itu dihargai sekitar 300 dollar AS atau sekitar Rp 3,5 juta. "Untuk versi finalnya nanti, kami berharap banderolnya sekitar angka itu juga," kata dia lagi.
Terkini Lainnya
- 60 Link Download Twibbon Hari Kesehatan Nasional 2024 dan Cara Buatnya Sendiri
- Game NBA 2K25: MyTeam Android dan iOS Diumumkan, Meluncur Bulan Ini
- Bangun Tidur Jangan Langsung Membuka HP, Begini Dampaknya
- Monitor Samsung ViewFinity S9 Rilis di Indonesia, Ini Harganya
- Beda Smart TV, Android TV, dan Google TV, Kenali Sebelum Beli
- Ketagihan Scrolling TikTok? Ini Dia Dampaknya pada Kesehatan
- TWS JBL Tour Pro 3 dan JBL Live 3 Meluncur di Indonesia, Punya Charging Case Layar Sentuh
- Hands-on Cincin Pintar Samsung Galaxy Ring, Desain Mewah, Bobot Ringan
- Arti Istilah “Very Demure, Very Mindful” yang Ramai di Media sosial
- OS Android Semakin Ditinggalkan di China, Ini Gantinya
- LG Pamer Layar Lentur seperti Karet, Bisa Dipasang di Pakaian
- Harga Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Efek Kemenangan Donald Trump
- Servis HP Makin Mudah! FazzFix Resmikan Gerai Pertama di Jambi
- AS Minta Pabrik Semikonduktor TSMC Tahan Ekspor Chip 7 Nm ke China
- Ilmuwan Temukan Cara Pulihkan Baterai yang Sudah "Drop"