Ketagihan Scrolling TikTok? Ini Dia Dampaknya pada Kesehatan
- Ketagihan scrolling TikTok semakin menjadi fenomena yang umum, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Dengan konten yang terus diperbarui dan algoritma yang dirancang untuk mempertahankan perhatian, pengguna sering kali tidak menyadari waktu yang mereka habiskan di platform ini.
Apa dampaknya? Kebiasaan scrolling tanpa henti ini bukan hanya menguras waktu, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental, meningkatkan stres, dan bahkan mengganggu kualitas tidur.
Memahami dampak dari kebiasaan ini penting agar kita bisa mengontrol penggunaan TikTok dengan lebih bijaksana. Lantas apa saja dampaknya? Selengkapnya berikut ini KompasTekno mengulasnya.
Baca juga: Cara Batalkan Pesanan di TikTok Shop, Mudah dan Cepat
Gangguan tidur
Ketagihan scrolling TikTok dapat mengganggu kualitas tidur karena konten yang merangsang, paparan cahaya biru, dan fenomena FOMO (Fear of Missing Out).
Konten yang terus-menerus diklik dapat meningkatkan dopamin dan kortisol, yang membuat otak sulit rileks, sementara cahaya biru dari ponsel menekan produksi melatonin hingga 55%, menunda waktu tidur hingga 1,5 jam.
Di sisi lain, FOMO (takut ketinggalan) mendorong pengguna untuk terus menggulir melewati waktu tidur, sehingga ritme tidur alami terganggu, berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Peningkatan kecemasan dan depresi
Studi menunjukkan bahwa penggunaan TikTok yang berlebihan berkaitan dengan meningkatnya kecemasan dan depresi, terutama pada remaja dan pemuda. Kebiasaan scrolling tanpa henti juga dapat menimbulkan perasaan kesepian dan isolasi sosial saat pengguna membandingkan diri dengan orang lain.
Menurunnya produktivitas dan konsentrasi
Kecanduan TikTok sering kali mengurangi kemampuan seseorang untuk fokus dan menyelesaikan tugas sehari-hari. Penggunaan yang berlebihan dapat mengganggu waktu yang seharusnya digunakan untuk pekerjaan atau belajar, karena pengguna terus terdistraksi oleh dorongan untuk membuka aplikasi.
Seiring waktu, hal ini merusak kemampuan untuk berkonsentrasi dan memengaruhi manajemen waktu. Penurunan produktivitas ini juga berdampak negatif pada performa kerja atau akademik. Tak hanya itu biasanya membuat panjang daftar tugas yang tertunda, yang pada akhirnya dapat meningkatkan stres.
Penurunan interaksi sosial tatap muka
Kecanduan scrolling TikTok sering kali menyebabkan pengguna menghabiskan lebih banyak waktu online daripada berinteraksi langsung dengan keluarga atau teman.
Ini bisa mengakibatkan penurunan keterampilan komunikasi dan empati, karena waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi sosial di dunia nyata semakin sedikit. Akibatnya, hubungan dengan orang di sekitar bisa terganggu, dan pengguna bisa merasa semakin terisolasi.
Baca juga: Cara Batalkan Pesanan di TikTok Shop, Mudah dan Cepat
Tanda-tanda kecanduan scrolling TikTok
Menghabiskan waktu berlebihan di aplikasi
Pengguna sering kali menghabiskan berjam-jam scrolling video di TikTok, tanpa menyadari waktu yang berlalu.
Jika aktivitas mengecek TikTok menjadi prioritas utama dan menggeser aktivitas penting lainnya, seperti bekerja, belajar, atau menjalankan hobi, ini merupakan tanda peringatan serius. Ketergantungan ini bisa membuat pengguna lupa waktu, sehingga banyak tugas atau tanggung jawab terbengkalai.
Kebiasaan memeriksa notifikasi secara terus-menerus
Obsesi terhadap notifikasi bisa memicu perilaku kompulsif, di mana pengguna terus-menerus memeriksa pembaruan yang masuk. Ketika notifikasi tidak bertambah, beberapa pengguna merasa cemas atau tidak nyaman.
Kebiasaan ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, mengalihkan perhatian dari hal-hal penting, dan membuat seseorang terlalu bergantung pada respons dari media sosial untuk mengukur kepuasan diri.
Terkini Lainnya
- Tecno Gelar Teknologi Fotografi Masa Depan di Chongqing China
- Spotify Wrapped 2024 Dirilis, Begini Cara Membuatnya
- Grab Gandeng AWS untuk Efisiensi dan Pertumbuhan Layanan dengan AI
- Arloji Pintar Samsung Galaxy Watch Ultra Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Generatif AI Foto dan Video, Imagen 3 dan Veo Kini Tersedia bagi Pelanggan Google Cloud
- 10 HP Flagship Android Terkencang November 2024 Versi Antutu
- Indonesia Minta Apple Investasi Rp 15,9 Triliun, iPhone 16 Melenggang?
- Bos Instagram Jelaskan Syarat Resolusi Video Minimum untuk Konten IG
- AWS Luncurkan Server Virtual Baru, "Pelatih" AI yang Lebih Tangguh
- AWS Umumkan Amazon Nova, AI "Multimodal" Pesaing Google Gemini dan GPT-4V
- Xiaomi Bikin Chipset Smartphone Sendiri untuk Tahun Depan?
- Jangan Lengah, Ini Ciri-ciri Spam Chat WhatsApp Penipuan
- Ciri-ciri Spam DM di Instagram dan Cara Mengatasinya
- Cara Ganti Background Video Call WhatsApp dengan Mudah
- Arti DM, Istilah yang Sering Muncul di Media Sosial untuk Kirim Pesan
- AS Tuduh Hacker China Serang Pejabat dan Keluarga Donald Trump
- Perbandingan Layanan Google Drive, OneDrive, dan iCloud
- Private DNS di Android: Cara Kerja dan Keuntungannya untuk Pengguna
- iPhone 16 Absen di Indonesia, Ini Tanggapan Vendor HP Android
- Microsoft Beberkan Lanskap Kejahatan Cyber 2024 dan Cara Antisipasi