cpu-data.info

Snapdragon X Tantang Intel & AMD, Ini 3 Andalan yang Dipakai Qualcomm

Ilustrasi trio chip prosesor Qualcomm Snapdragon X Elite, X Plus, dan X.
Lihat Foto

SINGAPURA, - Perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat, Qualcomm semakin serius untuk mengembangkan bisnis chipset laptop.

Kedar Kondap, SVP and GM, Compute and Gaming Qualcom mengatakan, mereka mengandalkan tiga fitur utama untuk bersaing dengan pabrikan chip laptop lain, termasuk Intel.

"Ada tiga pilar platform Snapdragon X yang selalu kami katakan, performa, daya tahan baterai, dan AI," kata Kondap, di sela-sela acara Snapdragon Southeast Asia (SEA) Summit 2025 di Singapura, Rabu (26/2/2025). Acara ini digelar untuk pertama kalinya di Asia Tenggara.

Dari segi baterai dan performa, Kondap mengeklaim chipset Snapdragon X series memiliki skor ISO yang tinggi. Adapun skor ISO adalah metrik internal Qualcomm untuk mengukur kinerja komputasi CPU (Central Processing Unit).

Baca juga: Laptop Kelas Menengah Jadi Senjata Qualcomm Pasarkan Snapdragon X

Hal itu juga dikatakan Nitin Kumar, Senior Director, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc. dalam sesi keynote SEA Summmit 2025.

"Snapdragon unggul dalam performa. Snapdragon X memiliki kinerja CPU hingga 163 persen lebih cepat dibanding pesaing dengan daya yang sama. Untuk kinerja ISO, pesaing kami membutuhkan daya 168 persen lebih banyak untuk port tunggal," klaimnya.

Nitin Kumar, Senior Director, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc. saat memaparkan kemampuan chip Snapdragon X series di atas panggung SEA Summit 2025 di Singapura, Rabu (26/2/2025)./Wahyunanda Kusuma Nitin Kumar, Senior Director, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc. saat memaparkan kemampuan chip Snapdragon X series di atas panggung SEA Summit 2025 di Singapura, Rabu (26/2/2025).

Sementara untuk generative AI, Qualcomm dibekali Neural Processing Unit (NPU) hingga 45 TOPS.

TOPS adalah Tera Per Scond Operations, yakni satuan ukuran untuk mengukur performa pemrosesan AI, khususnya dalam NPU. Semakin tinggi angkanya, semakin "ngebut" performa generative AI nya.

"Dari skenario (use case) yang kami tunjukan, baru kami yang bisa melakukan hal-hal tersebut. Jadi, kami secara signifikan lebih baik dari pesaing kami," klaim Kondap.

Adapun use case yang dimaksud Kondap adalah demo yang ditampilkan di area showcase dalam acara Snapdragon SEA Summit.

Dari beberapa demo yang sempat ditengok KompasTekno langsung di arena, mereka memiliki kesamaan, yakni memproses AI secara on-device alias langsung di perangkat, tanpa mengandalkan cloud.

Baca juga: Qualcomm: Indonesia Tercepat dan Pasar Utama Laptop Snapdragon X

Artinya, pengguna tidak perlu memerlukan sambungan internet untuk menggunakan generative AI di laptop-laptop yang didukung prosesor Snapdragon X Elite, Snapdragon X Plus, maupun Snapdragon X.

Hal itu bisa dilakukan berkat 45 TOPS NPU yang dimiliki trio chipset itu. Sebab, dengan NPU yang memiliki TOPS tinggi, laptop bisa menjalankan model AI besar langsung di perangkat, tanpa harus mengandalkan cloud.

"Lalu, hal lain yang membedakan kami dengan kompetitor adalah, biasanya ketika Anda melepas charger perangkat, performa mereka turun secara signifikan, untuk menjaga, misalnya daya tahan baterai yang lebih lama. Nah, kita (Qualcomm) tidak melakukan itu," jelas Kondap.

Ia menambahkan, di laptop berbasis Snapdragon X series, performa akan tetap sama sekalipun pengisian daya dicabut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat