Tencent Cloud Bakal Tambah Data Center di Indonesia, Investasi Capai Rp 7,8 Triliun

- Tencent Cloud mengumumkan bakal memperkuat kehadirannya di Indonesia dengan membangun pusat data (data center) ketiganya di Tanah Air.
Langkah ini adalah bagian dari rencana investasi sekitar 500 juta dollar AS (sekitar Rp 7,8 triliun) untuk infrastruktur dan sumber daya di Indonesia hingga 2030.
Pengumuman ini disampaikan dalam Forum Bisnis Indonesia-Tiongkok di Beijing, yang juga disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada November 2024 lalu.
Dowson Tong, Senior Executive Vice President Tencent dan CEO Cloud and Smart Industries Group (CSIG) mengatakan bahwa pihaknya berdedikasi untuk memberdayakan perusahaan lokal dalam mendorong inovasi, meningkatkan daya saing, dan mencapai tujuan bisnis melalui solusi cloud, AI, dan media yang canggih.
Baca juga: Tencent Akuisisi Techland, Pembuat Game Dying Light dan Dead Island
"Keputusan kami untuk membangun data center ketiga di Indonesia didorong oleh perekonomian yang dinamis dan populasi yang melek digital, yang memposisikan negara ini sebagai pusat bisnis dan inovasi yang siap di masa depan,” ujar Dowson dikutip KompasTekno dari blog resmi Tencent, Senin (24/2/2025).
Tencent Cloud adalah divisi layanan cloud computing dari Tencent, salah satu perusahaan teknologi terbesar China. Tencent Cloud menyediakan berbagai solusi berbasis komputasi awan, seperti penyimpanan data, kecerdasan buatan (AI), analitik big data, keamanan siber, dan layanan cloud gaming.
Layanan infrastruktur baru ini akan melengkapi data center yang sudah ada, bergabung dengan jaringan global Tencent Cloud yang memiliki lebih dari 50 zona ketersediaan di 21 wilayah, termasuk Indonesia.
Selain membangun infrastruktur, Tencent Cloud juga menjalin kerja sama dengan GoTo Group, salah satu ekosistem digital besar di Indonesia.
Baca juga: Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
Kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan mengembangkan talenta digital dalam negeri. Selain itu, kerja sama ini memastikan bahwa data GoTo tetap tersimpan di dalam negeri.
Diharapkan meningkat
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu destinasi utama bagi perusahaan teknologi global untuk membangun pusat data.
Hal ini didorong oleh pertumbuhan pesat ekonomi digital, peningkatan penggunaan layanan cloud, serta regulasi pemerintah yang mewajibkan penyimpanan data tertentu di dalam negeri.
Beberapa raksasa teknologi seperti Google Cloud, Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, Alibaba Cloud, dan Tencent Cloud telah berinvestasi dalam pembangunan pusat data di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bisnis lokal dan regional.
Kehadiran data center ini tidak hanya meningkatkan infrastruktur digital, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI), keamanan siber, serta ekosistem startup.
Dengan dukungan pemerintah melalui kebijakan seperti Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE), tren investasi data center di Indonesia diharapkan akan terus meningkat.
Terkini Lainnya
- Platform Bursa Kripto "Bybit" Diretas, Triliunan Rupiah Raib
- Tencent Cloud Bakal Tambah Data Center di Indonesia, Investasi Capai Rp 7,8 Triliun
- Pasar Smartphone Lipat Lesu, Huawei Nomor Satu
- Link dan Cara Daftar Mudik Gratis Pemprov Jateng 2025 via Bus, Dibuka Hari Ini
- Merger XL-Smartfren: Komdigi Pertimbangkan Pengembalian Spektrum Frekuensi ke Negara
- 25 Tablet dan HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS dengan AI DeepSeek
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Ponsel Layar Lipat Tiga Mulai Jadi Tren, Oppo Tertarik?
- Trump Bikin "Danantara" Versi AS untuk Akuisisi TikTok
- Efisiensi, Twitch Kini Batasi Penyimpanan Video Streamer
- YouTube Bikin Langganan "Premium Lite", Ini Bedanya dengan Premium Biasa
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Microsoft Rilis Chip Kuantum Majorana 1 untuk Komputasi Skala Besar
- Beda Budaya Bisa Gagalkan Merger
- Cara Blokir SMS Spam yang Mengganggu di HP Xiaomi
- Merger XL-Smartfren: Komdigi Pertimbangkan Pengembalian Spektrum Frekuensi ke Negara
- Trump Bikin "Danantara" Versi AS untuk Akuisisi TikTok
- Beda Budaya Bisa Gagalkan Merger
- Pasar Smartphone Lipat Lesu, Huawei Nomor Satu
- Ponsel Layar Lipat Tiga Mulai Jadi Tren, Oppo Tertarik?