AI Adobe Firefly Meluncur, Bisa Bikin Video HD Gratis

- Adobe memperkenalkan fitur terbarunya, FireFly AI Video Generator ke publik. Fitur yang memungkinkan pengguna membuat video pendek berbasis AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) berdurasi 5 detik dengan resolusi HD, baik gratis maupun berlangganan.
Fitur ini sebelumnya sudah dipamerkan dalam ajang Adobe Max 2024. Saat dipamerkan, fitur FireFly Generate Video ditenagai oleh model FIreFly Video sehingga mampu menciptakan konten video menggunakan deskripsi teks (prompt text) atau referensi gambar sebagai pendukung visual.
Pengguna juga dimungkinkan melakukan modifikasi kembali dari konten video yang sudah di-generate oleh Adobe. Misalnya, mengganti tipe shot footage menjadi close-up, medium, hingga long shot. Angle dari kameranya juga bisa diganti dari sudut pandang atas, sejajar, atau dari bawah ke atas.
Baca juga: Induk TikTok Umumkan OmniHuman-1, AI untuk Bikin Video Deepfake dari Foto
Sementara itu, pergerakan kameranya, seperti zooming in/out, panning left/right juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Fitur yang tidak kalah menarik. tingkat frame rate dan rasio video yang dikreasikan bisa diatur. Namun, untuk saat ini, resolusi terbatas di 1.080 piksel saja.
Adobe menekankan bahwa pihaknya sedang mengembangkan fitur yang memungkinkan pengguna mengganti resolusi maksimal hingga 4K.
“(Adobe FireFly Generate Video) mampu mendukung resolusi 1.080 piksel sebagai permulaan, dengan model ide resolusi lebih rendah untuk iterasi kecepatan tinggi, (sedangkan) model 4K untuk pekerjaan produksi tingkat pro akan segera hadir,” jelas Adobe dalam situs resminya, Rabu (12/1/2025).
Privasi dan hak cipta

Selain Adobe, sudah ada berbagai macam perusahaan teknologi yang serupa dengan fitur yang ditawarkan Adobe FireFly Generate Video. Salah satu generator video berbasis AI yag cukup ternama adalah Sora, bikinan Open AI.
Namun, fitur yang ditawarkan Sora menghadirkan dilema dan masalah baru soal privasi ataupun hak cipta. Konten yang dihasilkan masih belum cukup/mampu memenuhi standar penggunaan konten secara komersial.
Guna menangani masalah yang serupa, Adobe FireFly melatih model AI-nya secara eksklusif menggunakan aset-aset dari Adobe Stock yang sudah terlisensi, kontennya berbasis public domain, dan dipastikan tidak melanggar hak kekayaan intelektual.
Baca juga: Menjajal Kebolehan Chipset MediaTek Dimensity 9300, Bisa Bikin Video AI Real-time Tanpa Internet
Keunggulan ini menjadikan Adobe perusahaan pertama yang menghadirkan generator AI yang aman bagi komersial, dan tersedia secara publik, sebagaimana dikutip KompasTekno dari XDA Developers, Kamis (13/2/2025).
Apabila Anda tertarik untuk menggunakan tools Adobe FireFly Generate Video sebagai keperluan konten iklan, media sosial, ataupun proyek komersial lainnya, dapat dipastikan bahwa konten video berbasis AI yang diciptakan tidak adakan kena pelanggaran atau sanksi hukum.
Selain itu, Adobe Firefly juga memperkenalkan aplikasi web Firefly terbarunya, yang memungkinkan pengguna mengakses fitur berbasis AI, seperti membuat video dari perintah teks, membuat gambar statis menjadi sebuah video, dan masih bayak lagi.
Fitur Generate Video yang diperkenalkan ini juga sudah tersedia secara global, bisa diakses melalui aplikasi web tadi, atau aplikasi edit video Adobe Premiere Pro. Pengguna yang tidak berlangganan akan dibatasi membuat 25 video saja per bulan.
Adobe juga memperkenalkan dua paket berlangganan baru bagi yang tertarik menjajal fitur FireFly, yakni FireFly Standard dan FireFly Pro. Keduanya dibanderol seharga 9,99 dollar AS (Rp 164.000) dan 29,99 dollar AS (Rp 492.000).
Paket Firefly Standard hanya dapat menggunakan 2.000 vdeo dan audio berlisensi dan video berbasis AI dengan durasi maksimal 25 detik. Sementara itu, Firefly Pro dapat menggunakan 7.000 konten, diikuti dengan video AI durasi 75 detik beresolusi 1.080 piksel.
Pantauan KompasTekno, aplikasi web Adobe FireFly sudah bisa diakses disertai dengan fitur-fitur barunya, sedangkan Adobe FireFly masih belum muncul di Adobe Premiere Pro.
Terkini Lainnya
- Redmi Watch Move Meluncur, Pakai Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 400.000
- Paus Fransiskus Wafat, Tinggalkan Pesan Kuat soal Etika Teknologi dan AI
- HP Vivo X200s Meluncur dengan Dimensity 9400 Plus dan Baterai 6.200 mAh
- Segini Mahalnya Harga iPhone jika Dibuat di Amerika
- Tema Hari Bumi 2025 "Our Power, Our Planet", Ini 50 Contoh Ucapan Menarik untuk Medsos
- Smartphone Oppo K13 Meluncur, Bawa Baterai 7.000 mAh dan Chipset Baru
- 35 Link Twibbon Hari Bumi 2025 Bertema "Our Power, Our Planet" dan Contoh Ucapannya
- Sekian Biaya yang Dihabiskan OpenAI saat Pengguna Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT
- Vivo X200 Ultra Resmi, HP Flagship yang Bisa "Disulap" Jadi Kamera DSLR
- Daftar Kode Negara iPhone dan Cara Mengeceknya
- Pemerintahan Trump Anggap QRIS, PGN, dan Produk Bajakan di Mangga Dua Hambat Perdagangan
- Apa Itu Italian Brainrot atau Meme Anomali yang Lagi Viral di TikTok?
- Terungkap, Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- Jangan Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT
- Nvidia Rilis Zorah, Demo Game "GeForce RTX 50" yang Terlalu Nyata
- 35 Link Twibbon Hari Bumi 2025 Bertema "Our Power, Our Planet" dan Contoh Ucapannya
- Sekian Biaya yang Dihabiskan OpenAI saat Pengguna Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT
- Cara Daftar Akun SatuSehat buat Cek Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun
- Qualcomm Rilis Snapdragon 6 Gen 4, Chipset untuk Smartphone Mid-range
- Konsol Game Legion Go S Resmi di Indonesia Pakai Windows 11, Ini Harganya
- Resmi, Olimpiade E-sports Perdana Digelar 2027 di Riyadh
- Setelah Tarik Ulur, Apple Disebut Akan Bangun Pabrik iPhone di Indonesia