7 Peningkatan Samsung Galaxy S25 Series, AI Lebih Canggih dan Chipset Spesial

- Samsung Galaxy S25 series resmi menjadi smartphone andalan terbaru Samsung dari lini seri Galaxy S.
Smartphone yang debut global di San Jose, California, Amerika Serikat pada Rabu (22/1/2025) itu hadir dalam tiga model, meliputi Samsung Galaxy S25 "reguler", Galaxy S25 Plus dan Galaxy S25 Ultra.
Sebagai ponsel andalan, Samsung Galaxy S25 series dibekali sederet peningkatan dibanding model sebelumnya, Samsung S24 series. Peningkatannya meliputi berbagai aspek, mulai dari desain, kamera, chipset hingga antarmukanya.
Vendor smartphone asal Korea Selatan ini juga meningkatkan fitur berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Galaxy S25 series.
Bahkan ada berbagai fitur AI yang kian canggih dan eksklusif untuk penerus Galaxy S24 series tersebut. Agakr lebih jelas, berikut penjelasan masing-masing peningkatannya.
Baca juga: Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy S24 Plus dan Galaxy S25 Plus
1. Chipset Snapdragon 8 Elite spesial
Ketiga model Samsung Galaxy S25 series ditenagai chipset terbaru dan tercanggih dari Qualcomm, yakni Snapdragon 8 Elite for Galaxy. Embel-embel "for Galaxy" menunjukkan bahwa chipset yang digunakan ini merupakan versi spesial dari Snapdragon 8 Elite.
Karena merupakan versi spesial, Snapdragon 8 Elite for Galaxy menawarkan performa yang lebih tangguh dibanding Snapdragon 8 Elite "reguler". Qualcomm bahkan sesumbar bahwa Snapdragon 8 Elite for Galaxy merupakan chip mobile terkencang di dunia.
"Snapdragon 8 Eliter for Galaxy dikustomisasi untuk mendukung Galaxy S25 series, merevolusi pengalaman mobile cerdas melalui chipset mobile terkuat dan tercepat di dunia," demikian keterangan Qualcomm dikutip KompasTekno dari situs resminya, Senin (27/1/2025).
Secara teknis, chip Snapdragon 8 Elite for Galaxy seperti versi reguler, menggunakan prosesor (CPU) Oryon generasi kedua Qualcomm. Chip ini dilengkapi delapan inti (octa-core) prosesor, tetapi dua inti utamanya memiliki clockspeed sampai 4,47 GHz.

Kecepatannya terhitung lebih kencang dibanding Snapdragon 8 Elite biasa yang memiliki CPU dengan clockspeed sampai 4,32 GHz.
Snapdragon 8 Elite ini membawa peningkatan performa sebesar 40 persen pada NPU (untuk memproses AI), 37 persen pada CPU, dan 30 persen pada GPU dibanding generasi sebelumnya.
Kemampuan ini memungkinkan Galaxy S25 Series menangani lebih banyak fungsi-fungsi AI secara on-device (langsung di perangkat), termasuk fitur yang sebelumnya dilakukan melalui cloud seperti Generative Edit.
Snapdragon 8 Elite for Galaxy juga dilengkapi dengan Vulkan Engine dan Ray Tracing yang telah ditingkatkan untuk pengalaman mobile gaming yang lebih smooth dan realistis.
2. Kamera ultrawide 50 MP
Samsung memberikan peningkatan pada aspek kamera untuk Galaxy S25 Ultra. Smartphone ini dibekali kamera ultrawide (0,6x) baru dengan resolusi 50 MP.
Ini merupakan pertama kalinya Samsung membekali ponselnya dengan lensa bersudut pandang luas (FOV 120 derajat) disertai resolusi tinggi. Sebelumnya, Samsung Galaxy S24 Ultra hanya dibekali kamera ultrawide 12 MP.
Kamera 0,6x resolusi 50 MP yang baru ini menggunakan sensor Isocell GN3 bikinan Samsung, naik kelas dari sensor Sony IMX564 12 MP di Samsung S24 Ultra.

Tak hanya sensor baru, Samsung meningkatkan bukaan (f/aperture) kamera ultrawide menjadi f/1.9, lebih lebar dari sebelumnya (f/2.2).
Jadi, secara teori, hasil foto atau video dari kamera ultrawide ini menjadi lebih terang, terutama saat digunakan di kondisi minim cahaya (lowlight).
Kamera ultrawide 50 MP ini ditemani tiga kamera belakang lain seperti kamera utama 200 MP (f/1.7), kamera telefoto 50 MP (f/3.4, zoom optis 5x), serta kamera telefoto 10 MP (f/2.4, zoom 3x). Ada juga kamera selfie 12 MP.
Baca juga: Pesan Tersembunyi Samsung Pamer Ponsel Layar Lipat Tiga Saat Presentasi Galaxy S25
3. Fitur Galaxy AI eksklusif
Samsung Galaxy S25, Samsung S25 Plus dan Samsung S25 Ultra dibekali beragam fitur kecerdasan buatan Galaxy AI yang eksklusif.
Setidaknya ada lima fitur AI yang bisa didapatkan khusus oleh pengguna Samsung S25 series. Pertama adalah Cross App Action. Fitur AI ini memungkinkan pengguna menyelesaikan tugas-tugas kompleks di berbagai aplikasi dengan mudah.
Terkini Lainnya
- Fitur Baru WA di Indonesia, Bisa Bikin Paket Stiker Sendiri
- Daftar Kode Negara iPhone dan Cara Mengeceknya
- 35 Daftar HP Mendukung E-SIM Tri dan Cara Belinya
- Kenapa Tidak Bisa Menerima Kode OTP SMS? Begini Penyebabnya
- Apa Itu Italian Brainrot atau Meme Anomali yang Lagi Viral di TikTok?
- 4 Tips Dapat Penghasilan Tambahan lewat Instagram
- Samsung Galaxy M56 Bawa Desain Kamera Baru, Bodi Tipis, dan Android 6 Generasi
- Moto Book 60 Resmi, Laptop Pertama Buatan Motorola
- Hands-on Samsung Galaxy A26 5G, HP Rp 3 Jutaan dengan Desain Elegan
- Huawei Luncurkan Ascend 920, Chip AI "Pelawan" Aturan Amerika
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman
- Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Harganya Rp 39 Juta?
- Nvidia Rilis Zorah, Demo Game "GeForce RTX 50" yang Terlalu Nyata
- Celah Keamanan Internet yang Eksis 23 Tahun Akhirnya Ditutup
- 21 Robot Manusia Ikut Half Marathon, Finish dalam 2 Jam 40 Menit
- Cara Buat Kalender Otomatis di Microsoft Excel
- Apple Pernah Bikin Printer, Teknologinya Jadi Standar Pencetakan hingga Sekarang
- Korea Utara Dituding Jadi Dalang Pencurian Kripto Rp 10 Triliun
- Samsung Galaxy S25 Series Pakai Chip "Spesial", Terkencang di Dunia
- Xiaomi Redmi Note 14 Pro dan Note Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Layar "Curved" dan Pakai Snapdragon 7s Gen 3