Uni Eropa Desak iPhone Kompatibel dengan Wearable Non-Apple
-Komisi Uni Eropa (UE) nampaknya belum puas dengan Apple. Setelah mewajibkan iPhone memiliki colokan USB Type-C, kini komisi yang beranggotakan negara Benua Biru itu meminta agar Apple merombak sistem operasi iPhone, iOS.
Dilansir Bloomberg, Komisi Eropa merilis dokumen sebagai bagian dari investigasi anti-monopoli terhadap Apple. Dalam dokumen tersebut, Uni Eropa mencantumkan perubahan spesifik yang diinginkannya untuk dilakukan oleh Apple.
Sebagai contoh, mereka meminta Apple untuk mengizinkan pengguna dengan mudah menghubungkan perangkat ekosistem lain, seperti jam tangan pintar atau headphone dari merek lain dengan iPhone.
Pengguna iPhone saat ini terbatasi menggunakan aksesori Apple seperti AirPods dan Apple Watch. Ke depannya, pengguna iPhone diharapkan bisa menghubungkan aksesoris lain, misal smartwatch dari Samsung, Huawei, Garmin, dsb.
Baca juga: Apple Watch Series 10 Ternyata Pakai Sensor Lawas
Uni Eropa juga ingin Apple membiarkan aplikasi pihak ketiga dapat bekerja sepenuhnya di background (latar belakang). Saat ini, hanya aplikasi pihak pertama Apple yang dapat bekerja di background.
Dikutip KompasTekno, Selasa (24/12/2024), dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa fitur seperti AirPlay dan AirDrop harus terbuka untuk perangkat yang tidak dibuat oleh Apple.
Uni Eropa telah menetapkan tenggat waktu hingga 9 Januari 2025 untuk meninjau kasus ini. Jika Apple tidak mematuhinya, Uni Eropa dapat memulai penyelidikan formal.
Hal ini dapat menyebabkan Apple membayar denda hingga 10 persen dari pendapatan tahunan globalnya. Itu adalah jumlah uang yang sangat besar bagi perusahaan.
Apple telah merespons dengan menolak tuntutan Uni Eropa, dengan menggunakan dalih undang-undang Digital Market Act (DMA) yang dapat membahayakan privasi dan keamanan pengguna.
Baca juga: Apple Cegah Pengguna iPhone Downgrade ke iOS 18.0.1
Apple menyatakan bahwa mereka ditargetkan secara tidak adil dan mengeklaim bahwa membuka teknologinya akan membuat iPhone menjadi kurang aman.
Apple juga menunjukkan bahwa perusahaan seperti Meta (induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp) telah meminta akses ke fitur-fitur iOS yang sensitif, dan dapat mengizinkan aplikasi mereka untuk melacak panggilan, pesan, dan aktivitas pengguna.
Meta sendiri mengatakan mereka membutuhkan akses ke fitur-fitur Apple untuk meningkatkan produk seperti kacamata pintar Ray-Ban dan headset Meta Quest.
Apple membalas dengan mengatakan bahwa sistemnya saat ini sudah memungkinkan perangkat-perangkat ini untuk bekerja dengan iPhone tanpa izin khusus.
Bukan hanya di Eropa saja, Apple juga menghadapi tuntutan yang serupa di Brasil, di mana regulator setempat mendorong Apple untuk membuka ekosistemnya. Apple menentang keputusan itu, walau pada akhirnya mungkin harus mengizinkan sideload di iPhone.
Terkini Lainnya
- Apple Buka Lowongan Pekerjaan untuk Urus Regulasi di Indonesia, demi iPhone 16?
- Uni Eropa Desak iPhone Kompatibel dengan Wearable Non-Apple
- Inikah Harga iPhone 16 Resmi di Indonesia?
- WhatsApp Rilis Filter dan Reaksi Emoji Tahun Baru, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- ChatGPT Terbukti Melanggar, OpenAI Didenda Rp 252 Miliar
- Daftar HP Android yang Tak Bisa Pakai WhatsApp mulai 1 Januari 2025
- 5 Manfaat Pakai Mouse Ergonomis buat Kerja
- Mobile Legends 1.9.42 Dirilis Bawa Karakter Baru "Lukas", Ini Kemampuannya
- Cara Membuat Ucapan Natal dan Tahun Baru Otomatis via ChatGPT, Mudah
- Hati-hati, Hacker Sebar Malware Berbahaya lewat Halaman "Captcha" Palsu
- Cara Membuat Twibbon Natal 2024 Sendiri dengan Mudah dan Praktis
- Cara Buat Kata-kata Selamat Natal dan Tahun Baru Pakai Meta AI WhatsApp
- Studi: AI Makin Canggih, Bisa Pelajari Manusia dalam Dua Jam
- 5 Tips Foto Natal dan Tahun Baru pakai HP Android biar Makin Ciamik
- Sengketa ARM vs Qualcomm, Pengadilan Putuskan Qualcomm Tidak Melanggar Lisensi
- Studi: AI Makin Canggih, Bisa Pelajari Manusia dalam Dua Jam
- Black Shark Rilis Jam Tangan Pintar GS3 Sport, Baterai Tahan Sebulan
- Sengketa ARM vs Qualcomm, Pengadilan Putuskan Qualcomm Tidak Melanggar Lisensi
- Cara Membuat Ucapan Natal dan Tahun Baru Otomatis via ChatGPT, Mudah
- Ketika WhatsApp Jadi "Rumah" untuk Chatbot AI