Induk Facebook Lirik Nuklir untuk Sumber Tenaga Data Center AI
- Setelah Microsoft dan Google, kini Meta (induk Facebook, Instagram, WhatsApp, Threads) mengungkapkan rencananya untuk menggunakan tenaga nuklir sebagai bahan bakar pusat data kecerdasan buatan (data center AI).
Meta menargetkan 1-4 Gigawatt kapasitas energi nuklir baru di AS "mulai awal tahun 2030-an". Hal ini diungkap lewat sebuah posting di laman resmi Meta baru-baru ini.
Menurut Meta, pihaknya percaya bahwa energi nuklir akan memainkan peran penting dalam transisi ke jaringan listrik yang lebih bersih, lebih andal, dan beragam
"Itulah sebabnya hari ini kami mengumumkan bahwa kami akan melakukan permintaan proposal untuk mengidentifikasi pengembang energi nuklir guna membantu kami memenuhi tujuan AI dan keberlanjutan kami," tulis Meta, sebagaimana dikutip KompasTekno dari laman Sustainability Meta, Kamis (5/12/2024).
Baca juga: Perusahaan China Bikin Baterai Bertenaga Nuklir, Bisa Tahan 50 Tahun
Perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini juga mulai mencari pengembang energi nuklir yang bisa membantu mewujudkan proyek tersebut.
Dalam permintaan proposalnya Meta mencari mitra yang memiliki pengalaman dengan "Reaktor Modular Kecil (SMR) atau reaktor nuklir yang lebih besar".
Pengembang atau calon vendor yang memenuhi syarat dapat mengisi formulir penerimaan untuk menerima panduan lebih lanjut tentang proses permintaan proposal (request for proposals/RFP).
Beluma ada informasi lebih lanjut soal lokasi situs nuklir potensial untuk proyek ini.
Sebelumnya, perusahaan yang bermarkas di Menlo Park, California, AS ini memiliki rencana untuk membangun pusat data bertenaga nuklir, sebagai dilaporkan The Financial Times awal tahun ini.
Namun, rencana tersebut dibatalkan setelah ditemukannya spesies lebah langka di dekat situs tersebut.
Micorosft dan Google juga punya proyek nuklir
Microsoft sudah menandatangani kerja sama dengan perusahaan energi Amerika Serikat, Constellation Energy, untuk menghidupkan kembali fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Three Mile Island.
Upaya ini ditempuh Microsoft guna memenuhi kebutuhan listrik data center perusahaan yang ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Energi dari PLTN itu nantinya akan menyokong listrik data center Microsoft selama 20 tahun, sejak PLTN dioperasikan ulang, yang direncanakan pada tahun 2028.
PLTN Three Mile Island berlokasi di Pennsylvania, negara bagian AS yang terletak di pesisir timur AS. Fasilitas ini, menurut warga setempat, ditutup permanen pada pada tahun 2019 karena kalah saing dari energi terbarukan yang lebih terjangkau.
Terkini Lainnya
- Strategi Akamai Demokratisasi Cloud dan Edge Computing untuk Bisnis Kecil di Indonesia
- Google Maps Akan Impor Fitur Ini dari Waze
- Tips Merapikan Paragraf dan Cara Menghilangkan Spasi Berlebih di Word
- Cara Mengubah Ukuran Kertas F4 di Microsoft Word
- Kenapa E-mail di Gmail Tidak Masuk? Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya
- HP 5G "Termurah" Samsung Ini Tidak Dapat Update Lagi
- Google Update Android dengan 6 Fitur Baru, Ini Daftarnya
- Google Umumkan GenCast, Model AI yang Bisa "Meramal" Cuaca
- 6 Cara Mengatasi Layar Laptop yang Sering Kedip-kedip
- Cara Melihat Password WiFi di PC dan Laptop Windows, Mudah dan Cepat
- 3 Cara Mengatasi Telepon Spam di WhatsApp biar Tidak Terganggu
- Cara Menghilangkan Garis Merah di Microsoft Word
- Cara Nonton YouTube Sambil Buka Aplikasi Lain di PC dan Ponsel
- Mengenal Teknologi Wearable dan Macam-macamnya
- Ini Deretan Fitur Keamanan Baru di Antarmuka HP Samsung OneUI 7
- Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini Mengundurkan Diri dari Jabatan
- Cara Ganti Browser Default di HP Xiaomi dengan Mudah
- Muncul Tulisan “E” di Smartphone, Apa Artinya?
- Apple Music Replay 2024 Dirilis, Rekap Musik Paling Sering Didengar Sepanjang Tahun
- Xiaomi Bikin Chipset Smartphone Sendiri untuk Tahun Depan?