Ransomware, Infrastruktur Kritis, dan Urgensi UU KKS (Bagian I)

ANCAMAN Ransomware menjadi kekhawatiran seluruh negara di dunia. “Darurat” ransomware telah menyadarkan pentingnya kerja sama global.
Meskipun langkah-langkah mitigasi terus berkembang, ransomware tetap menjadi ancaman kompleks dan merugikan. Dalam kondisi ini, Undang-undang tentang Keamanan dan Ketahanan Siber (UU KKS), menjadi kebutuhan.
Terkait ransomware, Deloitte menurunkan laporan bertajuk “Ten key questions and actions to tackle ransomware in critical infrastructure” yang ditulis David R Owen et all.
Secara ringkas, laporan itu menunjukan bahwa ransomware telah menjadi ancaman utama bagi infrastruktur kritis. Terutama akibat meningkatnya digitalisasi yang memperluas kerentanan terhadap serangan siber.
Sejak 2015, berbagai insiden siber menunjukkan bahwa kelompok ransomware tidak hanya mengganggu pasokan listrik. Mereka juga melumpuhkan layanan penting seperti air, transportasi, dan energi.
Serangan jaringan pipa strategis AS pada 2021, menyebabkan kekurangan bahan bakar secara luas.
Perpaduan antara kemajuan teknologi, adopsi Industrial Internet of Things (IIoT), dan kebutuhan akses jarak jauh telah membuat teknologi operasional semakin rentan.
Kerentanan ini yang kemudian dimanfaatkan oleh pelaku ransomware untuk mengakses dan menyerang sistem kontrol industri. Dampaknya pada keselamatan publik, stabilitas ekonomi, dan keamanan nasional.
Deloitte menyimpulkan, untuk mengatasi ancaman ini dibutuhkan strategi menyeluruh yang mencakup identifikasi risiko siber, pengelolaan pemasok, perlindungan sistem, dan penguatan SDM.
Sepuluh langkah utama yang direkomendasikan mencakup, pemetaan ketergantungan teknologi pada proses bisnis penting, penilaian risiko secara detail, dan penerapan kontrol siber yang tidak bisa dinegosiasikan.
Selain itu, Deloitte juga menyatakan, organisasi harus mengurangi ketergantungan pada metode usang ‘Air gaps,’ memastikan pengujian pemulihan yang memadai, dan memperkuat kolaborasi di antara pemimpin bisnis dalam manajemen risiko.
Dengan pendekatan ini, organisasi dapat memitigasi ancaman ransomware secara efektif. Juga memastikan kelangsungan layanan, melindungi keselamatan, repuitasi dan kepercayaan publik.
Laporan AS
US Government Accountability Office (GAO) merilis laporan berjudul “Critical Infrastructure Protection:Agencies Need to Enhance Oversight of Ransomware Practices and Assess Federal Support” (30/01/2024).
Laporan secara umum menguraikan bahwa ransomware, sebagai perangkat lunak yang mengunci data dan sistem hingga tebusan dibayarkan, terus memberikan dampak signifikan terhadap infrastruktur penting, termasuk manufaktur, energi, perawatan kesehatan, dan transportasi.
Pada 2021, Departemen Keuangan AS mencatat kerugian hingga 886 juta dollar AS akibat insiden ransomware, hal ini meningkat 68 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?
- HP "Panjang Umur" Samsung Galaxy A16 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Vivo S20 dan S20 Pro Resmi, HP Menengah RAM 16 GB dengan Baterai Jumbo
- Jadwal M6 Mobile Legends Ronde Kedua RRQ Hoshi dan Team Liquid ID
- Resmi, Australia Larang Remaja di Bawah 16 Tahun Main Media Sosial
- Inovasi TECNO Universal Tone, Melihat Lebih Dekat Representasi Warna Kulit yang Akurat dengan Direktur Kualitas Gambar TECNO