4 Jenis Blockchain dan Manfaatnya yang Perlu Diketahui
- Pengguna kiranya perlu mengetahui beberapa hal dasar soal Blockchain. Beberapa di antaranya seperti jenis-jenis Blockchain dan manfaatnya. Blockchain telah menjadi salah satu teknologi yang penting di masa sekarang.
Sebagian besar pengguna mungkin sudah mengenal Blockchain melalui mata uang kripto. Dalam perkembangannya, Blockchain memang lekat dengan mata uang kripto. Akan tetapi, seiring waktu, Blockchain terus berkembang.
Baca juga: Artificial Intelligence: Pengertian, Jenis, Contoh, serta Kelebihan dan Kekurangannya
Untuk itu, agar dapat mengikuti perkembangan dari teknologi yang penting ini, pengguna perlu mengetahui beberapa hal dasar soal Blockchain seperti jenis-jenis Blockchain dan manfaatnya.
Blockchain tidak hanya terdiri dari satu jenis jaringan, tetapi terdapat beberapa. Lantas, sebenarnya apa saja jenis-jenis Blockchain? Jika tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, silakan simak penjelasan di bawah ini mengenai
Pengertian Blockchain
Sebelum mengetahui jenis-jenisnya, ada baiknya pengguna memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Blockchain. Sebab, dalam pengertian Blockchain, terdapat istilah atau konsep dasar yang bakal mempermudah memahami penjelasan jenis-jenisnya.
Lantas, apa yang dimaksud dengan Blockchain? Blockchain secara sederhana dapat dipahami sebagai basis data yang terdistribusi di seluruh jaringan komputer.
Akan tetapi, Blockchain punya mekanisme pengamanan dan pengelolaan data yang berbeda dari basis data pada umumnya.
Blockchain adalah sistem penyimpanan data digital yang tersusun dalam bentuk blok-blok yang saling terhubung. Setiap blok tersebut berisi sejumlah data atau informasi. Data yang tersimpan di blok dalam Blockchain itu aman karena dienkripsi menggunakan kriptografi.
Dengan begitu, data yang tersimpan di blok dalam Blockchain tidak dapat diubah atau dimanipulasi. Selain aman, data yang tersimpan di blok dalam Blockchain juga transparan karena dicatat secara terdesentralisasi.
Artinya, data yang tersimpan di blok dalam Blockchain tidak hanya dipegang oleh satu orang atau satu pengelola. Namun, data tersebut didistribusikan ke banyak pihak dalam jaringan yang saling berkolaborasi.
Jika dianalogikan, Blockchain mirip seperti buku besar yang dapat digunakan secara bersama. Setiap catatan atau data yang ditambahkan ke buku besar itu bakal dienkripsi menggunakan kriptografi dan tercatat secara terdesentralisasi.
Enkripsi kriptografi dan desentralisasi menjadi konsep penting dalam sistem penyimpanan data Blockchain. Blockchain mulanya dibuat untuk mendukung sistem jaringan transaksi keuangan yang aman dan transparan.
Dikutip dari Investopedia, Blockchain awalnya digunakan buat mengembangkan mata uang kripto Bitcoin pada sekitar 2009 oleh Satoshi Nakamoto, pembuat Bitcoin dengan identitas rahasia alias anonim.
Sejak diperkenalkannya Bitcoin pada tahun 2009, penggunaan Blockchain terus berkembang yang tak hanya terbatas pada mata uang kripto. Blockchain dapat digunakan dalam industri apa pun untuk membuat jaringan basis data yang aman.
Itulah penjelasan soal pengertian Blockchain. Sebagai sebuah jaringan penyimpanan atau pencatatan data, terdapat jenis-jenis Blockchain yang perlu diketahui. Untuk jenis-jenis Blockchain, penjelasannya bisa dibaca di bawah ini.
Jenis-jenis Blockchain
Blockchain setidaknya terdiri empat macam, yaitu Blockchain Publik, Blockchain Privat, Blockchain Konsorsium, dan Blockchain Hybrid. Macam-macam Blockchain itu dibedakan berdasar tipe jaringan yang dibuat.
Tiap macam Blockchain tersebut punya karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda. Dikutip dari Tech Target, adapun penjelasan dari macam-macam Blockchain itu adalah sebagai berikut.
1. Blockchain Publik
Blockchain publik adalah jenis blockchain yang bisa diakses oleh siapa saja tanpa ada pembatasan. Siapapun dapat berpartisipasi dalam jaringan Blockchain Publik. Contoh blockchain publik yang populer adalah Bitcoin dan Ethereum.
Terkini Lainnya
- Apa Bedanya .ORG, .COM, dan .NET? Ini Penjelasannya
- Kehadiran iPhone Layar Lipat Makin Dekat?
- Selisih Rp 400.000, Ini Beda Samsung Galaxy A16 5G dan Galaxy A16 4G
- 2 Cara agar WhatsApp Tidak Bisa Ditelepon Tanpa Diblokir, Mudah dan Praktis
- 2 Cara agar Nomor Tidak Dikenal Tidak Bisa Telepon WhatsApp, Mudah dan Praktis
- AWS Siap Gelar Acara "re:Invent 2024" di Las Vegas, Apa Saja yang Dibahas?
- Tanda-tanda Samsung Siapkan HP Gaming Lipat
- 10 Tips Bikin Baterai HP Xiaomi Tetap Awet
- Ikon "Typing" di WhatsApp Berubah Jadi Gelembung dan Titik Tiga
- Speaker Samsung Music Frame Resmi di Indonesia, Bisa Menyamar Jadi Bingkai Foto
- Apple Bukan Perusahaan Paling Inovatif, Kalah dari Nvidia dan Microsoft
- HP iQoo Neo 10 Pro dan Neo 10 Meluncur, Kembar tapi Beda Chipset
- Kenapa Banyak Pengguna iPhone Suka Pakai Selfie 0.5?
- IDC: Penjualan iPhone Seret walaupun Pasar Smartphone Naik
- TikTok Larang Pengguna Remaja di Eropa Pakai Filter Cantik, Ini Alasannya
- Cara Kerja Blockchain dalam Membuat Jaringan Penyimpanan Data yang Aman
- Spesifikasi dan Harga Infinix Hot 50 Pro Plus di Indonesia, mulai Rp 2 Jutaan
- Samsung Buka Pendaftaran Peminat Cincin Pintar Galaxy Ring di Indonesia
- Ramai soal HP Android Bisa Lihat Chat WA yang Sudah Dihapus, Benarkah?
- Samsung Rilis Ponsel Lipat Galaxy W25 dan W25 Flip