Obrolan Lampau di ChatGPT Kini Lebih Mudah Dicari

- Chatbot kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ChatGPT kini dilengkapi dengan fitur pencarian. Fitur ini diumumkan induk ChatGPT, OpenAI melalui sebuah posting di media sosial X (dahulu Twitter).
Menurut OpenAI, fitur itu memungkinkan pengguna ChatGPT untuk mencari riwayat obrolan yang mungkin sudah lawas dengan mudah.
"Sekarang Anda dapat dengan cepat dan mudah membuka (riwayat) obrolan untuk referensi, atau melanjutkannya," demikian keterangan OpenAI yang diunggah di X Twitter dengan handle akun @OpenAI.
We’re starting to roll out the ability to search through your chat history on ChatGPT web.
Now you can quickly & easily bring up a chat to reference, or pick up a chat where you left off. pic.twitter.com/YVAOUpFvzJ
— OpenAI (@OpenAI) October 29, 2024
Dalam praktiknya, OpenAI menyediakan ikon lensa pembesar di ChatGPT untuk menunjang fitur pencarian riwayat obrolan. Ikon ini terletak tepat di samping ikon tulis untuk membuat percakapan baru.
Baca juga: Aplikasi ChatGPT Versi Windows Dirilis untuk Pengguna Berbayar
Bila ikon lensa pembesar itu diklik, pengguna akan diarahkan ke kolom teks. Lalu mereka bisa memasukan kata kunci dari riwayat obrolan yang diinginkan, sehingga ChatGPT menampilkan hasilnya.
Fitur ini akan memudahkan pencarian, ketimbang melakukannya secara manual dengan menggulir daftar obrolan. Sebab, seiring populernya penggunaan chatbot, maka semakin bertumpuk pula riwayat percakapan yang tersimpan di ChatGPT.
Namun fitur ini baru tersedia di ChatGPT versi web saja, khususnya bagi pelanggan ChatGPT Plus dan Teams. Meskin demikian, OpenAI menjanjikan fitur yang sama dirilis secara bertahap ke pengguna lainnya, termasuk pengguna ChatGPT gratis pada bulan depan.
Adapun fitur pencari riwayat obrolan di ChatGPT sebelumnya sudah terendus oleh pengembang pada akhir Agustus lalu dengan kode "Fanny Pack Chat Sidebar". Akhirnya fitur ini dirilis ke pengguna walaupun sebarannya masih terbatas, dihimpun KompasTekno dari Digital Trends, Kamis (31/10/2024).
Beda dari SearchGPT
Meski sama-sama berfungsi untuk melakukan pencarian, fitur pencarian ChatGPT di atas berbeda dari mesin pencari SearchGPT yang sudah diumumkan OpenAI pada Juli 2024 lalu. Sebab, fitur di atas ditujukan untuk mencari riwayat obrolan yang sudah dilakukan pengguna melalui chatbot ChatGPT.
Adapun SearchGPT adalah mesin pencari rancangan OpenAI untuk menyaingi Google Search atau search engine lainnya. Sejauh ini SearchGPT dalam berupa prototipe dan masih dikembangkan lebih lanjut oleh OpenAI.
Sebagai pemain baru di layanan search engine, OpenAI memberikan nilai pembeda pada mesin pencari SearchGPT.
Hasil penelusuran informasi di SearchGPT didesain agar membuat pengguna lebih paham dengan apa yang dicari. Hal ini berbeda dengan mesin pencari biasa yang hanya menampilkan daftar tautan.
Layaknya Google Search, SearchGPT dimulai dengan kotak teks disertai pertanyaan "Apa yang Anda cari?". Ukuran kotaknya terbilang lebih besar dari mesin pencarian Google.

Lewat situs resminya, OpenAI juga memamerkan contoh hasil penelusuran di SearchGPT.
Salah satunya ketika pengguna menelusuri tentang waktu yang pas untuk melihat Nudibranch di Half Moon Bay, AS. Nudibranch atau lebih dikenal Nudi, yaitu salah satu jenis siput laut yang tidak memiliki cangkang.
Terkini Lainnya
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- 26 iPhone yang Akan Kebagian iOS 19
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Pabrik GPU GeForce Ternyata Ada di Batam
- Indonesia Paling Rentan Ancaman Siber di Asia Tenggara
- Zotac Klarifikasi Video GPU yang Viral Bukan GeForce RTX 5000 Series
- Meta Luncurkan Model AI NotebookLlama, Bisa Ubah Dokumen Jadi Podcast
- Arloji Pintar Redmi Watch 5 Lite dan Watch 5 Active Rilis di Indonesia, Ini Harganya