cpu-data.info

Ericsson Usul AI Generatif Masuk dalam Program Pendidikan

Direktur Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal usai konferensi pers Ericsson Indonesia Hackaton 2024 hari ini, Rabu (23/10/2024) di Jakarta Selatan.
Lihat Foto

- Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) generatif macam ChatGPT kini menjadi teknologi yang populer di tengah masyarakat. Teknologi yang sama juga diadopsi oleh berbagai perusahaan agar membuat operasional lebih efisien.

Melihat perkembangan tersebut, perusahaan telekomunikasi jaringan Ericsson menilai bahwa AI generatif adalah hal penting yang perlu mendapat perhatian pemerintah Indonesia, khususnya dalam mengembangkan talenta digital Tanah Air.

Direktur Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal bahkan menyarankan agar AI generatif disertakan dalam bidang pendidikan, sebagai program yang bersifat hampir wajib atau semiwajib.

"AI generatif sudah sebaiknya dipikirkan (pemerintah), mungkin kalau di pendidikan hampir mandatory (wajib). Jadi bukan hanya makan gratis yang mandatory, tapi juga AI generatif," kata Ronni dalam konferensi pers Ericsson Indonesia Hackathon 2024 hari ini, Rabu (23/10/2024) di Jakarta Selatan.

Baca juga: Apa Itu AI Generatif, Cara Kerja, dan Contoh-contohnya

Selain AI generatif, cloud computing, blockchain dan teknologi sejenisnya juga disarankan masuk ke ranah pendidikan di Tanah Air. Sebab, menurut Ronni, perkembangan teknologi ke depan akan mengarah ke teknologi itu.

"Kalau kita mau menyiapkan talenta yang cepat dan mampu langsung menghadapi tantangan dunia saat ini, kita harus persiapkan dari sekarang," ujar Ronni.

Namun, dia tidak merinci, bagaimana sebaiknya program yang berkaitan dengan AI generatif diimplementasikan di dalam pendidikan, apakah berbentuk mata pelajaran/kuliah, kurikulum, ekstrakulikuler, atau lainnya.

Di sisi lain, Ericsson mengeklaim sudah membuka pusat pembelajaran mencakup AI dan 5G, bekerja sama dengan Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0), kemudian mengundang berbagai kampus untuk berbagi pengetahuan tentang teknologi itu.

"Kita akan maksimalkan lagi ke lebih banyak kampus, sehingga pengetahuan tentang AI, machine learning, computing, menjadi suatu pengetahuan dasar, bukan premium lagi" ungkap Ronni.

Baca juga: Di Pabrik Pintar, AI Generatif Bisa Bantu Awasi Mesin dan Sortir Ratusan CV

Gelar kompetisi buat solusi pabrik pintar

Untuk turut mengembangkan, sekaligus menjaring talenta digital, Ericsson menggelar "Ericsson Indonesia Hackathon 2024", yakni kompetisi pemrograman untuk mengembangkan solusi bagi pabrik pintar, menggunakan AI generatif dan jaringan 5G.

Kompetisi ini sudah dibuka dan pendaftarannya akan ditutup pada Kamis (31/10/2024) mendatang. Mereka yang bisa mengikuti kompetisi ini yaitu:

  • Mahasiswa atau startup pra-pendanaan Series A, hingga profesional berusia 18 tahun lebih
  • Tim yang terdiri dari 3-5 orang dengan maksimal 5 anggota
  • Memiliki keterampilan dan latar belakang terkait hal teknis dan kreatif

Rincian syaratnya dapat diakses melalui laman berikut ini.

Setelah pendaftaran ditutup, para peserta atau tim akan mendapat pendampingan dari sejumlah pakar industri seperti dari McKinsey, Swiss German University, Ericsson dan lainnya.

Ericsson kemudian akan melakukan seleksi dan menentukan 10 tim terpilih pada 8 November 2024. Tim yang terpilih akan diminta mempresentasikan proyek yang dibuat selama masa pendampingan pada 20 November 2024.

Selanjutnya, Ericsson akan mengambil tiga tim terpilih dari total 10 tim terpilih sebelumya ke babak final. Dan pemenang dari Ericsson Indonesia Hackaton 2024 akan diumumkan pada 28 November 2024 mendatang.

Baca juga: Ericsson Gelar Hackathon, Kompetisi untuk Kembangkan Solusi Pabrik Pintar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat