Penampakan Jam Tangan "Sultan" Mark Zuckerberg yang Biasanya Tampil Sederhana
- CEO Meta, Mark Zuckerberg (Zuck) belum lama ini menghadiri podcast "Aquired" yang disiarkan secara langsung dari Chase Center, San Francisco.
Yang menarik, bos perusahaan teknologi yang kerap tampil dengan kaus kasual itu mengenakan jam tangan mewah dan langka. Padahal, Zuck, panggilan akrab Zuckerberg, cukup jarang memakai jam tangan di berbagai kesempatan.
Arloji yang dimaksud yaitu DB25 Starry Varius dari produsen arloji independen asal Swiss, De Bethune. Jam tangan "sultan" itu melingkar di tangan kiri pendiri Facebook.
Disebut "sultan", lantaran lini seri Starry Varius dari De Bethune itu biasanya dibanderol dengan harga sangat tinggi. Selain mahal, arloji ini juga diproduksi secara terbatas, hanya lima buah saja setiap tahunnya, sebagaimana dilansir dari Livemint.
Baca juga: Donald Trump Ancam Penjarakan Bos Facebook Mark Zuckerberg
De Bethune DB25 Starry Varius memiliki beberapa versi. Harga De Bethune DB25 Starry Varius yang diperkirakan melingkar di pergelangan tangan Zuck dibanderol sekitar 90.000 dollar AS (sekitar Rp 1,3 miliar) - 95.700 dollar AS (sekitar Rp 1,4 miliar).
Menurut situs De Bethune, pelat DB25 Starry Varius didesain seperti langit bertabur bintang yang membentuk pola galaksi Bima Sakti. Bintang pada aksesori mewah ini dibuat dari emas 24 karat, begitu pula dengan jarum panjang dan pendek yang turut dilapisi emas.
Selain DB25 Starry Varius, tersedia pula model yang lebih mewah dari seri yang sama, yaitu DB25 Starry Varius Aérolite.
Model ini dibanderol lebih mahal sekitar 260.000 dollar AS (sekitar Rp 3,9 miliar), karena memiliki pelat jam dari bahan meteorit. Akan tetapi desainnya sama-sama dilengkapi pola Bima Sakti disertai emas 24 karat.
Adapun Zuckerberg terbilang cukup jarang memakai jam tangan. Dalam sebuah video acara resepsi pre-wedding Anant Ambani, putra dari miliarder India Mukesh Ambani, Zuck bahkan berkata bahwa ia tidak begitu mengidamkan jam tangan.
Baca juga: Surati DPR, Mark Zuckerberg Curhat Pernah Diminta Sensor Konten Covid-19 di AS
Namun, setelah ia melihat jam tangan mewah milik Anant Ambani, salah satu orang terkaya di dunia ini berubah pikiran.
"Saya tidak begitu menginginkan punya jam tangan, tapi setelah melihatnya, saya kira jam itu keren," kata Zuck, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Selasa (24/9/2024).
Selain memakai aksesori mewah, belakangn Zuck juga mengubah gaya berpakaiannya menjadi lebih modis. Zuck juga ikut andil dalam merancang beberapa pakaian yang akan dia kenakan.
Hal ini dilakukan demi merombak citra bos Facebook yang selama ini dikenal "sederhana" itu.
Dalam podcast Aquired misalnya, Zuck memakai kaus yang ia desain sendiri. Kaus itu berkelir hitam dengan teks putih dari bahasa Yunani yang berarti "belajar melewati penderitaan".
Terkini Lainnya
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- 5 Besar Merek PC Global Akhir 2024 Riset Canalys, Lenovo Teratas
- Uji Baterai iPhone 16 Vs Samsung Galaxy S24 Ultra, Mana Paling Awet?
- Oppo Find X8 Pro Dapat "Lampu Hijau" dari Indonesia, Rilis 21 Oktober?
- iOS 18 Hadirkan Fitur Hitung Otomatis di Keyboard, Begini Cara Mengaktifkannya
- Hasil Free Fire FFWS SEA Fall 2024 Pekan Kelima, Tiga Tim Indonesia di Top 10 Klasemen
- Google Passkey Kini Bisa Sinkron ke Lintas Perangkat dan Platform