cpu-data.info

CEO Telegram Pavel Durov Dilarang Keluar Perancis, Wajib Lapor Polisi

CEO Telegram, Pavel Durov.
Lihat Foto

- Pendiri Telegram, Pavel Durov, saat ini menghadapi serangkaian dakwaan dari jaksa Perancis. Perkembangan terbaru, Pavel Durov dicekal atau dilarang untuk meninggalkan negara tersebut, dan dikenai wajib lapor.

Jaksa Penuntut Umum Paris, Laure Beccuau dikutip KompasTekno dari TheNextWeb, menyebut Durov kini berada di bawah pengawasan ketat oleh Perancis.

Pria 39 tahun itu diwajibkan untuk melapor ke pihak berwajib dua kali dalam seminggu. Selain itu, Durov juga harus membayar jaminan sebesar 5 juta Euro (sekitar Rp 85 miliar).

Baca juga: Otoritas Perancis Ungkap Penyebab Penangkapan CEO Telegram Pavel Durov

Sebelumnya, seminggu lalu bos Telegram itu ditangkap di Bandara Le Bourget, dekat Paris. Tak lama setelah penangkapan tersebut, kantor kejaksaan mengumumkan secara resmi daftar dakwaan terhadap Durov yang kini telah diajukan secara formal.

Dakwaan terhadap Durov mencakup 12 tuduhan, sebagian besar berkaitan dengan dugaan keterlibatannya dalam pencucian uang, perdagangan narkoba, dan distribusi materi pelecehan seksual anak (CSAM).

Selain itu, ia juga didakwa karena menolak untuk bekerja sama dengan pihak berwenang terkait permintaan penyadapan yang sah serta penyediaan alat enkripsi tanpa lisensi.

Cara menggunakan Telegram, mulai dari pengunduhan, daftar akun, membuat chat, hingga membuat Story.Pixabay/Victoria Cara menggunakan Telegram, mulai dari pengunduhan, daftar akun, membuat chat, hingga membuat Story.

Tuduhan terakhir ini berkaitan dengan hukum Perancis yang mengharuskan sertifikasi khusus untuk alat kriptografi yang diimpor ke negara tersebut.

Baca juga: Mengapa CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap?

Sejak penangkapan Durov minggu lalu, berbagai reaksi telah muncul dari sejumlah tokoh, mulai dari Elon Musk hingga para aktivis sayap kanan di Amerika.

Beberapa perwakilan pemerintah Rusia dan Kim Dotcom juga menyuarakan kekhawatiran atas situasi ini.

Rusia dan Uni Emirat Arab (UEA) telah mengajukan permohonan akses konsuler untuk Durov selama masa penahanannya; hingga saat ini, belum ada informasi apakah permintaan tersebut telah dikabulkan.

Berdasarkan laporan media, Durov saat ini memegang empat paspor: Perancis, Rusia, UEA, dan St. Kitts.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat