cpu-data.info

Selain Pavel Durov, 4 CEO Perusahaan Teknologi Ini Juga Ditangkap

CEO Telegram Pavel Durov.
Lihat Foto

- CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap oleh pihak berwenang Perancis di bandara Le Bourger, Paris, Perancis pada Sabtu (24/8/2024) malam.

Menurut Laure Beccuau, Jaksa Republik di Pengadilan Yudisial Paris, penangkapan Durov dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan yudisial yang dibuka pada 8 Juli 2024.

Penangkapan pria 39 tahun ini secara umum untuk menginvestigasi soal kurangnya moderasi dan kerja sama platform tersebut dalam memerangi pedofilia atau orang yang memiliki minat seksual terhadap anak-anak.

Pasalnya, Telegram dituduh menjadi platform yang mendistribusikan, menawarkan, atau menyediakan pornografi anak dalam kelompok terorganisir.

Adapun Telegram mengeklaim pihaknya tidak melanggar hukum apapun terutama terkait moderasi konten yang ada di platformnya. Pernyataan ini diterbitkan Telegram pada Minggu (25/8/2024) atau sehari setelah penangkapan Durov.

"Semua operasi kami di Telegram mematuhi hukum-hukum yang berlaku di wilayah Eropa, termasuk Undang-Undang Layanan Digital yang berlaku di sana. Selain itu, proses moderasi konten kami juga berevolusi seiring berjalannya waktu," klaim Telegram.

Baca juga: CEO Aplikasi Telegram Pavel Durov Ditangkap di Perancis, Ini Sebabnya

Terlepas dari dinamika tersebut, ini bukan kali pertama Durov berurusan dengan hukum. Pada tahun 2014, Durov yang juga mendirikan media sosial bernama VKontakte (VK), melarikan diri ke luar negeri dari negara asalnya Rusia.

Saat itu, pemerintah Rusia memaksa Durov mundur dari jabatannya di VKontakte karena menolak mengungkap identitas para pengguna media sosialnya yang terlibat dalam penyelenggaraan protes pro-Uni Eropa di Ukraina.

Di samping itu, Pavel Durov juga bukan satu-satunya eksekutif perusahaan teknologi yang pernah ditangkap aparat kepolisian. Beberapa CEO perusahaan teknologi kenamaan juga sempat melalui nasib serupa. Siapa saja? Berikut beberapa di antaranya.

1. John MacAfee

Eksekutif perusahaan antivirus MacAfee, John McAfee ditangkap aparat pada April 2012 atas tindakan pembuatan obat dan kepemilikan senjata api ilegal. Pada tahun yang sama, pria ini juga dipanggil aparat karena terlibat dalam kasus tewasnya ekspatriat AS, Greagory Viant Faull.

Karena takut dan panik, McAfee lantas melarikan diri ke Guatemala sebelum akhirnya dideportasi ke AS pada Desember 2012.

John McAfee kembali dijerat hukum atas dugaan penipuan dan pencucian uang.Anthony Kwan via CNN John McAfee kembali dijerat hukum atas dugaan penipuan dan pencucian uang.

Penangkapan selanjutnya terjadi di bandara Barcelona, Spanyol pada Oktober 2020. McAfee ditangkap karena gagal membayar pajak dari tahun 2014-2018 di Tennessee, negara bagian Amerika Serikat.

McAfee juga ketahuan menyembunyikan aset berharga miliknya termasuk kapal pesiar demi menghindari pajak.

Tidak berhenti di situ, programmer kelahiran Skotlandia tersebut juga terlibat dalam pelanggaran hukum lain, yakni penipuan mata uang kripto di New York hingga menerima kompensasi sebesar 23 juta dollar AS (sekitar Rp ) dari penipuan tersebut.

McAfee diamankan oleh pihak kepolisian Spanyol saat hendak menaiki pesawat ke Istanbul dengan paspor Inggris miliknya. Ia kemudian ditahan di sebuah sel penjara di Barcelona.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat