Canva Akuisisi Startup Leonardo.AI, Bikin Magic Studio Makin Canggih
- Platform desain grafis Canva mengakuisisi startup asal Australia, Leonardo.Ai. Langkah bisnis ini diumumkan perusahaan lewat situs resminya pada Selasa (30/7/2024).
Akuisisi Canva atas Leonardo.AI ditujukan untuk memperdalam teknologi AI yang sudah ada di Canva sebelumnya. Akuisisi ini memungkinkan Canva mengintegrasikan model pembuatan video dan gambar dari Leonardo.AI ke dalam produk mereka sendiri.
Kedua perusahaan kompak tidak mengungkap nilai akuisisi ini. Menurut salah satu pendiri sekaligus Chief Product Officer Canva, Cameron Adams, kesepakatan akuisisi ini mencakup gabungan uang tunai dan saham.
Dia juga menegaskan bahwa seluruh karyawan Leonardo.Ai akan bergabung dengan Canva termasuk para eksekutifnya. Kendati demikian, startup ini akan tetap beroperasi secara independen.
Baca juga: Canva Enterprise Meluncur, Platform Desain Grafis Khusus untuk Pengguna Kantoran
"Leonardo akan terus beroperasi secara independen dengan fokus pada inovasi yang cepat, penelitian dan pengembangan, didukung oleh sumber daya Canva," kata Adams dikutip KompasTekno dari TechCrunch, Rabu (31/7/2024).
Bergabungnya Leonardo.AI dengan Canva akan memungkinkan perusahaan menawarkan alat dan solusi bikinan Leonardo.Ai. Sehingga, startup ini bisa mengembangkan bisnis dan platform-nya.
Cameron Adams juga menyatakan bahwa Leonardi.Ai akan berupaya mengintegrasikan teknologi miliknya ke Magic Studio agar lebih mutakhir. Magic Studio merupakan layanan Canva yang menawarkan sederet fitur canggih didukung AI.
"Mungkin termasuk membuat Magic Studio yang ada menjadi lebih canggih, atau memperkenalkan kemampuan AI generatif baru yang didukung model Leonardo langsung di Canva," ujar Adams.
Ide tersebut masih dalam tahap awal. Adams juga bilang pihaknya akan mendiskusikan lebih lanjut terkait teknologi yang bisa didapatkan pengguna dengan AI di Canva.
Hasilkan 1 miliar gambar
Adapun Leonardo.Ai merupakan perusahaan rintisan yang berbasis di Sydney, Australia. Sebagai perusahaan, usia Leonardo.Ai masih terbilang muda. Perusahaan ini mulai bergerak pada tahun 2022 lalu.
Awalnya startup ini dibangun untuk pembuatan aset video game, karena para pendirinya berjumpa saat bekerja di sebuah perusahaan video game.
Namun, kemudian tim internal memutuskan membangun platform yang bisa dipakai di banyak skenario, misalnya membuat dan melatih model AI untuk pembuatan gambar di berbagai industri, termasuk industri mode, iklan hingga arsitektur.
Baca juga: Mudah Desain Rapor Menggunakan Canva, Tambah Map biar Rapi
Kini, Leonardi.Ai menawarkan alat kolaborasi serta cloud privat untuk berbagai model termasuk generator video, hingga akses ke API yang memungkinkan klien membangun infrastruktur teknologi mereka di atas platform Leonardi.Ai.
Leonardo.Ai memiliki keunikan tersendiri dari platform AI generatif sejenis. Contohnya fitur Live Canvas di Leonardo.Ai, memungkinkan pengguna memasukan perintah teks, kemudian membuat sketsa agar AI tersebut lebih paham tentang gambar yang ingin dibuat.
Selanjutnya, Leonardo.Ai akan menampilkan gambar fotorealistik berdasarkan perintah teks dan sketsa tadi secara real-time.
Meski baru dibangun dua tahun lalu, pertumbuhan Leonardo.Ai terhitung cukup pesat. Platform AI generatif ini kini memiliki lebih dari 19 juta pengguna terdaftar. Alat yang disediakan Leonardo.Ai bahkan diklaim sudah menghasilkan lebih dari satu miliar gambar.
Sebelumnya startup ini juga sudah mendapat pendanaan lebih dari 38,8 juta dollar AS (sekitar Rp 632 miliar) dari sejumlah perusahaan modal ventura termasuk Smash Capital, Blackbird, Side Stage Ventures, TIRTA Ventures, Gaorong Capital dan Samsung Next.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Xiaomi TV A Pro 2025 Resmi di Indonesia, Smart TV Layar 4K Harga mulai Rp 4 Jutaan
- AMD Rilis Amuse, AI Image Generator Gratis untuk Ryzen dan Radeon
- Upaya Sabotase Olimpiade Paris 2024, Kabel Internet Diputus
- Pakar: AI Tidak Gantikan Manusia, tapi Orang yang Tak Bisa Pakai AI Akan Terganti
- Cari Lagu Populer di TikTok Kini Cukup dengan Bersenandung