Podcast Antarmuka: Mengupas Baik Buruknya Starlink di Indonesia
- Layanan internet Starlink milik Elon Musk disebut-sebut bisa menjadi solusi internet di daerah yang tidak terjangkau layanan fiber optic.
Namun di sisi lain, pengamat siber sekaligus Chairman lembaga riset siber CISSRec, Pratama Persadha, mengatakan bahwa Starlink bisa menjadi ancaman pertahanan di masa depan.
Bahkan menurut Pratama, pertahanan Indonesia bisa menjadi "buta dan tuli". Hal ini diungkapkan Pratama saat berbincang dengan KompasTekno dalam Podcast Antarmuka.
Baca juga: Mau Pasang Starlink? Pertimbangkan Dulu Kelebihan dan Kekurangannya
Pratama menjelaskan, internet Starlink yang baru diresmikan di Indonesia itu tidak menggunakan infrastruktur yang ada di Indonesia. Artinya, tidak ada pengawasan, monitoring, pembatasan dan lain-lain untuk operasi Starlink di Tanah Air.
Pratama menjelaskan, kegiatan pengawasan, pemantauan, dan pembatasan ini bukan dalam artian yang negatif. Namun, penting untuk memantau kegiatan yang mengancam keamanan Indonesia.
Ancaman lain, satelit Starlink bisa diretas oleh penjahat dan dijadikan senjata untuk menyerang wilayah suatu negara, termasuk Indonesia.
Baca juga: Internet Starlink Ideal untuk Daerah Terpencil, Bagaimana di Perkotaan?
Dalam Podcast Antarmuka episode terbaru ini, Pratama juga mengupas baik buruknya layanan internet Starlink di Indonesia.
Podcast Antarmuka episode bisa disaksikan melalui tautan berikut ini.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- iOS 18 Meluncur 10 Juni di Apple WWDC 2024, Apa Saja Fitur Barunya?
- Elon Musk Bolehkan Konten Pornografi di X/Twitter, Mau Saingi OnlyFans?
- Google Siapkan Beasiswa Pelatihan AI untuk 10.000 Pelajar di Indonesia
- Kompanio 838 dan Pentonic 800, Chip Baru MediaTek untuk Chromebook dan TV 4K
- Instagram Siapkan Iklan "Anti-skip"?