Biznet: Starlink Bisa Jadi Pelengkap Layanan Internet di Wilayah Terpencil, tapi...
- Layanan internet via satelit milik Elon Musk, Starlink sudah tersedia di Indonesia lewat PT Starlink Services Indonesia.
Anak usaha dari perusahaan wahana antariksa SpaceX ini menambah deret penyedia layanan internet (Internet Service Provider/ISP) sekaligus mewarnai persaingan industri telekomunikasi di Tanah Air.
ISP lokal Biznet turut menanggapi keberadaan Starlink di Indonesia. Menurut Biznet, hadirnya Starlink bisa menjadi pelengkap layanan yang selama ini disediakan ISP lokal.
Sebab, layanan yang ditawarkan Starlink bisa menjangkau wilayah terpencil yang tidak terfasilitasi layanan fiber optik ISP lokal. Sementara layanan fiber optik ISP lokal bisa mengakomodasi pelanggan di kota-kota besar seperti saat ini.
Baca juga: Mau Pasang Starlink? Pertimbangkan Dulu Kelebihan dan Kekurangannya
"Dengan adanya Starlink ini, kita bisa bersama-sama men-deliver (menyediakan) bandwidth yang besar untuk masyarakat Indonesia, dimana layanan yang menggunakan fiber optic dapat menjangkau kota-kota besar, sedangkan yang berbasis satelit dapat menjangkau daerah-daerah yang lebih kecil," kata Adrianto Sulistyo, Senior Manager Marketing Biznet kepada KompasTekno, Senin (3/6/2024).
Ardi juga berharap hadirnya Starlink bisa membuat akses internet lebih merata di seluruh Indonesia.
Kendati menilai Starlink sebagai pelengkap, Biznet tetap berharap pemerintah memberikan dukungan yang sama rata antara Starlink dengan ISP lokal.
Dukungan yang dimaksud salah satunya soal regulasi perizinan pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Dengan begitu, ISP lokal juga bisa terus menunjang pemerataan akses internet di Indonesia.
"Kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan yang sama baik untuk pemain lokal maupun pemain asing yang bergerak di industri telekomunikasi. Salah satunya peraturan mengenai perizinan pembangunan infrastruktur di Indonesia," jelas pria yang akrab disapa Adri itu.
Desak pemerintah untuk adil
Senada dengan Biznet, operator seluler Telkomsel dan XL Axiata juga meminta pemerintah agar adil perkara Starlink.
Pihak Telkomsel menyatakan bahwa persaingan merupakan keniscayaan dalam industri telekomunikasi yang dinamis. Namun agar persaingannya sehat dan adil, Telkomsel berharap pemerintah menerapkan perlakuan yang sama kepada Starlink seperti pada perusahaan semacamnya.
Misalnya terkait kewajiban pendirian badan usaha, pajak dan lain sebagainya.
"Telkomsel berharap pemerintah dapat menciptakan equal playing field dengan keadilan dalam pemberlakuan pemenuhan kewajiban penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia kepada Starlink," kata VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono dalam keterangan yang diterima KompasTekno, Selasa (28/5/2024).
"Mulai dari kewajiban pendirian badan usaha yang berkedudukan di Indonesia, penerapan kebijakan perpajakan, kewajiban pembayaran PNBP, kewajiban pemenuhan QoS, TKDN, hingga aspek potensi interferensi, aspek perlindungan dan keamanan data, serta aspek kedaulatan bangsa," lanjut dia.
Baca juga: Operator Seluler Desak Pemerintah RI Adil soal Starlink
Dengan persaingan yang sehat dan adil, Saki menilai kehadiran Starlink bisa mendorong inovasi dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang lebih baik, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi serta kemajuan bangsa dan negara.
Dari sisi teknologi, Telkomsel tak menampik bahwa Starlink dengan layanan internet via satelit, menawarkan layanan yang berbeda dari operator seluler atau ISP lainnya yang mengandalkan teknologi fiber optik dan seluler.
Menurut Saki, internet satelit akan sangat optimal menjangkau wilayah pelosok yang sulit dijangkau oleh kabel fiber optik. Misalnya masyarakat di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) atau perusahaan maupun perorangan (kelompok nelayan) yang beroperasi di tengah laut.
Namun, pihaknya menyatakan bahwa Telkomsel terus berupaya meningkatakan kualitas dan pemerataan jaringan agar bisa dijangkau masyarakat luas termasuk yang berada di pelosok.
Telkomsel juga optimistis bahwa dengan fokus pada inovasi, kualitas layanan, serta kebutuhan pelanggan, perusahaannya bisa tetap bersaing sekaligus mempertahankan posisinya di Indonesia.
Baca juga: Starlink Bisa Bikin Pertahanan Indonesia Buta dan Tuli
Selain Telkomsel, operator seluler XL Axiata juga berharap pemerintah menjadi pengadil guna memastikan persaingan di industri telekomunikasi berlangsung sehat dan adil usai hadirnya Starlink.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir berkata bahwa diperlukan regulasi yang seimbang dari pemerintah untuk mewujudkan itu.
"Diperlukan penerapan regulasi yang seimbang dari pemerintah sehingga tercipta adanya playing field yang sama antara Starlink tersebut dengan operator yang ada," ujar Marwan dihubungi KompasTekno lewat pesan singkat.
Guna menghadapi persaingan itu, Marwan berkata XL Axiata akan menggali potensi dampak positif termasuk untuk berkolaborasi dengan Starlink.
"Peta persaingan bisnis layanan Data/Internet ke depan tentu semakin enantang/challenging dengan kehadiran Starlink, namun juga memperkaya teknologi yang dapat melayani masyarakat Indonesia," kata Marwan.
"Untuk itu kami juga harus dapat menggali potensi dampak positifnya, seperti dalam hal kolaborasi atas kehadiran sebuah teknologi baru," lanjut dia.
Terkini Lainnya
- Ikon "Typing" di WhatsApp Berubah Jadi Gelembung dan Titik Tiga
- Speaker Samsung Music Frame Resmi di Indonesia, Bisa Menyamar Jadi Bingkai Foto
- Apple Bukan Perusahaan Paling Inovatif, Kalah dari Nvidia dan Microsoft
- HP iQoo Neo 10 Pro dan Neo 10 Meluncur, Kembar tapi Beda Chipset
- Kenapa Banyak Pengguna iPhone Suka Pakai Selfie 0.5?
- IDC: Penjualan iPhone Seret walaupun Pasar Smartphone Naik
- TikTok Larang Pengguna Remaja di Eropa Pakai Filter Cantik, Ini Alasannya
- Sony Akhirnya Ungkap Angka Penjualan PS2 Sepanjang Masa
- Smartwatch Coros Pace Pro Rilis di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- 11 Tips Bikin Baterai HP Android Tetap Awet dan Tidak Sering Mengecas
- Bagaimana Cara Membuat Grafik di Excel? Ini Langkah-langkahnya
- 7 Tips Foto Selfie 0.5 yang Unik dan Estetik
- Cara agar Foto WhatsApp yang Terkirim Hanya Sekali Lihat
- 2 Cara agar Foto WhatsApp Tidak Tersimpan Otomatis di Galeri HP Android, Mudah
- Kenapa Google Drive Tidak Bisa Upload Video? Ini Penyebabnya
- Elon Musk Bolehkan Konten Pornografi di X/Twitter, Mau Saingi OnlyFans?
- Google Siapkan Beasiswa Pelatihan AI untuk 10.000 Pelajar di Indonesia
- Xiaomi Rilis Redmi 13 4G, HP Redmi Pertama dengan Kamera 108 MP
- AMD Rilis 4 Prosesor Desktop Ryzen 9000 Series dengan Arsitektur Zen 5
- Microsoft PHK 1.500 Karyawan Divisi Cloud Azure