Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

- Di tengah penjualan yang lesu, produsen mobil listrik asal AS, Tesla dikabarkan memutus hubungan kerja (PHK) karyawannya.
Sekitar pertengahan April lalu, Tesla dikabarkan bakal melakukan PHK alias layoff terhadap sekitar 10 persen dari total karyawannya di seluruh dunia. Karyawan Tesla yang terdampak ditaksir sekitar 14.000 orang.
Kini, kabar PHK karyawan Tesla itu nampaknya benar-benar terjadi. Berdasarkan laporan terbaru yang dihimpun blog seputar mobil listrik Electrek, PHK karyawan Tesla kali ini berdampak pada karyawan divisi Software, Service, dan Engineering.
Baca juga: Mending Xiaomi? Harga Mobil Listrik SU7 Lebih Murah Dibanding Tesla
Menurut Electrek yang merangkum dari beberapa sumber industri, sejumlah karyawan Tesla yang ada di divisi tersebut telah menerima pemberitahuan layoff sekitar akhir pekan lalu, antara hari Jumat dan Minggu.
Tidak disebutkan berapa jumlah karyawan yang terdampak PHK di minggu keempat, pasca-PHK besar-besaran yang dilakukan Tesla pada pertengahan April lalu, yang berdampak pada 14.000 karyawan.
Namun yang jelas, PHK Tesla kali ini dilakukan sebagai tahap restrukturisasi dan penghematan perusahaan untuk pertumbuhan yang lebih baik ke depannya.
Informasi ini kabarnya disampaikan Elon Musk dalam sebuah memo internal ketika pengumuman PHK 10 persen karyawan pada pertengahan April tadi dikirimkan secara internal.
Baca juga: Perjalanan Bisnis Tesla, Pernah Hampir Bangkrut dan Dijual ke Google
Elon Musk sebelumnya juga sempat menyebut bahwa PHK terpaksa dilakukan sebagia langkah efisiensi karyawan dan jabatan. Sebab, ia menilai tak sedikit jabatan di Tesla yang dipegang oleh lebih dari dua orang, padahal seharusnya hanya dipegang oleh satu orang.
Penjualan lesu
Nah, apabila dilihat dari aspek bisnis, penjualan mobil listrik Tesla juga dilaporkan lesu belakangan ini.
Hal tersebut konon disebabkan oleh persaingan bisnis mobil listrik yang kian meningkat di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat dan China, yang diikuti dengan permintaan mobil listrik yang menurun, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Electrek, Selasa (7/5/2024).
Terkait penjualan, pada kuartal I-2024 (Januari - Maret), Tesla melaporkan pihaknya sudah mengirimkan sekitar 386.800 kendaraan, 9 persen lebih rendah dibanding 423.000 kendaraan yang terjual pada kuartal I-2023.
Bisnis yang sedang turun ini diduga menjadi salah satu faktor Tesla melakukan layoff terhadap karyawannya, dan ada kemungkinan gelombang PHK ini akan terus terjadi, apabila penjualan mobil Tesla terus anjlok di masa depan.
Terkini Lainnya
- 543 Pinjol Ilegal yang Tidak Diakui OJK Februari 2025
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Samsung Galaxy A06 5G Meluncur, Jaminan Update OS 4 Generasi
- Cara Bikin Ucapan Menyambut Ramadhan 2025 Otomatis via Meta AI WhatsApp
- Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun
- Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet "Starlink" Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps
- Sony Rilis Dua Lensa Ringkas di Indonesia, FE 24-50 Mm dan 16-25 Mm
- Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store
- Jepang Pamer Perangkat 6G Pertama di Dunia, 20 Kali Lebih Ngebut dari 5G