Perjalanan Bisnis Tesla, Pernah Hampir Bangkrut dan Dijual ke Google
- Tesla kini merupakan salah satu perusahaan mobil listrik paling populer dan bernilai di dunia.
Menurut data di situs Companies Market Cap, Tesla berada di posisi ke-11 sebagai perusahaan dengan kapitalisasi terbesar di dunia, yakni senilai 589,5 miliar dollar AS atau setara lebih dari Rp 9.000 triliun per Rabu (7/2/2024).
Sebelum sebesar sekarang dan menjadi pemain kunci di industri mobil listrik, ternyata Tesla pernah hampir dijual ke Google satu dekade silam. Hal ini diungkap Elon Musk dalam biografi dirinya yang bertajuk "Elon Musk: Tesla, SpaceX, dan Quest for a Fantastic Future" karya Ashlee Vance (2015).
Baca juga: Tesla Gugat Perusahaan Afiliasi Xiaomi, Dituding Curi Teknologi Rahasia
Setelah 10 tahun berdiri, tepatnya pada 2013, Tesla dikisahkan menghadapi krisis dan potensi kebangkrutan. Tesla mengalami masalah produksi yang signifikan, termasuk mobil yang penuh dengan bug dan penurunan penjualan yang tajam.
Perusahaan ini memperkenalkan mobil listrik Model S pada tahun 2012, sebuah kendaraan yang memiliki fitur yang setara dengan mobil mewah di pasaran tetapi dikritik karena kurangnya fungsi dasar seperti sensor parkir atau kendali jelajah dengan bantuan radar.
Masalah lain seperti gagang pintu yang tidak berfungsi dengan baik serta cacat estetika pada material, semakin merusak reputasi mobil.
Tantangan yang dihadapi Tesla diperburuk oleh kurangnya transparansi di kalangan C-level (bos-bos), sehingga Musk tidak mendapat informasi tentang parahnya situasi yang ada.
Ketika menyadari masalah yang ada, Elon Musk langsung memecat para eksekutif senior dan mempromosikan eksekutif junior. Musk juga mengarahkan staf dari berbagai departemen untuk fokus pada penjualan mobil untuk mencegah kebangkrutan.
Ketika itu, situasi keuangan Tesla mencapai titik kritis, dengan sisa uang operasional hanya dua minggu. Elon Musk pun mencari bantuan dari salah satu pendiri Google dan temannya saat itu, Larry Page.
Musk menawarkan Google untuk membeli Tesla seharga 6 miliar dollar AS, dengan tambahan 5 miliar dollar AS untuk perluasan pabrik. Jadi, totalnya mencapai 11 miliar dollar AS atau setara Rp 172,5 triliun jika dikonversi dengan kurs Rp 15.683.
Tak hanya itu, Elon Musk memberikan persyaratan lain, seperti Google tidak membubarkan perusahaan serta Musk juga harus tetap jadi CEO selama delapan tahun atau hingga produksi mobil Tesla generasi ketiga.
Menurut biografi yang ditulis Ashlee Vance, Larry Page secara lisan menyetujui kesepakatan itu. Namun, kesepakatan ini akhirnya tidak terjadi. Pasalnya, ketika negosiasi dengan Google sedang berlangsung, keadaan Tesla justru mulai membaik secara drastis. Tesla dilaporkan mencetak lonjakan penjualan mobil.
Dengan dimulainya kembali produksi, ini membuat Tesla membukukan laba kuartal pertamanya sebesar 11 juta dollar AS. Perputaran keuangan ini, yang ditandai dengan kenaikan harga saham yang signifikan, memungkinkan Tesla membayar kembali pinjamannya dan menghindari kebangkrutan.
Baca juga: Tesla Borong 10.000 Kartu Grafis H100 Nvidia demi Bangun Dojo
Musk mengakhiri diskusi dengan Google, dan Tesla terus berkembang, berekspansi ke pasar di Eropa, Inggris, Australia, hingga China. Vance menulis, bahwa Musk "tidak lagi membutuhkan penyelamat".
Terkini Lainnya
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Smartwatch Redmi Watch 5 Meluncur, Lebih Besar dan Lebih Terang
- Asus Rilis Laptop Copilot+ PC Paling Portabel di CES 2025
- Nintendo Bikin Konsol Game Boy dari Mainan Lego, Bisa Dirakit Sendiri
- Cara Hapus Akun Instagram Permanen dan Sementara
- Juliana Cen Diangkat Jadi Managing Director HP Indonesia
- Bukalapak Pastikan PHK Karyawan, Imbas Tutup Lapak Produk Fisik
- Meutya Hafid Lantik Jajaran Pejabat Komdigi, Ada Fifi Aleyda Yahya dan Raline Shah
- Apa Itu Koin Jagat? Challenge Berburu Koin dari Aplikasi Jagat yang Ramai Dilarang
- 5.448 iPhone 16 Legal Masuk Indonesia Sebulan setelah Peluncuran
- Daftar Emoji Favorit Gen Z yang Bikin Chat Lebih Ekspresif
- WiFi Vs Data Seluler: Mana yang Lebih Boros Baterai?
- 3 Link untuk Pantau Kebakaran Los Angeles "Real Time", Begini Caranya
- iPhone 16 Masih Ilegal, Samsung Galaxy S25 Ultra Siap "Ngonser" Februari
- Daftar Lengkap HP Samsung yang Dapat Update Software 2025
- Bocoran Desain Redmi A3 Beredar, Punya Modul Kamera Mirip Xiaomi 13 Ultra?
- Ini Biang Keladi Foto Taylor Swift AI Tersebar di Internet
- Menjajal Bluesky, Media Sosial Baru Mirip X Twitter yang Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- YouTube Habiskan Rp 1.000 Triliun untuk Gaji Kreator
- Sambut Imlek, Steam Diskon Game PC hingga 90 Persen