Konsol Game Legion Go Laris Manis, Lenovo Siapkan Suksesor?
BANGKOK, - Tahun lalu, Lenovo merilis konsol gaming handheld pertamanya, Legion Go yang berbasis Windows 11. Respons pasar terhadap Lenovo Legion Go tampaknya cukup positif, termasuk di Indonesia. Lantas, apakah Lenovo akan menyiapkan penerus konsol game genggam ini?
Clifford Chong, Gaming Category Manager Lenovo tampaknya masih enggan gamblang mengatakannya. Namun, dalam sebuah sesi wawancara khusus, Clifford memberikan sedikit kisi-kisi mengenai nasib Legion Go di masa mendatang.
Menurutnya, Lenovo telah melakukan investasi di riset dan pengembangan (research and development/R&D) untuk mengembangkan konsol gaming handheld ini.
Baca juga: Konsol Game Handheld Legion Go Diklaim Laku Keras di Indonesia, Lenovo Akan Restock
"Kalau Anda sudah mencoba Legion Go, ada banyak fitur yang belum pernah ada sebelumya. Jadi kami ingin meningkatnya," kata Clifford.
Ia mencontohkan fitur gyro controller. Fitur ini berfungsi untuk mengendalikan gerakan ketika bermain game agar lebih intuitif.
"Tidak banyak perangkat gaming yang mendukung gyro controller, tapi kami akan terus meningkatkan kemampuan gyro di Legion Go," kata Clifford.
Clifford menambahkan, Lenovo sangat puas dengan respons pasar terhadap Legion Go.
"Kami akan mencoba untuk membawa kembali pengalaman dan fitur tersebut (di Legion Go) di masa yang akan datang," imbuhnya.
Soal pasar konsol gaming, Clifford mengatakan bahwa Legion Go memberikan perspektif baru bagi Lenovo terhadap PC gaming.
Menurutnya, Legion Go adalah PC gaming yang compact dan bisa digenggam. Respons terhadap Legion Go membuktikan bahwa pasar masih antusias dengan perangkat gaming yang compact, seperti Legion Go.
Baca juga: Unboxing dan Menjajal Main Game di Legion Go, Konsol Handheld Pertama Lenovo
"Mereka sangat senang dengan pengalaman semacam ini. Mereka bisa menghabiskan waktu main game di manapun dan kapanpun. Jadi, ketika meluncurkan Legion Go, kami cukup terkejut betapa antusiasnya konsumen terhadap perangkat gaming semacam ini," jelasnya.
Potensi pasar gaming di Indonesia
Masih di kesempatan yang sama, Clifford mengatakan bahwa pasar gaming di Indonesia sangat besar dan potensial.
"Tapi mohon maaf, saya tidak bisa memberikan angkanya," ucapnya sembari tertawa.
"Yang kami tahu, pasar gaming di Indonesia terus meningkat," imbuhnya.
Terkini Lainnya
- Manchester City Gelar Kompetisi Desain Jersey Pakai AI
- YouTube Rilis Fitur Auto-Dubbing, Dukung Bahasa Indonesia
- 100 Slang Gen Z Kekinian, Lengkap dengan Arti dan Contoh Penggunaannya
- XL Ingin Pertahankan Spektrum Setelah Merger dengan Smartfren
- Cara Memunculkan Meta AI di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis
- Cara Bikin Gojek Wrapped buat Cek Pengeluaran Setahun yang Ramai di Medsos
- Merger XL-Smartfren: CEO Pastikan Tak Ada Gangguan di Pelanggan
- Jadwal M6 World Championship Hari Ini, Menanti Duel RRQ Hoshi dan Team Liquid ID
- Ini Poin Utama Merger XL Axiata dan Smartfren yang Bernilai Rp 104 Triliun
- Instagram Rilis Fitur "Trial Reels" untuk Uji Performa Konten
- Nilai Merger XL Axiata-Smartfren Capai Rp 104 Triliun
- XL Axiata dan Smartfren Resmi Merger Jadi XLSmart
- Realme Note 60X Resmi, HP Rp 1 Jutaan dengan Baterai 5.000 mAh
- Pabrikan Chip AI yang Pendirinya Orang Indonesia Kini Lebih Kaya daripada Intel
- Game Fortnite Punya Mode Baru, Lima Lawan Lima seperti Counter-Strike
- Lenovo: Indonesia Penting bagi Bisnis Kami
- Lenovo Klaim Rajai Pasar PC di Asia Pasifik
- Tampilan WhatsApp Resmi Berubah Menu Chat Jadi di Bawah, Ini Alasannya
- Inilah Jajaran Laptop Unggulan Terbaru Lenovo yang Rilis di 2024
- Samsung Galaxy M55 5G Meluncur dengan Kamera 50 MP Depan Belakang