Paket Internet Baru Biznet Setelah FUP Beserta Penurunan Bandwidth-nya
- Penyedia layanan internet kabel Biznet, menerapkan kebijakan batas pemakaian wajar (Fair Usage Policy/FUP) kepada para pelanggan.
Batasan ini ditetapkan dalam bentuk kuota, yang ketika batasnya dilewati akan berdampak pada pengurangan kecepatan internet. Kecepatan (bandwidth) tersebut akan kembali normal saat pembaruan paket di masa aktif atau ketika pengguna membeli kuota tambahan.
Pemberlakuan aturan FUP Biznet ini berlaku per Januari 2024, untuk semua pelanggan paket rumahan Biznet Home Internet dan pelanggan paket kantoran/bisnis Biznet Metronet.
Walaupun memiliki FUP, Biznet mengatakan telah meningkatkan kapasitas bandwidth paket dengan harga yang sama. Peningkatan ini disertai dengan perubahan nama paket.
Baca juga: Daftar FUP Internet Biznet untuk Paket Home dan Metronet
Mengambil contoh Biznet Home Internet 0C, paket dengan bandwidth 30 Mbps dan harga bulanan Rp 250.000 kini ditingkatkan menjadi Biznet Home Internet 0D dengan bandwidth 50 Mbps tetapi dengan harga yang sama.
Catatannya, kini pengguna memiliki kuota yang dibatasi menjadi 1.500 GB atau 1,5 TB, bukan tidak terbatas (unlimited) seperti paket lawas. Ketika kuota 1,5 TB ini habis, bandwidth pengguna akan diturunkan menjadi 5 Mbps.
Kemudian mengambil contoh paket Biznet Metronet 1D dengan bandwidth 50 Mbps dan harga bulanan Rp 1 juta, kini telah di-upgrade menjadi paket Metronet 1D dengan bandwidth 100 Mbps, kuota 6.500 GB, dan harga yang sama.
Penurunan bandwidth Biznet Metronet 1D menjadi 8 Mbps setelah kuota habis.
Pengguna bisa melihat rincian perubahan paket internet Biznet Home Internet, beserta FUP dan kecepatan yang ditawarkan lewat tabel di bawah ini:
Paket Biznet Home Internet terbaru
Layanan lama | Layanan baru | ||||||
Jenis layanan | Bandwidth | Harga bulanan | Jenis layanan | Bandwidth | Harga bulanan | Kuota | Bandwidth setelah kuota habis |
Biznet Home Internet 0C | 30 Mbps | Rp 250.000 | Biznet Home Internet 0D | 50 Mbps | Rp 250.000 | 1.500 GB | 5 Mbps |
Biznet Home Internet 1C | 100 Mbps | Rp 375.000 | Biznet Home Internet 1D | 150 Mbps | Rp 375.000 | 4.000 GB | 15 Mbps |
Biznet Home Internet 2C | 200 Mbps | Rp 575.000 | Biznet Home Internet 2D | 250 Mbps | Rp 575.000 | 8.000 GB | 25 Mbps |
Biznet Home Gamers 3C | 250 Mbps | Rp 700.000 | Biznet Home Gamers 3D | 300 Mbps | Rp 700.000 | 10.000 GB | 30 Mbps |
Di sisi lain, pengguna bisa menyimak perubahan paket internet Biznet Metronet, disertai FUP dan kecepatan yang ditawarkan di bawah ini:
Paket Biznet Metronet terbaru
Layanan lama | Layanan baru | ||||||||
Jenis layanan | Bandwidth | IP Address | Harga bulanan | Jenis layanan | Bandwidth | IP Address | Harga bulanan | Kuota | Bandwidth setelah kuota habis |
Metronet 1A | 50 Mbps | Dynamic Private | Rp 1 juta | Metronet 1D | 100 Mbps | Dynamic Private | Rp 1 juta | 6.500 GB | 8 Mbps |
Metronet 2A | 90 Mbps | Dynamic Public | Rp 1,7 juta | Metronet 2D | 150 Mbps | Dynamic Public | Rp 1,7 juta | 12.000 GB | 15 Mbps |
Metronet 3A | 150 Mbps | Dynamic Public | Rp 2,7 juta | Metronet 3D | 200 Mbps | Dynamic Public | Rp 2,7 juta | 20.000 GB | 20 Mbps |
Metronet 4A | 375 Mbps | Dynamic Public | Rp 6,5 juta | Metronet 4D | 450 Mbps | Dynamic Public | Rp 6,5 juta | 50.000 GB | 50 Mbps |
Metronet 5A | 750 Mbps | Dynamic Public | Rp 12,5 juta | Metronet 5D | 900 Mbps | Dynamic Public | Rp 12,5 juta | 100.000 GB | 100 Mbps |
Perlu dicatat bahwa harga paket Biznet Home Internet dan Biznet Metronet di atas berlaku untuk zona 1 saja, yang mencakup pulau Jawa, Bali, Bangka, Batam, Provinsi Sumatera Selatan, dan Lampung.
Biznet menerapkan paket yang sedikit berbeda untuk wilayah lainnya, yang meliputi zona 2, zona 3, dan zona 4. Rincian masing-masing zona bisa dilihat di tautan berikut ini.
Penyalahgunaan
Untuk diketahui, Biznet menerapkan kebijakan FUP demi menangkal penyalahgunaan layanan internet perusahaan. Menurut Presiden Direktur Biznet Adi Kusuma, Biznet menemukan layanannya disalahgunakan dengan dijual kembali secara ilegal.
"Saat ini, kami menemukan adanya penyalahgunaan layanan internet kami yang dijual kembali secara ilegal, yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia atau yang biasa dikenal sebagai RT/RW Net," kata Adi di situs resmi Biznet.
"Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut, pemberlakuan FUP Kuota Internet sangat diperlukan," imbuh Adi.
Biznet mengatakan mereka tidak mengkhawatirkan potensi penurunan pelanggan akibat diberlakukannya FUP.
Sebab, kuota FUP Biznet yang diberikan sudah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan sesuai paket yang mereka pilih, sebagaimana dikutip KompasTekno dari keterangan resmi Biznet, Kamis (15/2/2024).
Terkini Lainnya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Cara Langganan GetContact biar Bisa Cek Tag Nomor Lain
- Samsung Bikin Galaxy S25 Versi Tipis demi Saingi iPhone 17 Air?
- Mana Lebih Baik, Laptop Windows atau Chromebook? Begini Pertimbangannya
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Kenapa Fitur Find My Device Tidak Berfungsi? Begini Penjelasannya
- Hati-hati, Ini Dia Risiko Pakai Password Sama di Banyak Akun Media Sosial
- Cara Mengubah Tulisan WhatsApp jadi Kecil di iPhone dan HP Android
- Google Permudah Hapus Data dan Akun Aplikasi di Play Store
- Uji Baterai Samsung S24 Ultra, Ungguli iPhone 15 Pro Max
- Instagram Batasi 5 Hashtag dalam Satu Postingan?
- Nasib PlayStation 5, Memasuki Senja Kala dan Target Penjualan Meleset
- Maskapai Ini Sediakan Kacamata AR untuk Hiburan di Pesawat