Instagram Batasi 5 Hashtag dalam Satu Postingan?
- Media sosial Instagram (IG) dikabarkan tengah membatasi jumlah tanda pagar (tagar/hashtags) sebuah unggahan. Pengguna yang semula dibebaskan mencantumkan beragam hashtag, bakal dipangkas menjadi lima buah tagar saja untuk satu unggahan.
Kabar soal pemangkasan jumlah hashtag Instagram ini diketahui oleh pegiat media sosial Matt Navara di platform microblogging Threads (@mattnavarra).
Ketika pengguna menulis takarir (caption) dan menambah hashtag lebih dari lima, sistem akan memunculkan informasi dalam bentuk pop-up.
Baca juga: Jangan Salah! Ini Cara Pakai Hashtag Instagram untuk Pemasaran
“Anda hanya dapat menambah 5 tagar dalam satu postingam,” tulis Instagram. Artinya, pengguna diminta menentukan lima hashtag prioritas yang ingin digunakan dalam caption.
Akan tetapi, fitur ini masih belum resmi digelontorkan secara merata untuk seluruh pengguna. Penelusuran KompasTekno, Jumat (16/2/2024), pembatasan jumlah hashtags hanya berlaku untuk akun kreator konten saja.
Sementara itu, akun bisnis di Instagram masih dapat mencantumkan lebih dari lima hashtag, setidaknya untuk saat ini.
Selain Instagram, ternyata induk Meta juga menerapkan aturan serupa ke platform lainnya, yakni Threads. Berbeda dengan kompetitornya, X (dulu Twitter), Threads hanya memperbolehkan penggunanya menulis satu tagar saja dalam satu unggahan.
Baca juga: Sejarah Singkat Penggunaan Hashtag di Media Sosial
Ide pembatasan jumlah tagar ini, secara tidak langsung, mengindikasikan Meta ingin mengurangi jumlah akun-akun spam yang beredar di dalam platform.
Secara teori, semakin banyak jumlah tagar populer yang dimiliki sebuah unggahan, akun lain akan lebih mudah menemukan atau melakukan pencarian akan konten tersebut.
Yang mana, langkah tersebut bakal membuat konten milik spammers semakin viral, mudah diketahui banyak orang, dan lain sebagainya.
Jika logika teori tadi juga terjadi di Instagram, artinya sejumlah akun spam di Instagram pun turut memperlakukan hashtag dengan tujuan serupa.
Maka dari itu, dengan memangkas jumlah hashtag, Meta berharap solusi ini bisa mengurangi jumlah akun spammers.
Akan tetapi, pengguna bisa saja mengakali aturan ini dengan menulis hashtag tambahan di kolom komentar. Pendekatan seperti ini sudah cukup banyak dilakukan sejumlah pengguna Instagram.
Namun, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Social Media Today, belum diketahui seefektif apa solusi baru ini. Dikarenakan bisa saja Instagram membatasi pencarian konten dari hashtag yang ada di kolom komentar.
Dalam konteks yang sama, membatasi penggunaan tagar juga bisa menjadi tanda bahwa Instagram tidak lagi memandang hashtag sebagai sesuatu yang penting. Berbeda dengan sebelumnya. Pengguna bisa mendapat banyak pengikut baru (followers) hanya lewat hashtag.
Lagipula kabar soal pembatasan tag ini masih dalam tahap uji coba, ada kemungkinan Instagram tidak jadi menerapkan aturan ini. Yang jelas, jika Anda adalah kreator konten atau pelaku bisnis, tidak perlu khawatir.
Anda hanya perlu mempelajari dan memahami mana saja hashtag yang benar-benar prioritas dan mampu menunjang bisnis Anda. Dengan menulis tag yang lebih spesifik dan sesuai target audiens, seharusnya hal tersebut bisa membantu konten Anda lebih mudah dicari.
Terkini Lainnya
- Dampak HP Direset Pabrik yang Perlu Diketahui
- TikTok Terancam Tutup di AS, Pengguna Pindah ke Aplikasi Saudaranya
- Lupa Password IG setelah Deactive? Begini Cara Mengatasinya
- Video: Challenge Koin Jagat yang Viral di Media Sosial, Rusak Fasilitas Publik hingga Dilarang
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC
- HP Tecno Spark 30 Pro Rilis di Indonesia Minggu Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya
- Dipanggil Komdigi, Pendiri Jagat Janji Ubah Permainan Berburu Koin
- Mantan Bos Google Bikin "Hooglee", Medsos Video Berbasis AI
- Sinyal Mahkamah Agung AS Enggan Selamatkan TikTok
- Oppo Reno 13 Siap Masuk Indonesia Hari Ini, Intip Bocoran Spesifikasinya
- Riset Cisco: Hanya 19 Persen Perusahaan di Indonesia Siap Adopsi AI
- Xiaomi Ungkap Tanggal Peluncuran Redmi Note 14 Series di Indonesia
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Smartphone Honor Magic 7 Pro Meluncur Global, Punya Fitur Pendeteksi Video "Deepfake"
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Nasib PlayStation 5, Memasuki Senja Kala dan Target Penjualan Meleset
- Maskapai Ini Sediakan Kacamata AR untuk Hiburan di Pesawat
- Mark Zuckerberg Ikutan Review Apple Vision Pro, Dibandingkan dengan Meta Quest
- Mozilla PHK Karyawan, Putar Haluan Bisnis Jadi Seriusi AI
- Redmi A3 Meluncur, Kamera Mirip Xiaomi 13 Ultra