PHK Industri Game Berlanjut, Sega Kurangi Puluhan Karyawan
- Cabang internasional dari publisher game Sega, Sega of America, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 61 karyawan pada Maret 2024.
Perampingan tenaga kerja ini berdampak pada karyawan departemen jaminan kualitas (quality assurance/QA) dan lokalisasi bahasa di dua kantor Sega di Irvine, California, Amerika Serikat (AS).
Sebanyak 12 karyawan diberhentikan dari satu kantor, dan sebanyak 49 tenaga kerja di-layoff dari kantor lainnya.
Baca juga: Sega PHK 121 Karyawan Pengembang Game Company of Heroes
Informasi PHK ini dibagikan oleh bot yang mengepos berita layoff, @WhatLayoff di media sosial X (dahulu Twitter), kemudian dikonfirmasi oleh peringatan Worker Adjustment and Retraining Notifications (WARN) yang diajukan di California pada 8 Januari 2024.
???? LAYOFF ALERT - California ????????
Sega of America, Inc. at 140 Progress, Suite 100, Irvine CA 92618 and 6430 Oak Canyon Road, Suite 100, Irvine CA 92618 will layoff 61 employees on March 8, 2024 as indicated in a California WARN notice.
— What Layoff? (@WhatLayoff) January 31, 2024
Peringatan WARN bertujuan untuk memberikan pemberitahuan mengenai rencana PHK 60 hari sebelum perampingan dilakukan. Untuk diketahui, Pengajuan WARN sifatnya wajib untuk perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 100 karyawan di California.
Menurut Allied Employees Guild Improving Sega (AEGIS-CWA), perampingan tenaga kerja dilakukan karena Sega ingin melakukan alih daya (outsourcing) QA dan sebagian lokalisasi ke perusahaan lain.
AEGIS-CWA itu sendiri merupakan serikat pekerja dari Sega yang bertujuan untuk memperkuat gaji, tunjangan, dan stabilitas pekerjaan bagi semua karyawan. AEGIS-CWA juga memastikan karyawan bekerja sesuai jadwal kerjanya tanpa overtime.
Baca juga: Sega Jual Bisnis Game Arcade Imbas Pandemi Covid-19
"Beberapa bulan yang lalu, manajemen Sega mengumumkan rencana mereka untuk melakukan outsourcing QA dan sebagian dari lokalisasi, dalam sebuah langkah yang akan berdampak signifikan terhadap tenaga kerja kami, tulis AEGIS-CWA di X.
A few months ago, Sega management announced their plan to outsource QA and part of Localization in a move that would significantly impact our workforce.
(1/5)
— AEGIS-CWA ???? #UnionizeSEGA (@takesAEGIS) January 31, 2024
"Kami telah menentang persyaratan ini sejak saat itu, tetapi hari ini PHK yang akan mengakibatkan hilangnya 61 pekerjaan di kedua departemen tersebut telah diumumkan secara publik," imbuhnya.
AEGIS-CWA mengatakan bahwa mereka dapat melipatgandakan jumlah pekerjaan yang diselamatkan dari PHK. Mereka pun mampu menawarkan pesangon kepada pekerja sementaranya.
Kendati begitu, serikat pekerja ini percaya bahwa PHK itu akan berdampak negatif, terhadap kondisi kerja dan kualitas kerja karyawan yang masih bekerja di perusahaan itu, serta kualitas game yang mereka buat ke depannya.
AEGIS-CWA pun menyatakan komitmennya untuk berjuang demi para pekerjanya dan demi kemajuan industri game.
"Dalam menghadapi PHK yang terus terjadi di seluruh perusahaan game, kami bersatu dan bersolidaritas dengan mereka yang terkena dampak perampingan tenaga kerja," tutup AEGIS-CWA sebagaimana dihimpun KompasTekno dari X, Senin (5/2/2024).
Layoff di industri game
Tahun 2024 dan 2023 menjadi tahun yang buruk bagi karyawan di industri game. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya perampingan tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan game.
Pada 25 Januari 2024, Microsoft telah memecat sebanyak 1.900 karyawan dari total 22.000 karyawan dari divisi game. Kemudian pada 2023, tercatat lebih dari 9.000 karyawan di industri game mengalami PHK.
Epic Games pada September 2023 melakukan PHK sekitar 830 karyawan, lalu Ubisoft pada November 2023 memecat 124 karyawan yang bekerja di studio efek visual Hybride dan tim IT global Ubisoft.
Perampingan tenaga kerja juga terjadi di Embracer Group (900 karyawan), Hasbro (1.000 karyawan), Electronic Arts/EA (780 karyawan), Unity (1.100 karyawan), Bungie (100 karyawan), Amazon (180 karyawan), CD Projekt Red (100 karyawan), dan masih banyak lagi,
Sejumlah layoff ini dilakukan karena berbagai faktor, misalnya untuk menghemat biaya operasional.
Terkini Lainnya
- iPhone 15 Pro Max Jadi Smartphone Terlaris di Dunia
- Trik Bikin Poster AI di WhatsApp dengan Copilot, Tinggal “PC” Chatbot Saja
- Game "Silent Hill 2 Remake" Meluncur di PS5 dan PC, Ini Harganya di Indonesia
- Google Mulai Sebar Fitur AI "Ask Photos", Permudah Pengguna Cari Foto
- Mark Zuckerberg Masuk Tiga Besar Orang Paling Tajir Sedunia, Lewati Bos Amazon
- Ini Dia Seri HP Tecno Terlaris di Indonesia
- iPhone 16 Pro Max Dibakar dan Dibengkokkan, Hasilnya?
- Samsung Galaxy A16 5G Meluncur, Jaminan "Update" hingga Android 20
- Ini Jenis Game yang Paling Diminati Gen-Z Menurut Riset
- Infinix Hot 50i dan Smart 9 Resmi di Indonesia, Duo Smartphone Harga Rp 1 Jutaan
- Cara Login WhatsApp dengan Nomor yang Hilang Tanpa Aplikasi, Jangan Panik
- Daftar Shortcut Keyboard Microsoft Word Buat Pekerjaan Lebih Efisien
- Saham Perusahaan Game Ubisoft Tiba-tiba Melonjak 33 Persen, Apa Penyebabnya?
- ChatGPT Rilis "Canvas", Tampilan Baru untuk Permudah Coding
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Aesthetic, Mudah dan Praktis
- 9 Startup Lokal Lolos NextDev Academy
- Open Source Jadi Kunci Kemandirian TI
- Kamera Diganti, Samsung Galaxy S24 Ultra Tetap Bisa Zoom 100x
- Hasil Uji Kamera Samsung Galaxy S24 Ultra, Masih 200 MP tapi Lebih Bagus
- Headset AR Apple Vision Pro Mulai Dijual di Toko, Harga Rp 55 Juta