cpu-data.info

Laptop Asus Terancam Dilarang di Amerika

ASUS Zenbook Pro 14 Duo OLED UX8402ZE.
Lihat Foto

- Asus terjerat sengketa hukum dengan Lenovo. Akar masalahnya terkait pada pelanggaran paten, yang bisa berisiko laptop dan produk-produk Asus dilarang dijual di Amerika Serikat (AS).

Lenovo menuduh Asus melanggar sejumlah paten teknologinya lewat laptop Zenbook. Perusahaan asal China itu juga membawa masalah ini ke pengadilan federal California, Amerika Serikat (AS) dengan menggugat Asus per 15 November 2023.

Menurut dokumen gugatan itu, Lenovo mengeklaim Asus memakai teknologi yang dipatenkan Lenovo tanpa izin. Beberapa di antaranya yaitu paten software, hardware serta konektivitas di berbagai produk.

Lebih rinci, paten Lenovo yang dipakai tanpa izin yaitu teknologi yang mengurangi tahapan transmisi data, teknik manajemen LAN nirkabel, fitur scrolling dengan dua jari, hingga desain engsel yang memungkinkan laptop diubah jadi seperti tablet.

Baca juga: Gara-gara Typo, Asus Indonesia Tambah Garansi Motherboard Evangelion

Karena dugaan pelanggaran paten itu, Lenovo menuntut ganti rugi dari Asus. Selain itu, Lenovo juga meminta pengadilan mencegah Asus memakai teknologi yang sudah dipatenkan itu lebih lanjut.

Tak hanya itu, Lenovo meminta Komisi Perdagangan Internasional (ITC) AS menerbitkan perintah yang melarang impor produk Asus ke AS.

Produk itu meliputi laptop termasuk model Zenbook Pro dan Zenbook Flip 14 dengan engsel ErgoLift 360 derajat, notebook, komputer tablet 2-in-1, tablet, PC desktop, router hingga produk lain yang dinilai melanggar paten Lenovo.

Larangan produk Asus di AS diklaim Lenovo tidak akan begitu berdampak besar bagi konsumen di negara Paman Sam. Sebab, pangsa pasar PC Asus di AS kecil, hanya sekitar 2,9 persen pada kuartal II-2023. Jadi, konsumen tidak akan kekurangan alternatif.

Baca juga: 5 Besar Vendor PC Dunia Versi IDC: Lenovo Teratas, Apple Paling Anjlok

Adapun Asus tak begitu menanggapi masalah ini secara spesifik. Perusahaan hardware asal Taiwan itu hanya berkata bahwa "berhubung proses pengadilan masih berlangsung, Asus akan menjaga hak kami sesuai hukum. Namun kami tidak bisa memberikan komentar spesifik terkait hal ini".

Balas tuntutan Asus

Gugatan Lenovo kali ini merupakan tanggapan dari tuntutan yang dilayangkan Asus pada Agustus lalu. Saat itu, Asus menuntut Lenovo terkait masalah teknologi seluler (mobile) lewat pengadilan regional Munich, Jerman, dihimpun KompasTekno dari Business Wire, Jumat (24/11/2023).

Saat itu, Lenovo menawarkan opsi kesepakatan lintas lisensi yang adil, logis dan non-diskriminatif atau dikenal fair, reasonable, and non-discriminatory (FRAND) sebagai solusinya. Namun Asus menolak tawaran itu, sehingga memantik Lenovo menggugat balik perusahaan tersebut.

Baca juga: Intel Didenda Rp 6 Triliun karena Sengaja Jegal AMD

Menurut wakil penasehat umum dan kepala kekayaan intelektual Lenovo, John Mulgrew, saat ini Lenovo perlu mempertegas portofolio patennya dengan lebih aktif. Selain itu, perusahaan juga perlu memperjelas perannya saat menjadi pemegang lisensi dan saat menjadi pemberi lisensi.

Pasalnya, Mulgrew menilai ada semakin banyak pihak pemberi lisensi yang mengabaikan ketentuan lisensi FRAND dan mengandalkan ancaman demi mengambil royalti dari pemegang lisensi. Pertimbangan ini juga menjadi salah satu alasan Lenovo menggugat Asus.

Baca juga: Tiga Senjata Baru Lenovo di Pasar Gaming Indonesia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat