Profesor Ini Pakai Game "Zelda" untuk Mengajar Kuliah

- Video game biasanya dimainkan sebagai salah satu cara untuk melepas penat. Namun, bagi seorang pengajar yang kreatif, game juga bisa menjadi alat pembelajaran.
Ryan Sochol, dosen bergelar profesor di University of Maryland, Amerika Serikat, menggunakan game untuk mempermudah proses pembelajaran mata kuliah desain mesin yang ia ajarkan.
Sochol menggunakan salah satu game yang paling populer di Nintendo Switch, yaitu The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom. Bahkan, mata kuliah yang ia ajar memiliki nama serupa game tersebut, yaitu "The Legend of Zelda: A Link to Machine Design”.
The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom merupakan game petualangan terbaru dari waralaba (franchise) The Legend of Zelda yang dirilis pada 12 Mei lalu.
Game ini utamanya menceritakan tentang misi penyelamatan putri "Princess Zelda" oleh karakter utama "Link", dan ia harus membasmi musuh yang bernama "Demon King" sebelum bisa menyelamatkan putri tersebut.
Dalam menjalankan misinya, Link bisa menggunakan perangkat canggih yang bernama Zonai. Perangkat ini bisa digunakan untuk berbagai hal, termasuk membuat konstruksi mesin dan kendaraan baru untuk kepentingan eksplorasi.
Fitur Zonai inilah yang bisa jadi menginspirasi Sochol untuk membuka mata kuliah berdasarkan game The Legend of Zelda.
Baca juga: The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom Dapat Ulasan Nyaris Sempurna

"Ketika saya bermain game ini, saya tak sadar bahwa saya menggunakan pengetahuan saya yang biasa diajarkan di perkuliahan, terutama di tampilan game ketika mengkonstruksi suatu mesin, hingga mekanisme game untuk merancang kendaraan yang cukup canggih," kata Sochol dalam pernyataan resminya.
"Semakin lama saya bermain game The Legend of Zelda: Tears of Kingdom, saya merasa bahwa game ini bisa menawarkan pembelajaran unik terkait desain mesin kepada mahasiswa. Oleh karena itu, saya memilih game ini di mata kuliah yang saja ajar," tambah Sochol.
Mata kuliah The Legend of Zelda: A Link to Machine Design, yang termasuk ke dalam jurusan Teknik Mesin di UMD, akan mengajari mahasiswa untuk merancang, membuat purwarupa, sekaligus menjajal beragam mesin, kendaraan, atau robot yang mereka buat.
Proses pembelajaran ini akan mengandalkan beberapa fitur dan elemen di dalam game The Legend of Zelda: Tears of Kingdom, salah satunya fitur untuk membuat konstruksi mesin hingga kendaraan baru untuk menjelajah dunia di dalam game.

Baca juga: Baldurs Gate 3 Salip Zelda Tears of the Kingdom Jadi Game dengan Rating Tertinggi
Lalu apabila dilihat dari segi biaya, game ini, menurut Sochol, juga dipakai sebagai alternatif yang lebih murah dari penggunaan software CAD yang membutuhkan lisensi dengan kisaran pembiayaan mencapai ribuan dollar AS atau sekitar belasan juta rupiah per tahun.
Nah, mata kuliah The Legend of Zelda: A Link to Machine Design ini diajarkan oleh Sochol dan sudah dibuka sejak perkuliahan di awal semester musim gugur (Fall) AS tahun ini, alias sekitar September lalu.
Rencananya, UMD, melalui Sochol, akan terus membuka mata kuliah The Legends of Zelda: A Link to Machine Design setiap semester dalam beberapa tahun ajaran ke depan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari UMD.edu, Minggu (19/11/2023).
Video demonstrasi dan kegiatan mata kuliah ajaran Sochol yang mengandalkan game The Legend of Zelda ini bisa ditonton dalam tautan berikut ini.
Terkini Lainnya
- Xiaomi Suntikan DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek
- PNY Rilis SSD NVMe PCIe 5.0 dengan Kipas Pendingin dan RGB
- Apple Mengalah, Turuti Kemauan Google Adopsi RCS
- ColorOS 14 Versi Stabil Rilis Global, HP Oppo di Indonesia Sudah Kebagian
- Daftar HP Oppo yang Dapat Android 14, Find N2 Flip Kebagian Duluan
- Cara Mengganti Nada Dering WhatsApp dengan MP3, Mudah dan Praktis