Ancaman AI Jahat Mengintai dari Korea Utara

- Layaknya pedang bermata dua, selain membawa banyak manfaat, kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) juga bisa digunakan untuk tujuan jahat seperti mengembangkan senjata siber.
Itulah yang disebut sedang dilakukan oleh Korea Utara, menurut Deputi Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Anne Neuberger dalam press briefing digital kepada jurnalis pekan lalu.
Neuberger mengatakan, Korea Utara dan negara-negara lain menggunakan kecerdasan buatan untuk menulis kode software berbahaya.
"Kami mengamati bahwa para aktor negara dan kriminal dari Korea Utara serta negara lain berupaya menggunakan model-model AI untuk mempercepat penulisan software berbahaya dan pencarian sistem untuk dieksploitasi," ujar Neuberger.
Pernyataan Neuberger merupakan kali pertama pejabat AS mengkonfirmasi penggunaan AI untuk hal terkait cyber warfare, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Venture Beat, Minggu (22/10/2023).
Baca juga: Hacker Korea Utara Berupaya Bobol Server Pembuat Vaksin Covid-19
Neuberger melanjutkan, penggunaan AI untuk mempercepat penulisan kode exploit dapat jauh meningkatkan kemampuan serangan siber Korea Utara.
Misalnya, dengan machine learning -cabang AI yang mampu belajar dan beradaptasi tanpa instruksi dari manusia- para hacker Korea Utara dapat "mencari dan menyasar kelemahan target" dengan lebih efisien.
Perusahaan-perusahaan di dunia dapat terkena dampaknya. Sebab, Korea Utara dikenal sering melancarkan serangan siber yang mengincar korporasi.
Seperti dialami Sony Pictures yang sistemnya sempat dibobol pada 2014, juga serangan ransomware WannaCry yang pada 2017 membuat heboh negara-negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Neuberger menggarisbawahi bahwa Korea Utara mengandalkan serangan siber, termasuk hacking cryptocurrency, sebagai sumber pemasukan bagi negaranya.
Baca juga: Hacker Korea Utara Retas Uang Kripto untuk Danai Program Senjata Nuklir
Penggunaan AI bisa meningkatkan kecepatan, volume, dan efektivitas dari serangan siber sehingga risiko yang dihadapi perusahaan-perusahaan lebih tinggi.
Di sisi lain, AS juga berusaha meningkatkan pertahanan siber dengan ikut memanfaatkan kemampuan AI.
Upaya yang digelar antara lain dengan menggelar kompetisi DARPA AI Cyber Challenge (AIxCC) untuk mengumpulkan para pakar keamaan siber dari seantero negeri. Kompetisi ini akan berlangusng selama dua tahun dari Agustus 2023 hingga Agustus 2025.
"Jika berhasil, AIxCC bukan hanya akan menghasilkan tool keamanan siber, tapi juga menunjukkan bahwa AI bisa dipakai membuat masyarakat jadi lebih baik dengan melindungi aspek kritisnya," ujar manajer program AIxCC, Perri Adams.
Terkini Lainnya
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- Kabar Baik untuk Industri PC dan Smartphone Dunia
- Terungkap, iPhone 15 Series Kalah Laris Dibanding HP Android Ini
- Radeon RX 7900M Resmi, GPU Laptop Terkencang dari AMD
- Menengok Pusat Kendali KA Cepat Whoosh di Tegalluar, Jantungnya Operasi
- Sennheiser Accentum Dipastikan Masuk Indonesia, Headphone Wireless Mewah Harga Murah