Unity Ubah Skema Tarif Pemakaian Engine Setelah Diprotes Developer

- Perusahaan pengembang software video game asal Amerika Serikat (AS), Unity Technologies, akhirnya mengubah skema tarif pemakaian mesin pengembang (engine) mereka, Unity.
Perubahan ini dilakukan setelah para developer, memprotes skema tarif yang diumumkan sebelumnya. Perubahan skema tarif disampaikan oleh Presiden Unity Create, Marc Whitten dalam sebuah surat terbuka di blog resmi Unity.
Dalam surat ini, Whitten menyebut bahwa kini developer game yang menggunakan software Unity Personal (gratis), tidak akan dikenakan biaya bulanan (Runtime Fee), yang dihitung berdasarkan jumlah pemasangan (install).
"Paket Unity Personal kami tetap gratis, dan game yang dibuat dengan Unity Personal tidak akan dikenakan biaya bulanan," tulis Whitten.
Sebagai perbandingan, skema tarif yang diumumkan sebelumnya mengharuskan pengguna Unity Personal untuk membayar sekitar 0,2 dollar AS (sekitar Rp 3.000) untuk setiap pemasangan.
Baca juga: Game Berotak Unity Engine Wajib Bayar Tiap Diinstal, Developer Protes Keras
Jadi, jika sebuah game yang dibuat di Unity diunduh sebanyak 500.000 kali oleh pengguna, developer game tersebut dibebankan biaya sebesar 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,5 miliar) per bulan (0.2 dollar AS x 500.000).
Di skema baru, Unity juga akan meningkatkan batas pendapatan untuk game yang dibuat dengan Unity Personal, dari 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,5 miliar) menjadi 200.000 dollar AS (sekitar Rp 3 miliar).
Pengguna Unity Personal juga tidak diwajibkan untuk memasang layar splash (layar awal yang muncul ketika game dibuka) bertuliskan "Made with Unity" (Dibuat dengan Unity).
Berbeda dengan Unity Personal, pelanggan Unity Pro atau Enterprise tetap akan dikenakan biaya bulanan berdasarkan jumlah instal game.
Hal ini berlaku apabila developer sudah mendapatkan keuntungan mencapai 1 juta dollar AS (sekitar Rp 15,4 miliar) dan jumlah instal oleh pengguna baru mencapai 1 juta.
Hanya saja, kebijakan ini baru berlaku untuk versi terbaru Unity Long Term Support (LTS), yang diluncurkan pada 2024 dan tahun-tahun berikutnya.
Dengan kata lain, game yang sedang dikembangkan atau sudah diluncurkan menggunakan versi lawas Unity, tidak akan dikenakan Runtime Fee.
"Game yang sudah Anda rilis, atau proyek yang sedang dalam tahap pengembangan, tidak dikenakan biaya bulanan, kecuali jika Anda memutuskan untuk memperbarui versi Unity," kata Whitten dalam blog resmi Unity.
Whitten juga memastikan bahwa game yang dikembangkan dengan versi lawas Unity, akan mengikuti ketentuan layanan yang berlaku untuk software tersebut. Jadi, ketentuan layanan untuk versi terbaru Unity tidak akan berlaku untuk versi lawas.
Nah untuk game yang dibebankan Runtime Fee, Unity akan memberikan dua pilihan kepada penggunanya.
Terkini Lainnya
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- Cara Beli dan Menggunakan E-Meterai di Dokumen Pendaftaran CPNS dan PPPK 2023
- Huawei MatePad Pro 13.2 Resmi, Tablet Flagship dengan Chip seperti Mate 60 Pro
- Pemerintah RI Larang Transaksi di TikTok, Hanya Boleh Promosi
- LG Gram Fold Resmi, Laptop 17 Inci dengan Layar Lipat
- Apa Itu Social Commerce yang Dilarang Pemerintah Fasilitasi Transaksi Perdagangan?