Rumor XL dan Smartfren Mau Dijadikan Satu Perusahaan
- Axiata Group, pemilik operator seluler XL Axiata di Indonesia, dilaporkan sedang mendiskusikan penggabungan perusahaan alias merger dengan PT Sinar Mas Group, pemilik operator seluler Smartfren.
Menurut sumber dalam yang dikutip Bloomberg, kedua perusahaan tengah membicarakan tentang kemungkinan penggabungan bisnis telekomunikasi mereka di Indonesia.
Axiata dan Sinar Mas kabarnya juga menggandeng konsultan untuk membantu mempertimbangkan potensi transaksi.
Selain rencana merger XL dan Smartfren, Axiata dan Sinar Mas juga mempertimbangkan opsi perjanjian berbagi jaringan (network sharing) dan kemitraan lain.
Baca juga: IOH Jadi Contoh Merger Operator Seluler
Sumber yang dikutip Bloomberg itu memastikan bahwa pembicaraan antara Axiata dengan Sinar Mas masih dalam tahap awal. Jadi, belum ada hasil apa pun yang disepakati.
Baik XL Axiata maupun Smartfren belum memberikan konfirmasi terkait kebenaran kabar merger ini.
Group Head Corporate Communication Retno Wulan saat dihubungi KompasTekno, Selasa (5/9/2023) berkata bahwa kabar ini sifatnya masih spekulatif, untuk itu perusahaan tidak bisa memberikan tanggapan.
Sementara Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys saat dimintai keterangan oleh KompasTekno pada Selasa (5/9/2023) lalu belum juga memberikan tanggapan hingga berita ini ditayangkan.
Sejak 2021
Kabar soal mergernya XL Axiata dan Smartfren sudah berembus sejak tahun 2021. Oktober 2021, Axiata Group dan Sinar Mas Group dikabarkan mempertimbangkan merger hingga berbagi jaringan.
Baca juga: XL Axiata Raup Pendapatan Rp 29 Triliun pada 2022 Berkat Layanan Data
Namun hingga kini, isu tersebut belum juga terbukti. Kedua perusahaan masih menjalankan bisnis telekomunikasinya masing-masing di Indonesia.
Hingga Juni 2023, XL Axiata tercatat memiliki 58 juta pelanggan, sebagaimana laporan keuangan terbaru perusahaan. Axiata Group menjadi pemilik saham mayoritas XL Axiata dengan kepemilikan sekitar 66 persen.
Sementara itu Smartfren membukukan 36 juta pelanggan hingga akhir tahun 2022.
Bila keduanya jadi merger, maka entitas gabungannya akan memiliki jumlah pelanggan nyaris 100 juta, sebagaimana merger Indosat dan Hutchison Tri Indonesia atau kini disebut Indosat Ooredoo Hutchison yang membukukan 102 juta pelanggan setelah merger pada tahun 2022.
Terkini Lainnya
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Pilih Cloud Storage atau Hard Drive, Mana yang Ideal?
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Honkai Star Rail 3.0 Meluncur, Ada 7 Update Karakter, Area, dan Mekanisme Game
- 4 Tips Hapus Jejak Digital di Internet dengan Aman
- Pemerintah Berencana Batasi Usia Bermedsos bagi Anak
- Xiaomi Redmi Pad SE Resmi di Indonesia, Harga Rp 2 Juta
- Produksi Smartphone di Dunia Terus Menurun, Ada Apa?
- 3 Negara dengan Harga Langganan Spotify Lebih Murah dari Indonesia
- Sosok Sam Altman, Bos ChatGPT yang Jadi WNA Pertama Penerima Golden Visa Indonesia
- 2 Atlet E-sports Indonesia Berlaga di Turnamen Dunia Dota 2