Demi Akuisisi Activision Blizzard, Microsoft Jual Lisensi ke Pesaing
- Microsoft mengumumkan akan menjual lisensi cloud gaming milik Activision Blizzard kepada pesaingnya Ubisoft, apabila proses akuisisi ini disetujui pemerintah Inggris.
Ubisoft merupakan pengembang sekaligus penerbit game asal Perancis, kompetitor besar Activision Blizzard.
Langkah ini diambil Microsoft demi mendapatkan restu untuk merampungkan transaksi akuisisi Activision Blizzard senilai 68,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 986 triliun).
Proses akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard ini belum kunjung rampung karena terganjal restu dari pemerintah Inggris, lebih spesifiknya dari Otoritas Persaingan dan Pasar (Competition & Markets Authority/CMA) Inggris.
Alasannya, transaksi pembelian itu bakal "mencekik" alias membuat persaingan di pasar cloud gaming yang tengah berkembang pesat di Inggris menjadi tidak sehat.
Pada April lalu, CMA bahkan menyebut Microsoft sebagai penguasa pasar cloud gaming dengan pangsa pasar sekitar 60-70 persen secara global. Posisi Microsoft diperkuat dengan layanan Xbox, PC Game Pass di Windows, serta infrastruktur komputasi cloud global (Azure dan Xbox Cloud Gaming).
Jika mengakuisisi Activition Blizzard, CMA menilai, posisi Microsoft akan semakin kuat. Sebab, perusahaan yang didirikan Bill Gates ini akan mendapatkan kendali atas judul game populer Activision Blizzard, seperti Call of Duty, Overwatch, dan World of Warcraft.
Karena populernya game tersebut, Microsoft dikhawatirkan memonopoli game itu dengan membuatnya eksklusif di platform game milik Microsoft sendiri. Praktik ini juga dikhawatirkan membuat persaingan di pasar game menjadi tidak sehat.
Ubisoft dapat lisensi untuk 15 tahun
Nah, pada Agustus 2023 ini, Microsoft kini memilih menjual lisensi untuk game Activision Blizzard saat ini dan yang baru ke Ubisoft. Hal ini tercantum dalam perjanjian akuisisi yang baru.
"Kami merevisi perjanjian transaksi untuk memperoleh hak yang lebih sempit, termasuk mengalihkan hak streaming cloud untuk semua game PC dan konsol Activision Blizzard saat ini dan yang baru yang dirilis selama 15 tahun ke depan kepada Ubisoft Entertainment SA, penerbit game global terkemuka. Hak tersebut akan berlaku selamanya," kata Presiden Microsoft Brad Smith.
Baca juga: Microsoft Akan Tutup Toko Game Online Xbox 360 Store
Dengan begitu, setelah akuisisi rampung, Microsoft tidak akan merilis game Activision Blizzard secara eksklusif di Xbox Cloud Gaming. Microsoft juga tidak akan dapat secara eksklusif mengontrol persyaratan lisensi game Activision Blizzard pada layanan saingannya.
Sebaliknya, Ubisoft akan mengontrol hak streaming game Activision Blizzard di luar wilayah Uni Eropa selama 15 tahun. Hal ini termasuk wewenang untuk melisensikan kembali game Activision Blizzard ke Microsoft untuk disertakan dalam Xbox Cloud Gaming.
Dalam posting resmi di media sosial X Twitter, Ubisoft memastikan bakal menambahkan game Activision Blizzard ke langganan Ubisoft Plus Multi Access, yang tersedia di PC, Xbox, Amazon Luna, dan PlayStation melalui Ubisoft Plus Classics.
The Ubisoft+ lineup is expanding!
We're excited to announce a new agreement that will bring Activision Blizzard games to Ubisoft+ via streaming upon the completion of Microsoft’s acquisition of Activision Blizzard!
We’ll also be licensing the games to a range of cloud streaming… pic.twitter.com/sZTnEFJedC
— Ubisoft (@Ubisoft) August 22, 2023
Brad Smith mengungkapkan, Ubisoft akan membayar satu kali untuk lisensi ini melalui mekanisme harga grosir berbasis pasar, termasuk opsi yang mendukung harga berdasarkan penggunaan.
"Perjanjian ini juga akan memberi Ubisoft kesempatan untuk menawarkan game Activision Blizzard ke layanan cloud gaming yang menjalankan sistem operasi non-Windows," kata Brad Smith.
Terkini Lainnya
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Penyebab Nomor Telepon Tidak Bisa Dicek di GetContact
- Ini Sebab Bali Jadi Tempat Peluncuran Global Oppo Find X8
- Telkomsel Dukung Industri Game Nasional lewat Keikutsertaan di MPL ID S14
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Oppo Rilis Antarmuka ColorOS 15 Global, Sudah Bisa "Circle-to-Search"
- Tablet Oppo Pad 3 Pro Meluncur Global dari Bali, Dilengkapi AI
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Oppo Find X8 Pro Resmi dengan Tombol Kamera "Quick Button", Ini Harganya di Indonesia
- Suasana Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali, Dihadiri Undangan dari Berbagai Negara
- Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A16 5G di Indonesia
- Game "Tekken 8" Meluncur 26 Januari 2024, Ini Harganya di Indonesia
- Samsung Siapkan Ponsel Layar Lipat dengan Harga Murah?
- Tombol "Lewati Iklan" YouTube Bakal Lebih Susah Dilihat?
- Instagram Bikin Threads Versi Web, Begini Tampilannya
- Meta Luncurkan Model AI Baru, Paham 100 Bahasa dan Bisa Terjemahkan Suara