Hati-hati, Aplikasi Palsu Ini Bisa Sebar Malware dan Curi Data Pengguna WhatsApp
![Ilustrasi WhatsApp yang disusupi malware](https://asset.kompas.com/crops/csgaIvNDTk1xRhKBf00BjTWOmN8=/0x0:1440x960/750x500/data/photo/2022/10/14/6348dd905e7a3.jpg)
- Firma keamanan siber asal Singapura, Cyfirma menemukan bahwa peretas (hacker) menggunakan aplikasi chatting palsu di Android untuk mencuri data pengguna. Aplikasi palsu tersebut bernama "SafeChat", yang disebut menginjeksikan malware jenis spyware ke perangkat pengguna.
Setelah perangkat tersusupi malware, data seperti log penggilan, perpesanan, dan lokasi GPS akan dicuri dari ponsel pengguna. Malware ini terindikasi sebagai varian "Coverlm", yang disebut mencuri data dari aplikasi perpesanan instan, seperti WhatsApp, Signal, Telegram, Facebook, Messenger, dll.
Cyfirma menduga bahwa kelompok peretas "APT Bahamut" merupakan dalang di balik serangan Coverlm.
Cyfirma tak menyebut bagaimana aplikasi SafeChat palsu ini bisa terpasang di perangkat pengguna. Kemungkinan, para peretas menggunakan rekayasa sosial untuk membujuk target agar berpindah dari aplikasi chatting populer, seperti WhatsApp, Telegram, dkk, ke aplikasi palsu SafeChat.
Baca juga: Hacker Makin Mudah Bikin Malware Menggunakan AI
Bukan tidak mungkin, para peretas mengiming-imingi target bahwa SafeChat lebih aman dibanding aplikasi sejenis lainnya.
Setelah SafeChat terpasang, pengguna diminta untuk melakukan pendaftaran di platform chatting ini.
Menurut Cyfirma, pengguna bisa saja terkecoh dan manut melakukan pendaftaran, lantaran tampilan antarmuka (UI) aplikasi ini mirip dengan UI aplikasi chatting kebanyakan.
Apabila sudah mendaftar, aplikasi tersebut lantas akan meminta perizinan akses beberapa fitur ponsel, salah satunya mengizinkan aplikasi tersebut berjalan di belakang (background) sistem ponsel.
Dengan begitu, aplikasi berbahaya ini akan tetap berjalan meski sudah ditutup atau tidak digunakan lagi.
Nah, apabila sudah terpasang dan seluruh akses diizinkan, maka aplikasi SafeChat palsu, menurut Cyfirma, bisa leluasa mengambil beragam data dari ponsel pengguna.
Beberapa di antaranya seperti melacak lokasi pengguna, mencuri daftar kontak, mengambil SMS dan file yang tersimpan di ponsel, dan lain sebagainya.
Baca juga: 3 Cara Cek Link Berbahaya atau Tidak untuk Menghindari Malware dan Phishing
Tips supaya tak terjebak aplikasi chatting palsu
![Ilustrasi malware Android.](https://asset.kompas.com/crops/r90nu2Goa20eMkr89xrV6OVSr5U=/38x0:950x608/750x500/data/photo/2023/08/03/64cb1cf41bb1d.jpg)
Nah, karena aplikasi chatting palsu ini bisa masuk lewat obrolan di WhatsApp, ada baiknya pengguna memperhatikan sejumlah tips berikut supaya tak menjadi korban, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizhina, Kamis (3/8/2023).
Terkini Lainnya
- WhatsApp Siapkan Fitur Edit Foto Pakai...
- Elon Musk Sentil WhatsApp, Sebut WA...
- Gagal Backup Chat WhatsApp di HP...
- Fitur Live Translate Samsung Kini Hadir...
- Kenapa Chat WhatsApp Hilang Sendiri? Ini...
- WhatsApp Siapkan Fitur Username untuk Web
- WhatsApp Tak Bisa Lagi Dipakai di...
- WhatsApp Rilis Fitur Baru untuk Grup...
- Bocoran iPhone Lipat Pertama Apple, Model Flip Rilis 2026?
- Rekomendasi Game Rp 50.000-an di PlayStation Summer Sale 2024
- WhatsApp Siapkan Fitur Mirip Apple AirDrop untuk Pengguna iPhone
- Adata Rilis Legend 970 Pro, SSD PCIe 5.0 dengan Kipas Terintegrasi
- Smartwatch Samsung Galaxy Watch 7 Resmi di Indonesia, Harga Rp 4 Jutaan
- TWS Samsung Galaxy Buds 3 dan Buds 3 Pro Resmi di Indonesia, Punya Desain Baru dan Fitur AI
- Resmi di Indonesia, Ini Harga Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6
- HP Lipat Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6 Resmi Rilis di Indonesia
- 4 Tips biar Chat WhatsApp Tidak Tenggelam dengan Obrolan Lainnya
- WhatsApp Siapkan Fitur Terjemahan Chat tanpa Aplikasi Lain
- 3 Cara Blur WhatsApp Web dengan Mudah biar Chat Tak Diintip Orang Lain
- Berapa VRAM yang Diperlukan untuk Main Game PC di 2024?
- Pendiri Perusahaan Kakao Corp Ditangkap, Diduga Terlibat Manipulasi Saham
- Membuka Kotak Kemasan Oppo Reno 12, Kini Ada Label "AI Phone"
- Mark Zuckerberg Ajak Industri Pakai AI Open-Source, Ini Alasannya
- DJI Osmo Action 4 Resmi Dirilis, Kamera Aksi dengan Sensor Gambar Lebih Besar
- Meta dan Google Blokir Berita di Kanada, Ini Dampaknya bagi Publik dan Media
- Centang Biru Twitter Blue Kini Bisa Disembunyikan
- OnePlus Ace 2 Pro Bakal Pakai RAM 24 GB
- Meta Rilis AudioCraft, AI untuk Bikin Musik dari Teks