Integrasi Berpotensi Tambah Pelanggan

SEJARAH baru bagi Telkomsel karena mulai 1 Juli pekan lalu, operator anak perusahaan BUMN PT Telkom itu tidak hanya memberi layanan nirkabel seluler.
Mereka juga memberi layanan telepon rumah atau telepon kabel (fixed line), fixed broadband – layanan pita lebar kabel – dan IPTV (televisi protokol internet).
Bagi Indonesia dan dunia, Telkomsel bukan satu-satunya operator seluler yang memberi layanan FMC (fixed mobile convergence – bergabungnya layanan telepon kabel dan nirkabel).
Sebanyak 23 dari 25 operator seluler besar dunia sudah memberi contoh, sementara Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan XL Axiata sudah mendahului.
Keduanya memadukan layanan serat optik dan seluler, IOH punya Indosat HiFi dan XL Axiata punya XL Satu, usai kelompoknya (Axiata) mengakuisisi LinkNet senilai Rp 8,7 triliun.
Kini XL Satu sudah punya 130.000 home pass, yang akan terus dikembangkan sehingga jumlah pelanggannya naik menjadi setidaknya 5 juta dalam beberapa tahun ke depan.
FMC menjadi bisnis yang sangat menjanjikan bagi operator seluler, saat dibayang-bayangi “teror” dari operator OTT yang memasang iklan di jalur operator tanpa membagi keuntungannya.
OTT, seperti Google, menjual iklan, memanfaatkan jaringan spektrum operator dengan merambat, tidak menggunakannya secara fisik.
OTT merugikan operator karena merebut pasar tanpa mereka bisa apa-apa, sebab jaringan mereka sama sekali tidak terganggu.
Beberapa negara mulai menekan OTT untuk memberi bagian – setidaknya memajaki – walaupun secara legal sebenarnya belum ada aturannya tentang “pajak terhadap sesuatu yang tidak dilakukan”. Padahal potensi pajaknya triliunan rupiah.
Bagaimanapun, masuknya Indihome ke jajaran layanannya, menjadi berkah bagi Telkomsel, walaupun pada akhirnya tidak mengurangi keuntungan PT Telkom.
Dengan porsi saham Telkom di Telkomsel yang naik dari 65 persen menjadi 69,9 persen, sumbangan Telkomsel terhadap pendapatan Telkom menjadi 80 persen.
Pendapatan melonjak
Pendapatan Telkomsel akan melonjak dengan masuknya layanan Indihome, mulai pertengahan 2023 dan seterusnya.
Akhir tahun ini saja pendapatan Telkomsel diperkirakan bertambah sekitar Rp 31 triliun, jika dilihat tahun lalu setoran layanan itu ke Telkom sebesar Rp 28 triliun, dengan 9,2 juta pelanggan.
Pendapatan Telkomsel akan terkerek menjadi Rp 118 triliun tahun 2023, naik menjadi Rp 140,2 triliun pada 2027. Jauh tinggi dibanding pendapatan tahun 2022 sebesar Rp 89 triliun, namun ada kewajiban membayar fee kepada Telkom karena penggunaan jaringan kabelnya.
Terkini Lainnya
- Oppo Find X8 Ultra Meluncur, HP Flagship dengan Periskop Ganda 50 MP
- iPhone 16, 16 Plus, 16 Pro, 16 Pro Max, dan iPhone 16e Mulai Dijual di Indonesia Hari Ini
- Trump Ingin Apple Produksi iPhone di AS, Pengamat: Halu
- Trump Kenakan Tarif Impor China 145 Persen, Saham Apple, Meta, dkk Berguguran
- iPhone 16 Resmi Dijual Hari Ini, Antrean iBox, Digimap, Hello Store mulai Pukul 10.00 WIB
- Mengapa Apple Rakit iPhone dkk di China, Bukan di AS?
- Mau Beli iPhone 16? Pertimbangkan 8 Hal Ini Dulu
- Cara Menggunakan Grok AI di HP Android dan iPhone
- Google Rilis Gemini 2.5 Flash, Model AI yang Irit Daya dan Kencang
- iPhone 16 Resmi Dijual di Indonesia Besok, Gerai iBox Tutup Cepat Hari Ini
- Nvidia Akhirnya Boleh Jual Chip AI Lagi ke China Setelah Rayu Trump
- Samsung Galaxy A26 5G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- 6 Cara Hentikan Telepon Pinjol yang Mengganggu di iPhone dan Android
- Arti Kata “Stecu”, Bahasa Gaul yang Lagi Viral di TikTok
- Pengguna iOS 18.4 Kini Tidak Bisa Downgrade OS Lagi
- Tabel Spesifikasi dan Harga Oppo A78 4G di Indonesia
- Garansi Panel TV Tak Lagi 5 Tahun, Ini Kata Sharp
- Mengenal Pixcap, Website untuk Dapatkan Ilustrasi 3D Gratis
- 6 Tips War Tiket Konser Taylor Swift di Singapura, Login Akun Dulu biar Lancar
- Kelebihan Threads Dibanding Twitter, Bisa Bikin Postingan dengan Karakter Lebih Panjang