TikTok Ingin Rambah Bisnis Penerbitan Buku

- Induk TikTok, ByteDance kabarnya memperluas bisnisnya dalam bidang penerbitan buku. Divisi penerbitan buku milik ByteDance itu disebut 8th Note Press.
8th Note Press menargetkan penulis yang menerbitkan karyanya sendiri (Self Publishing) tanpa bantuan penerbit.
Meski agak melenceng dari konsep TikTok, bisnis penerbitan buku ByteDance memiliki keterkaitan dengan platform berbagi video pendek tersebut. Sebab, ada banyak pengguna TikTok yang memiliki minat terhadap buku.
Dalam setahun terakhir, video singkat dengan tanda pagar (tagar/hastag) #BookTok di TikTok juga sudah ditonton lebih dari 91 miliar kali. Menurut ByteDance, jumlah ini naik hampir 60 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: Ingin Jual Buku di Google Play Book, Begini Cara Upload-nya
Popularitas tagar itu juga membuat banyak penulis naik daun, misalnya penulis novel fiksi Colleen Hoover. Postingan TikTok dengan tagar #ColleenHoover, sudah ditonton lebih dari 4,2 miliar kali. Bukunya juga terjual lebih dari 24 juta eksemplar.
Kembali ke bisnis penerbitan ByteDance, merek dagang 8th Note Press diajukan pada akhir April lalu, dihimpun KompasTekno dari New York Times, Rabu (5/7/2023).
8th Note Press digambarkan sebagai perusahaan yang menyediakan aneka produk dan layanan penerbitan buku. Berdasarkan deskripsinya, 8th Note Press akan menciptakan ekosistem bagi pengguna untuk menemukan, membeli, membaca, mengulas hingga mendiskusikan buku.
ByteDance juga sudah menggandeng penulis fiksi genre romansa Katherine Pelz, sebagai editor.
Adapun soal kompensasinya, ByteDance berkata bahwa tawarannya sesuai dengan standar industri, meskipun perusahaan enggan membeberkan angka pasti.
Baca juga: Sejarah Amazon, Toko Buku Online yang Berubah Jadi Raksasa Marketplace
Namun sejumlah penulis di AS seperti penulis fiksi romansa Tricia O'Malley berkata bahwa kompensasi yang ditawarkan ByteDance lebih rendah dibanding penjualan bulanan karyanya.
ByteDance enggan berkomentar lebih lanjut soal bisnis penerbitan itu. Termasuk soal genre apa yang menjadi target perusahaan, kapan karya pertama diterbitkan dan apakah bukunya juga akan dijual offline.
Menurut New York Times, 8th Note Press tampaknya masih berfokus pada buku dengan genre yang populer di TikTok, termasuk fantasi, romansa dan misteri.
Picu kekhawatiran
Upaya ByteDance dalam bisnis penerbitan tak lepas dari kekhawatiran sejumlah pihak. ByteDance disebut bisa merugikan penerbit lama bahkan penulis lain yang menerbitkan karyanya sendiri.
Meskipun mereka ikut memakai TikTok untuk mempromosikan buku tertentu, ByteDance mungkin akan mengutamakan karya yang diterbitkan oleh anak perusahaannya.
Menanggapi hal tersebut, ByteDance menegaskan bahwa 8th Note Press merupakan entitas terpisah dari TikTok.
Singkatnya, aneka postingan terkait buku bakal bergulir secara organik seperti hashtag #BookTok saat ini.
Terkini Lainnya
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Meta Bikin Mesin "Pembaca Pikiran" Bertenaga AI, Begini Bentuknya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir Tanpa Harus ke Bank
- Daftar Game Harga di Bawah Rp 10.000 di Steam Summer Sale, Ada Game Indonesia
- Cara Intel Percepat Adopsi Teknologi AI di Pasar Global dan Indonesia
- Siasat Elon Musk “Paksa” Pengguna Langganan Twitter Blue...
- Apa Itu TweetDeck yang Bakal Cuma Bisa Dipakai Pengguna Twitter Blue?
- Pakai TweetDeck Harus Bayar Mulai Agustus, Berapa?