Media Sosial Bluesky Setop Pendaftaran Pengguna Baru, gara-gara Twitter?
- Beberapa hari lalu, Twitter membatasi jumlah cuitan (twit) yang bisa dibaca oleh para penggunanya setiap hari. Hal ini membuat pengguna Twitter kesal dan ramai-ramai beralih ke platform media sosial serupa Twitter lainnya, salah satunya Bluesky.
Saking banyaknya pengguna baru, Bluesky mengaku mengalami kendala performa, mungkin terkait server yang dipakai untuk menjalankan Bluesky.
Oleh karena itu, Bluesky mengatakan pihaknya untuk saat ini menyetop pendaftaran pengguna baru di platform tersebut.
"Untuk saat ini, kami menghentikan proses pendaftaran di platform kami untuk sementara waktu. Pada saat yang sama, kami juga berusaha untuk mencari solusi atas masalah performa yang ada di server kami," jelas pihak Bluesky dalam sebuah postingan.
"Kami akan memberikan informasi terbaru dalam beberapa waktu ke depan ketika kode undangan bisa dipakai dan berfungsi kembali sebagaimana mestinya," imbuh Bluesky.
Baca juga: Ramai Pengguna Twitter Pindah ke Bluesky, Aplikasi Apa Itu?
Bluesky memang tidak menyebut secara gamblang bahwa kendala ini diakibatkan oleh membludaknya pengguna baru yang hijrah dari Twitter. Akan tetapi, kendala ini terjadi sesaat setelah Twitter mengumumkan kebijakan barunya itu.
Tidak disebutkan sampai kapan Bluesky menyetop pendaftaran pengguna baru ini. Tak disebutkan pula berapa jumlah pengguna Bluesky saat ini.
Namun yang jelas, saat ini Bluesky, yang juga dibuta oleh pendiri Twitter terdahulu, Jack Dorsey, memang sedang berada di dalam tahap awal atau beta.
Pengguna yang ingin mendaftar di platform tersebut sebelumnya harus menggunakan kode undangan dari pengguna lain.
Karena masih beta, platform media sosial tersebut mungkin rentan dilanda masalah apabila banyak pengguna yang mendaftar ke Bluesky.
Kebijakan pembatasan Twitter
Seperti disebutkan sebelumnya, masalah performa Bluesky ini mencuat setelah Twitter membatasi jumlah twit yang bisa dibaca pengguna per harinya pada Jumat (30/6/2023) pekan lalu.
Pembatasan tersebut dilakukan karena platform berlogo “Larry Bird” tersebut, menurut pemiliknya, Elon Musk, tengah bergulat dengan tingginya tingkat scraping atau esktrasi data yang dilakukan perusahaan atau organisasi lain.
Langkah ini, lanjut Musk, juga dilakukan untuk membatasi adanya manipulasi pada sistem internal Twitter.
Awalnya, pengguna baru yang belum terverifikasi (unverified) atau tidak berlangganan Twitter Blue, bisa membaca hingga 300 twit/hari. Sementara pengguna lama unverified 600 twit/hari dan pengguna Twitter Blue 6.000 twit/hari.
Baca juga: Twitter Dikira Down, Ternyata Ulah Elon
Terkini Lainnya
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Pilih Cloud Storage atau Hard Drive, Mana yang Ideal?
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Honkai Star Rail 3.0 Meluncur, Ada 7 Update Karakter, Area, dan Mekanisme Game
- 4 Tips Hapus Jejak Digital di Internet dengan Aman
- Pemerintah Berencana Batasi Usia Bermedsos bagi Anak
- Caviar Bikin Apple Vision Pro Berbalut Emas, Harganya Rp 600 Juta
- Oppo Reno 10 Pro Star Sound Edition Resmi, Desain Lebih Cantik dengan Tema Anime
- Review Pasar Chip Ponsel: MediaTek Kuasai 4G, Qualcomm 5G
- Pengguna 5G Dunia Tembus 1,5 Miliar
- Twitter Dikira Down, Ternyata Ulah Elon