Perusahaan Pembuat Pokemon Go PHK 230 Karyawan dan Batal Bikin Game Baru
- Niantic, perusahaan pengembang game sekaligus penerbit game berbasis Agmented Reality, Pokemon Go, memangkas karyawannya. Sekitar 230 karyawan Niantic terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Alasannya adalah karena perusahaan melipatgandakan jumlah karyawan saat pandemi, sedangkan pendapatan perusahaan belum sebanyak yang diharapkan. Perusahaan merasa perlu melakukan penyesuaian untuk menstabilkan bisnis.
"Setelah lonjakan pendapatan yang kami dapatkan selama pandemi, kami menambah jumlah karyawan dan pengeluaran demi mengejar pertumbuhan secara lebih agresif," kata CEO Niantic, John Hanke, dalam keterangan yang diunggah di situs perusahaan.
Tak dijelaskan secara terperinci karyawan mana saja yang terdampak PHK. Namun, satu di antaranya adalah karyawan yang bekerja untuk game Pokemon Go.
Baca juga: Merasa Terganggu Pokemon Go, Pria Ini Tuntut Niantic
Tak hanya memangkas karyawan, Niantic juga menutup beberapa game. Misalnya NBA All-World yang sebelumnya sudah dipublikasikan di App Store selama empat bulan. Pengembang game ini juga membatalkan produksi game yang didasarkan pada franchise Marvel.
Sebagai upaya memulihkan pertumbuhan perusahaan, Niantic juga membuat aneka proyek baru. Misalnya Peridot, game mobile yang konsepnya mirip Tamagotchi, dirilis pada Mei lalu.
Sayangnya, game itu kurang sukses. Menurut firma riset pasar Sensor Tower, Peridot hanya menghasilkan 1,4 juta dollar AS (Rp 21 miliar). Padahal, game ini dibuat dengan teknologi mutakhir, lengkap dengan sistem yang bisa membuat hewan peliharaan setiap pemain punya keunikan tersendiri.
Yang membuat pemain kecewa adalah karena terlalu banyak fitur berbayar, termasuk fitur yang paling menarik dari Peridot, misalnya untuk menetaskan Peridot baru.
Pokemon Go jadi prioritas
Pokemon Go sendiri bisa dibilang merupakan bintang utama milik Niantic. Oleh karena itu, bos Niantic juga berkata bahwa ke depannya, menjaga Pokemon Go menjadi prioritas perusahaan.
"Prioritas utama adalah menjaga agar Pokemon Go tetap sehat dan berkembang sebagai game abadi," kata Hanke dalam e-mail yang sama.
Baca juga: Game Pokemon Go Kini Hadir dalam Bahasa Indonesia
Selain game, Niantic juga memiliki bisnis lain, yaitu kit untuk pengembang atau disebut Lightship AR. Kit ini memungkinkan setiap pengembang yang bisa memakai Unity untuk membuat game AR.
Dengan kit itu, pengembang juga memiliki akses ke visual positioning system (VPS) Niantic, yang memungkinkan pemain berinteraksi dengan lingkungan di dunia nyata ketika bermain game.
Upaya selanjutnya yang bakal dilakukan Niantic yaitu mengembangkan perangkat mixed-reality dan kacamata Augmented Reality (AR), dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Jumat (30/6/2023).
Kembali ke soal PHK, Niantic sebelumnya juga memangkas karyawan pada Juni 2022. Saat itu, 8 persen karyawan terdampak PHK.
Menurut Bloomberg, keputusan PHK akan berdampak pada sekitar 85 sampai 90 karyawan.
Selain memangkas karyawan, tahun lalu Niantic juga membatalkan empat proyek game. Pertama, proyek "Transformers: Heavy Metal", game yang sudah memasuki tahap pengujian beta. Kedua, proyek "Hamlet", yaitu kolaborasi Niantic dengan perusahaan teater Punchdrunk.
Selain itu, dua proyek game lainnya yang dibatalkan adalah proyek dengan kode nama "Blue Sky" dan "Snowball".
Terkini Lainnya
- Lupa Password IG setelah Deactive? Begini Cara Mengatasinya
- Video: Challenge Koin Jagat yang Viral di Media Sosial, Rusak Fasilitas Publik hingga Dilarang
- 5 Merek Ponsel Terlaris di Dunia 2024 Versi IDC, Apple dan Samsung Mendominasi
- HP Tecno Spark 30 Pro Rilis di Indonesia Minggu Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya
- Dipanggil Komdigi, Pendiri Jagat Janji Ubah Permainan Berburu Koin
- Mantan Bos Google Bikin "Hooglee", Medsos Video Berbasis AI
- Sinyal Mahkamah Agung AS Enggan Selamatkan TikTok
- Oppo Reno 13 Siap Masuk Indonesia Hari Ini, Intip Bocoran Spesifikasinya
- Riset Cisco: Hanya 19 Persen Perusahaan di Indonesia Siap Adopsi AI
- Xiaomi Ungkap Tanggal Peluncuran Redmi Note 14 Series di Indonesia
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Smartphone Honor Magic 7 Pro Meluncur Global, Punya Fitur Pendeteksi Video "Deepfake"
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Apakah Menyetujui Cookie di Website Selalu Aman? Ini Penjelasannya
- Daftar Transfer Pro Player Mobile Legends Terpanas Jelang MPL S12
- WhatsApp Desktop Versi Lama Disetop, Ini Ciri-cirinya
- Tecno Pova 5 Meluncur, Baterai Jumbo 6.000 mAH
- Asus Zenfone 10 Resmi Dirilis, Bawa Wireless Charging dan Gimbal Kamera Baru
- Nokia G42 Resmi, HP 5G yang Bisa Diperbaiki Sendiri di Rumah