cpu-data.info

YouTube Uji Coba Game Online di Aplikasi dan Web

ilustrasi cara monetisasi channel YouTube.
Lihat Foto

- YouTube tampaknya belum menyerah mengembangkan proyek gaming. Setelah ditutupnya Stadia, platform game berbasis cloud, YouTube kini dilaporkan sedang menguji produk baru bernama Playables.

Produk ini kabarnya terkait dengan platform game yang diintegrasikan ke YouTube, guna menarik para gamer ke layanan berbagi video tersebut.

Menurut e-mail yang diperoleh The Wall Street Journal, Playables sedang diuji ke sejumlah karyawan Google. Melalui platform ini, pengguna nantinya bisa memainkan game online yang ada di Playables langsung melalui YouTube.

E-mail itu juga menyebutkan bahwa pengguna memiliki opsi untuk memainkan game melalui situs web YouTube atau lewat aplikasi mobile YouTube.

Satu game yang dipakai YouTube dalam pengujian Playables yaitu game arcade, Stack Bounce. Game ini mengharuskan pengguna memecahkan balok horizontal dengan bola yang bergerak secara vertikal ke bawah.

Baca juga: YouTube Siapkan Fitur Dubbing Berbasis AI, Bisa Translate Suara Inggris-Indonesia

Karena masih dalam tahap uji coba, belum diketahui bagaimana YouTube memonetisasi Playables. Rincian lainnya seperti fitur yang ada di Playables juga belum terungkap.

Proyek Playables sendiri kabarnya merupakan bagian dari upaya CEO YouTube, Neil Mohan untuk menambah keuntungan YouTube. Pasalnya, bisnis iklan YouTube sedang lesu.

Nah, dengan Playables, YouTube berharap bisa menarik lebih banyak pengguna untuk saling berinteraksi di platformnya dalam jangka waktu lebih lama.

Gantikan Stadia?

Seperti disebutkan di awal, Google resmi menutup proyek Stadia per Januari lalu. Stadia awalnya diluncurkan pada Maret 2019 dalam ajang Game Developer Conference (GDC), dan diramalkan bakal membawa "cara baru dalam bermain game". Namun, ambisi Google ini tak berjalan lancar dan hanya bertahan tiga tahun.

Pada saat pengumuman penutupan layanan September lalu, Vice President and General Manager Stadia, Phil Harrison, mengatakan bahwa layanan ini terpaksa harus ditutup karena kurang diminati oleh pengguna.

"Meski Stadia dibekali dengan teknologi mumpuni, layanan gaming tersebut ternyata belum mampu menggaet jumlah pengguna yang kami harapkan. Sehingga, kami memutuskan untuk mulai menghentikan layanan tersebut," ujar Phil kala itu.

Baca juga: Pupus, Ambisi Google Membesarkan Cloud Gaming Stadia

Setelah layanan berhenti, Phil menjelaskan bahwa beragam teknologi yang berkaitan dengan Stadia nantinya bakal bisa dipakai untuk mengembangkan layanan Google lainnya supaya tidak mubazir.

Nah, Playables kemungkinan memanfaatkan teknologi Stadia, dihimpun KompasTekno dari Gizchina, Kamis (29/6/2023) .

Jadi, ketimbang mempertahankan Stadia dan bersaing dengan platform kenamaan seperti Xbox dan PlayStation, Google memanfaatkan popularitas YouTube untuk menawarkan pengalaman baru dalam bermain game.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat