Mengenal Teknologi VAR yang Bakal Dipakai PSSI pada Liga 1 Musim Depan

- Kompetisi sepak bola Liga 1 untuk musim depan rencananya bakal digelar mulai 1 Juli 2023. Pada gelaran kompetisi tersebut, terdapat salah satu rencana yang cukup menarik.
PSSI (Persatuan Sepak Bola Indonesia) direncanakan bakal menerapkan penggunaan teknologi VAR (Video Assistant Referees). Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengatakan Liga 1 akan menggunakan teknologi VAR mulai paruh musim depan.
Baca juga: 5 Teknologi di Piala Dunia 2022 Qatar yang Berbeda dari Gelaran Sebelumnya
"Kami akan menyiapkan sistem VAR di liga pada paruh musim. Jadi, bukan awal musim karena harus ada training dan saya pastikan liga harus bisa," kata Erick Thohir, sebagaimana dilansir , Kamis (8/6/2023).
Rencana penerapan teknologi VAR ini bisa menjadi angin segar dalam kompetisi sepak bola di tanah air. Di luar Indonesia, teknologi VAR sebenarnya sudah banyak diadaptasi dalam berbagai kompetisi sepak bola, termasuk Piala Dunia.
Lantas, sebenarnya apa itu VAR di sepak bola? Bila tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah penjelasan mengenai apa itu VAR di sepak bola yang rencananya bakal dipakai dalam Liga 1 musim depan.
Apa itu VAR di sepak bola?
Teknologi VAR adalah seperangkat sistem yang dapat membantu wasit utama untuk membuat keputusan pada sebuah insiden atau kejadian dalam pertandingan sepak bola, dengan memanfaatkan siaran ulang atau tayangan video.
Secara sederhana, VAR bisa dibilang adalah asisten wasit untuk memantau jalannya pertandingan. Sebagai sebuah sistem, VAR terdiri dari tim asisten wasit video atau tim VAR dan perangkat teknologi komunikasi.
Dalam pertandingan sepak bola, tim VAR yang beranggotakan beberapa orang berada di ruang operator khusus untuk memantau dan meninjau pertandingan lewat monitor. Tim tersebut memiliki akses pada setiap kamera VAR yang terpasang di sudut-sudut lapangan.
Baca juga: Apa Itu Electronic Road Pricing, Sistem Jalan Berbayar yang Akan Diterapkan di Jakarta?
Dengan adanya kemampuan memantau dan meninjau pertandingan, VAR dapat membantu wasit utama untuk memberikan keputusan dalam sebuah insiden. Setidaknya terdapat empat bentuk insiden yang dapat ditinjau dengan VAR, yaitu:
- Gol dan pelanggaran yang mengarah ke gol
- Keputusan penalti dan pelanggaran yang mengarah ke keputusan penalti
- Insiden pelanggaran berat yang menyebabkan penjatuhan hukuman kartu merah langsung (bukan kartu kuning kedua)
- Insiden kesalahan mengidentifikasi kejadian dari wasit
Insiden tersebut dapat diputar ulang dalam tayangan slow motion (pergerakan lambat) untuk membantu wasit utama memberikan keputusan. Dalam meninjau siaran ulang VAR, terdapat tiga tahap yang dilakukan. Adapun cara kerja VAR adalah sebagai berikut.
Cara kerja VAR
Dikutip dari The PFSA, langkah pertama, saat terjadi insiden, wasit menginformasikan kepada tim VAR atau bisa juga tim VAR merekomendasikan wasit untuk meninjau ulang kejadian, melalui perangkat komunikasi yang saling terhubung.
Setelah itu, langkah kedua, tim VAR mempelajari tayangan ulang insiden dan memberitahu wasit melalui perangkat komunikasi tentang apa yang terjadi. Langkah ketiga, sebelum memberikan keputusan, wasit utama juga bisa meninjau sendiri tayangan ulang insiden itu.
Wasit utama dapat memberikan tanda hendak meninjau langsung siaran ulang VAR lewat monitor di tepi lapangan. Kemudian, wasit bisa meminta tim VAR buat menampilkan siaran ulang insiden dari waktu kejadian dan sudut tertentu.
Baca juga: Gambaran Teknologi 32 Tahun Lalu, Saat Indonesia Sabet Emas Sepak Bola SEA Games 1991
Demikianlah penjelasan mengenai teknologi VAR yang rencananya bakal dipakai dalam kompetisi sepak bola Indonesia Liga 1 pada paruh musim depan, semoga bermanfaat.
Terkini Lainnya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Google Bawa Fitur ala Circle to Search ke iPhone
- Microsoft Umumkan Muse, AI untuk Bikin Visual Video Game
- Chatbot AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Laptop Gaming Lenovo LOQ: Spesifikasi dan Harga di Indonesia
- Apa Itu Game Mode yang Ada di MacOS Sonoma?
- Keunggulan Chipset Snapdragon 7 Plus Gen 2, Lebih Cepat dan Hemat Daya
- 6 Tahun Lalu, Komputer Kantor Se-Indonesia Tidak Boleh Dinyalakan gara-gara Ransomware Ini
- LG Bikin StanbyMe Go, Tablet 26 Inci Menyatu dengan Koper