10 Kelakuan Netizen Indonesia Saat Berinternet
- Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) resmi merilis laporan berjudul "Survei Penetrasi dan Perilaku Internet 2023" ke publik pekan ini.
Dalam laporan yang digodok pada 10-27 Januari 2023 itu, APJII merangkum berbagai data dan statistik terkait pengguna internet di Indonesia, terutama seputar perilaku atau kelakuan pengguna internet di Tanah Air.
Salah satu perilaku pengguna internet Indonesia yang disorot APJII adalah tentang keamanan siber, di mana APJII mengeklaim bahwa mayoritas responden yang mereka survei tak tahu cara menjaga keamanan data di internet.
Dalam laporan ini, APJII menyurvei sekitar 8.500 responden, di mana sekitar 4.000 di antaranya adalah laki-laki dan sisanya, yaitu sekitar 4.500, adalah perempuan.
Jika melihat kategori umur, survei APJII ini melibatkan kategori umur 13-18 tahun (1.020 responden), 19-34 tahun (3.243 responden), 35-54 tahun (3.362 responden), dan 55 tahun ke atas (885 responden).
Baca juga: Pengguna Internet Indonesia 215 Juta, Penetrasi Tertinggi di Banten
Lantas, bagaimana perilaku pengguna internet Indonesia apabila mengacu pada ribuan orang yang disurvei APJII ini?
Simak 10 kelakuan pengguna internet di Indonesia yang dirangkum dalam laporan terbaru dari APJII dalam daftar berikut, sebagaimana keterangan resmi APJII yang diterima KompasTekno, Rabu (17/5/2023).
1. Sering kena penipuan online
Pada aspek keamanan siber, APJII menyimpulkan bahwa mayoritas responden yang disurvei (lebih dari 74 persen) tidak tahu atau tidak pernah mengalami masalah terkait keamanan di internet alias serangan siber.
Meski demikian, kasus keamanan di internet yang paling banyak dialami responden APJII adalah terkait penipuan online, di mana hal ini terjadi pada sekitar 10,30 persen responden APJII.
Kemudian, sisanya mengaku mengalami kasus perangkat terkena virus (9,28 persen), pencurian data pribadi/hack/phishing (7,96 persen), tidak dapat mengakses akun-akun di aplikasi tertentu (5,55 persen), dan kasus lain yang terkait isu keamanan (2,55 persen).
2. Tidak tahu cara menjaga keamanan data
APJII mengatakan bahwa mayoritas responden, atau sekitar 34,47 persen, tidak tahu atau tidak pernah tahu cara menjaga keamanan data.
Angka ini cukup besar apabila dibandingkan dengan para responden yang memilih untuk menjaga data mereka di internet dengan berbagai cara, salah satunya seperti waspada menggunakan aplikasi yang meminta data pribadi (20,69 responden).
Sisa dari responden menjaga data pribadi mereka di internet menggunakan kombinasi password yang tidak mudah ditebak (16,47 persen), mengganti password secara berkala (13,85 persen), hanya menggunakan aplikasi yang terverifikasi (9,41 persen), hingga memasang anti virus (4,87 persen).
Baca juga: Pengguna Internet di Indonesia Tembus 212,9 Juta di Awal 2023
Terkini Lainnya
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- 5 Besar Merek PC Global Akhir 2024 Riset Canalys, Lenovo Teratas
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint, Samsung Memimpin
- Smartphone Nokia Pensiun, HMD Setop Produksinya
- Ini Jajaran Direksi XLSmart, Perusahaan Gabungan XL dan Smartfren
- Kenapa Salah Mengetik Sering Disebut “Typo”? Begini Penjelasannya
- Mode Pesawat HP Bukan Cuma untuk Dipakai di Pesawat, Ini Fungsi Lainnya
- Apa Itu Factory Reset di HP dan Kapan Harus Dilakukan?
- Unboxing Samsung Galaxy Watch Ultra, Arloji Pintar yang Canggih, Elegan, dan Sporty
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Smartwatch Redmi Watch 5 Meluncur, Lebih Besar dan Lebih Terang
- Asus Rilis Laptop Copilot+ PC Paling Portabel di CES 2025
- Nintendo Bikin Konsol Game Boy dari Mainan Lego, Bisa Dirakit Sendiri
- Siap-siap "War" Tiket Konser Coldplay di Jakarta, Ini 6 Tips agar Menang
- Cara Kunci Pesan WhatsApp agar Chat Rahasia Tetap Aman
- Bill Gates Menyesal Hal Ini Tidak Ia Lakukan saat Masih Muda
- Tablet Huawei MatePad 11 2023 Resmi di Indonesia, Harga Rp 7 Juta
- Indonesia Juara Umum Cabor E-sports SEA Games 2023