cpu-data.info

Bisnis Xiaomi Seret, Penjualan HP Anjlok

Ilustrasi logo perusahaan Xiaomi.
Lihat Foto

- Pendapatan Xiaomi tengah seret pada kuartal IV-2022 lalu. Menurut Xiaomi, turunnya revenue perusahaan merupakan dampak dari pembatasan kegiatan akibat Covid-19 yang diberlakukan pemerintah setempat.

Berdasarkan laporan, jumlah pendapatan yang diperoleh Xiaomi pada kuartal IV-2022 berada di angka 66,05 miliar yuan (Rp 143,7 triliun, estimasi kurs Rp 2.176).

Angka tersebut turun sebesar 22,8 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya (kuartal IV-2021) yang mencapai 85,58 miliar yuan (Rp 186,2 triliun).

Jumlah tersebut menjadi penurunan yang paling besar selama empat kuartal di tahun 2022 lalu. Tidak hanya itu, Xiaomi juga kerap mengalami penurunan laba bersih dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga: Trio iPhone 13 Jadi HP Paling Laris di Kandang Xiaomi, Oppo, dkk

Laporan keuangan mencatat laba bersih Xiaomi turun 67,3 persen dari 4,47 miliar yuan (Rp 9,72 triliun) pada tahun 2021 menjadi 1,46 miliar yuan (Rp 3,1 triliun) pada 2022. Kendati demikian, angka tersebut masih di atas perkiraan para analis.

Penjualan smartphone turun

Berdasarkan laporan dari perusahaan riset pasar Canalys, penurunan ini membuat pengiriman smartphone Xiaomi turun 14 persen menjadi 287 juta unit.

Ini adalah pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir jumlah penjualan Xiaomi berada di bawah 300 juta unit.

Tantangan demi tantangan yang dialami Xiaomi tidak hanya terjadi di pasar China saja. Di India, Xiaomi dilaporkan tidak lagi menjadi vendor smartphone nomor satu dan turun ke peringkat tiga selama kuartal IV-2022.

Samsung dan Vivo, dalam hal ini, berhasil mengungguli Xiaomi dan masing-masing berada di peringkat pertama dan kedua.

Samsung tercatat memiliki pengiriman ponsel sebanyak 6,7 juta unit dengan market share (pangsa pasar) 21 persen, Vivo sebanyak 6,4 juta unit dan market share 20 persen. Sementara itu, Xiaomi memiliki pengiriman ponsel 5,5 juta unit dan market share 17 persen.

Baca juga: Xiaomi Diam-diam Rilis Redmi A2 dan Redmi A2 Plus

Penurunan peringkat tersebut membuat pengiriman smartphone Xiaomi di India merosot sebesar 24 persen secara YoY, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Gizmo China, Selasa (4/4/2023).

Xiaomi sendiri belum merinci langkah dan strategi apa yang bakal diterapkan untuk menghindari penurunan pendapatan di tahun ini.

Menurut Vice President Xiaomi, Lu Weibing, konsumen smartphone di China menunjukkan tanda-tanda pemulihan, hanya saja hal tersebut masih membutuhkan waktu.

Sebelum akhirnya mengalami rebound, alias pemulihan ekonomi, Weibing kembali menjelaskan bahwa penurunan yang terjadi secara YoY tersebut tampaknya bisa berlanjut hingga paruh pertama tahun 2023 ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat