Cara Kerja Panel Surya, Teknologi yang Terinspirasi dari Proses Fotosintesis Tumbuhan
- Sebagian dari Anda mungkin sudah sering melihat penggunaan panel surya dalam kehidupan sehari-hari di berbagai tempat seperti gedung atau rumah. Namun, tahukah bila alat tersebut memiliki cara kerja yang mirip seperti proses fotosintesis tumbuhan?
Baca juga: Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Jaringan Komputer yang Perlu Diketahui
Panel surya bisa dibilang merupakan salah satu teknologi yang terinspirasi dari proses fotosintesis tumbuhan. Lantas, bagaimana cara kerja panel surya yang mirip dengan proses fotosintesis tumbuhan?
Bila tertarik untuk memahami lebih lanjut mengenai cara kerja panel surya yang mirip dengan proses fotosintesis tumbuhan, silakan simak penjelasan di bawah ini.
Cara kerja panel surya yang mirip proses fotosintesis tumbuhan
Sebelum memahami cara kerja panel surya, ada baiknya untuk mengetahui lebih dulu proses fotosintesis tumbuhan. Secara sederhana, fotosintesis adalah proses menangkap sinar matahari untuk “memasak” atau mengolah karbondioksida dan air.
Dengan sinar matahari, dalam sel tumbuhan, air teroksidasi dan menjadi oksigen. Sedangkan karbondioksida, tereduksi dan menjadi glukosa.
Dikutip dari National Geographic, dari proses ini, oksigen dilepas kembali ke udara dan glukosa disimpan tumbuhan menjadi energi. Cara memproduksi energi dengan memanfaatkan sinar matahari inilah yang menginspirasi panel surya.
Selayaknya proses fotosintesis pada tumbuhan, panel surya juga menggunakan sinar matahari untuk memproduksi energi. Bedanya, energi yang dihasilkan panel surya adalah energi listrik, bukan oksigen maupun glukosa.
Baca juga: Apa Itu AI Art Generator dan Contohnya?
Panel surya yang biasanya terpasang di atas gedung, rumah, atau lampu lalu lintas bekerja dengan menangkap partikel foton dari sinar matahari untuk melepaskan elektron dari atom. Kemudian, elektron-elektron diolah menjadi energi listrik.
Dikutip dari Live Science, panel surya berisi komponen-komponen kecil bernama sel fotovoltaik, yang berfungsi untuk mengonversi sinar matahari menjadi energi listrik. Setiap sel fotovoltaik pada dasarnya terdiri dari dua lapis semikonduktor.
Semikonduktor tersebut umumnya terbuat dari silikon, material yang sama untuk membuat komponen chip komputer. Untuk bisa bekerja menghasilkan energi listrik, sel fotovoltaik perlu membentuk medan listrik dengan muatan berlawanan (positif dan negatif).
Dalam membentuk medan listrik tersebut, lapisan atas semikonduktor atau silikon pada sel fotovoltaik ditambahkan material fosfor supaya mengandung muatan negatif. Sedangkan lapisan bawahnya, ditambahkan material boron supaya mengandung muatan positif.
Medan listrik itu nanti dapat menghasilkan energi listrik ketika tersorot dengan partikel foton dari sinar matahari. Saat sinar matahari masuk ke panel surya dan sel fotovoltaik, medan listrik di dalamnya bakal melepas elektron dari silikon.
Kemudian, elektron-elektron yang lepas itu bakal terkumpul dan menghasilkan arus listrik yang dihantarkan melalui sirkuit. Dari sana, arus listrik tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi sumber daya perangkat-perangkat elektronik.
Baca juga: Sejarah Penemuan Televisi hingga Perkembangannya di Masa Sekarang
Demikianlah penjelasan seputar cara kerja panel surya dalam menghasilkan energi listrik yang terinspirasi dari proses fotosintesis pada tumbuhan, semoga bermanfaat.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- MPL ID Season 11 Dimulai 17 Februari 2023, Ini Jadwal dan Daftar Tim yang Bertanding
- 2 Cara Stitch Video TikTok Langsung dan dari Galeri HP
- Tampang Sony Xperia 1V Bocor, Punya Kamera Anti-mainstream
- 4 Perbedaan ChatGPT Plus dan ChatGPT “Biasa” yang Perlu Diketahui
- Cara Menggabungkan Foto dan Video di CapCut dalam Satu Frame